Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR: Politik Elektoral Tinggi Berpotensi Terjadi Penyimpangan dan Korupsi

DPR: Politik Elektoral Tinggi Berpotensi Terjadi Penyimpangan dan Korupsi Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto mengatakan biaya politik elektoral yang tinggi menjadi penyebab korupsi oleh pejabat marak terjadi. Menurutnya, arah kebijakan pemimpin yang dihasilkan oleh politik biaya tinggi ini bisa ramah terhadap potensi penyimpangan dan korupsi. Itu sebabnya masih banyak kepala daerah tertangkap kasus korupsi di KPK.

"Jika politik elektoral kita berbiaya tinggi, maka akan berdampak kepada arah pembangunan politik yang lebih diwarnai kepada kebijakan yang ramah kepada potensi penyimpangan dan korupsi," ujar Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto kepada wartawan, Jumat (7/1).

Untuk itu, Didik mengingatkan, menjadi calon pemimpin harus sadar tanggung jawabnya. Tujuan politik harus demi kesejahteraan masyarakat. Bukan untuk membuka kesempatan dan peluang saat berkuasa.

"Calon pemimpin harusnya juga menyadari tanggung jawabnya. Tujuan perjuangan politiknya harusnya diikhtiarkan untuk melayani dan mensejahterakan masyarakat, dan bukan 'kesempatan dan peluang' untuk berkuasa," kata Didik.

Selain itu, membangun iklim politik khususnya pemilu harus lebih transparan, jujur, adil, bersih, murah dan bebas politik uang menjadi keharusan. Sebab, dengan politik elektoral yang beradab akan melahirkan pemimpin yang berintegritas.

"Membangun politik yang lebih berintegritas dan beradab, dengan melahirkan calon-calon pemimpin yang mempunyai integritas, kapasitas. kapabilitas dan kompetensi, serta mempunyai visi dan komitmen yang tinggi dalam menghadirkan tata kelola birokrasi yang bersih dan bebas korupsi juga menjadi point penting," ujar Didik.

Politikus Demokrat ini juga bilang, kesadaran politik tersebut harus dibangun oleh para politisi dan masyarakat. Pemimpin yang dipilih harus berdasarkan visi, misi, program kerja dan komitmennya.

"Kesadaran ini harus terus dibangun secara utuh baik dari para politisinya maupun masyarakatnya. Selain itu segenap penyelenggara pemilu dan penegak hukum juga harus mengambil peran besar untuk memastikan bahwa politik kita terbebas dari money politik," ucapnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Said Abdullah Sebut Perlunya Kematangan dalam Kepemimpinan
Said Abdullah Sebut Perlunya Kematangan dalam Kepemimpinan

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan pemimpin mengemban tanggung jawab yang besar untuk mengayomi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Eks Penyidik KPK Ajak Masyarakat Tak Pilih Calon Kepala Daerah yang Terafiliasi Koruptor di Pilkada 2024
Eks Penyidik KPK Ajak Masyarakat Tak Pilih Calon Kepala Daerah yang Terafiliasi Koruptor di Pilkada 2024

Pilkada serentak 2024 akan digelar pada 27 November nanti. Masyarakat akan memilih pemimpin setingkat Kota, Kabupaten dan Provinsi.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik RUU Dewan Pertimbangan Agung: Berbahaya kalau Dipakai untuk Bagi-Bagi Jabatan
PDIP Kritik RUU Dewan Pertimbangan Agung: Berbahaya kalau Dipakai untuk Bagi-Bagi Jabatan

PDIP menilai sangat berbahaya jika Revisi Undang-Undang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Agung untuk mengakomodir kepentingan

Baca Selengkapnya
Ingin Dapatkan Kepala Daerah Berkualitas, Ini Saran dari Said Abdullah
Ingin Dapatkan Kepala Daerah Berkualitas, Ini Saran dari Said Abdullah

Said Abdullah menyarankan supaya masyarakat turut menolak praktik politik transaksional.

Baca Selengkapnya
Mahfud: Pemilu Adalah Menghalangi Orang yang Lebih Jahat Menjadi Pemimpin
Mahfud: Pemilu Adalah Menghalangi Orang yang Lebih Jahat Menjadi Pemimpin

Mahfud mengakui tidak ada calon yang sempurna. Semua calon pemimpin yang ada pasti memiliki kebaikan dan tidak luput adanya kejelekan yang dimilikinya.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Pilih Pemimpin yang Kejelekannya Paling Sedikit
Mahfud MD: Pilih Pemimpin yang Kejelekannya Paling Sedikit

Pemilu harus dilaksanakan bukan karena ingin mendapat pemimpin yang ideal.

Baca Selengkapnya
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?

Megawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.

Baca Selengkapnya
Pekik Mega Lantang Bicara Depan Gubernur: Kok Takut Amat, Salah Benar Tak Berani Ngomong!
Pekik Mega Lantang Bicara Depan Gubernur: Kok Takut Amat, Salah Benar Tak Berani Ngomong!

Mega mengatakan harusnya masyarakat berani menyuarakan kebenaran

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Ingatkan Calon Kepala Daerah Tak Pragmatis dan Transaksional
Said Abdullah Ingatkan Calon Kepala Daerah Tak Pragmatis dan Transaksional

Calon kepala daerah harus menjunjung tinggi idealisme dalam berkontestasi.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Pentingnya Menjaga Etika Berpolitik dalam Berdemokrasi di Indonesia
Puan Maharani: Pentingnya Menjaga Etika Berpolitik dalam Berdemokrasi di Indonesia

Puan menyatakan, berdemokrasi bukan sekadar untuk memilih orang per orang untuk menjadi pemimpin melalui sebuah pemilu.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Kalau Pemimpin Lahir karena Kecurangan, Indonesia Tak Akan Pernah Baik
Mahfud MD: Kalau Pemimpin Lahir karena Kecurangan, Indonesia Tak Akan Pernah Baik

Mahfud MD meminta semua pihak agar tak melakukan kecurangan dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Pilkada Berapa Tahun Sekali? Berikut Informasi Lengkapnya
Pilkada Berapa Tahun Sekali? Berikut Informasi Lengkapnya

Pilkada menjadi ajang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin lokal yang terbaik.

Baca Selengkapnya