DPR ramai-ramai serang Ahok karena dibilang belagu
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok tengah diserang para elit politik di DPR. Mereka menganggap Ahok merupakan sosok tidak punya etika dalam bersikap. Padahal pemanggilan dilakukan Komisi III DPR hanya untuk klarifikasi dari beberapa temuan di DKI kepada Ahok.
Salah satu masalah bakal dibahas, terkait adanya perdagangan manusia di Jakarta. "Memang kita rencana memanggil beliau (Ahok) dalam rangka kenyamanan keamanan. Karena kan izin-izin itu tetap berhubungan dengan gubernur DKI. Itu soal perdagangan manusia," kata Anggota Komisi III DPR Junimart Girsang kepada merdeka merdeka.com, Selasa (8/3) kemarin.
Alasan lain Komisi III DPR panggil Ahok, terkait penertiban Kalijodo, prostitusi di Alexis dan Malioboro, hingga korupsi RS Sumber Waras.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Mengapa KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Kenapa Aiman dipanggil Polda? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
Pemanggilan rencananya dilakukan kemarin. Ahok tidak hadir. Bukannya memberi alasan, dia justru menyerang para anggota dewan. pemanggilan yang dilakukan DPR terkait sejumlah masalah di Jakarta tidak sesuai prosedur.
Berbekal pengalamannya selama menjadi anggota DPR periode 2009-2014, Ahok justru balik menyerang Komisi III DPR. "Saya kan pernah di DPR RI, yang baru jadi DPR jangan belagu-belagu lah. Gue juga mantan dari DPR RI. Gue tahu kok prosedur kamu seperti apa," kata Ahok.
Gaya 'belagu' Ahok justru membuat dia makin dikecam. Anggota Komisi III DPR Arsul Sani juga melakukan serangan balik. Sani malah melihat sikap emosional Ahok menunjukkan dia pemimpin daerah sombong.
Cara Ahok, kata Sani, seolah ingin mengajak orang berantem. "Ya saya bilang Ahok juga enggak usah belagu dengan menolak kayak begitu. Jadi jangan semua orang seluruh Indonesia itu mau diajak berantem sama Ahok," ungkap Sani.
Politisi PPP kubu Romahurmuziy ini justru meminta agar Ahok bertindak logis. Jika tak ingin datang pada panggilan Panja komisi III DPR sebaiknya memberikan alasan rasional, bukan malah melontarkan polemik.
"Dijawab aja kalo panggilannya sudah ada. Kalau enggak kan alasannya apa, begitu aja. Enggak usah pake saling membelagukan diri, gitu lho," tuturnya.
Anggota Komisi III DPR lainnya, Risa Mariska juga merasa geram atas perilaku Ahok. Risa tak terima disebut pemanggilan Ahok hanya bentuk gagah-gagahan saja.
"Waduh, ya kalau kita dibilang gagah-gagahan atau belagu, keberatan lah. Enggak bener yang kayak gitu. Kita sedih lah kalau ada orang-orang yang ngomongnya kasar begitu, enggak pantes. Kalau kita dibilang belagu, saya baru dengar nih kayak gini kalau boleh gitu lah," ujar Risa.
Politikus PDIP ini berharap, Ahok tak sembarangan dalam melontarkan komentar. Sebab menurutnya Ahok merupakan publik figur yang jadi percontohan. Maka dari itu harus bisa menjadi teladan bagi publik. "Enggak boleh loh ngomong kayak gitu, dia kan gubernur, figur, banyak orang yang perhatikan dia," tuturnya.
Risa justru menjelaskan bahwa silakan Ahok mendatangi undangan Panja komisi III DPR. Dalam pertemuan tersebut bisa didiskusikan berbagai permasalahan yang diemban Ahok. Lantas dicarikan solusinya bersama-sama.
Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman juga menyesalkan pernyataan Ahok, soal rencana pemanggilan ke DPR. Menurutnya, kehadiran Ahok penting untuk menjelaskan secara gamblang persoalan-persoalan hukum yang ada di DKI Jakarta.
Politisi Demokrat ini menegaskan, Ahok seharusnya memenuhi panggilan Komisi III DPR dan tidak asal menyebut Komisi Hukum DPR belagu. Ahok kemudian bisa menjelaskan soal penggusuran Kalijodo, prostitusi dan perdagangan orang yang diduga di Hotel Alexis hingga pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Benny menambahkan, DPR sebagai lembaga yang berfungsi pengawasan berhak untuk memanggil Ahok. Apalagi untuk menjelaskan masalah hukum yang ada di DKI Jakarta.
Oleh sebab itu, kata Benny, seharusnya Ahok dapat bersikap sopan dan tidak menuduh Komisi III belagu atau dengan sebutan kasar lainnya. "Jangan mentang-mentang pernah DPR jadi enggak datang. Jangan lupa DPR punya alat paksa," tegas Benny.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaMegawati Marahi Yasonna Laoly: Jadi Menteri Ngapain, Anak Buah Kita Ditarget Melulu
Baca SelengkapnyaArteria Dahlan meminta Dirjen Imigrasi Kemenkumham melakukan perlawanan terhadap Kejaksaan.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaTerlihat, AKP Dadang tidak diborgol dan dikawal seperti pejabat
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku terkejut terkait dengan kasus yang melibatkan tiga hakim PN Surabaya atas kasus Ronald Tannur.
Baca SelengkapnyaPolisi butuh waktu untuk memilah korban dari masing-masing pelaku karena banyaknya barang bukti
Baca SelengkapnyaKeributan itu antara Arteria Dahlan dengan Ahmad Sahroni selaku pimpinan rapat.
Baca SelengkapnyaDia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.
Baca Selengkapnya