DPR: Siapa Sangka Rokok dapat Melalap Habis Gedung Kejagung
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir mengapresiasi Bareskrim Polri yang berhasil mengungkap kasus kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung dengan cepat dan cermat. Dengan memeriksa 131 orang dan pemeriksaan di TKP, polisi berhasil mengungkap kebakaran tersebut karena kelalaian beberapa pekerja.
"Saya memberikan apresiasi kepada Bareskrim Polri, khususnya Dirtipidum Bareskrim yang telah berhasil mengungkap kasus ini dengan cepat dan cermat serta penuh kehati-hatian," kata Adies kepada wartawan, Sabtu (24/10).
Adies mengatakan, kasus ini memberikan pembelajaran bahwa harus menjalankan standar operasional prosedur dalam bekerja. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana cara mencegah kejadian serupa? 'Jangan kasus seperti ini udah kejadian, terus selesai begitu saja. Harus ada langkah pencegahan untuk ke depannya,' tutup Sahroni.
-
Kenapa Anies menganggap penting kode etik bagi KPK? 'Karena menurut saya KPK bukan hanya sekedar mentaati aturan hukum, dia harus lebih tinggi dari pada aturan hukum, dia harus berbicara kepatutan. dan kepatutan itu kode etik, ini yang harus dijaga, karena kalau tidak wibawa dari upaya pemberantasan korupsi itu turun, dan ini menurunnya luar biasa,' ujar Anies.
-
Bagaimana cara mencegah komplikasi? Komplikasi merupakan penyakit yang bisa dicegah sedini mungkin dengan rutin mengatur pola hidup sehat.
-
Kenapa adab penting? Dalam kehidupan sehari-hari, adab sangat penting bagi manusia.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan pekerja? Mengutip CNBC, pencari kerja bisa menilai perusahaan itu baik atau buruk dengan memperhatikan rentang waktu rekruitmen. Mencari tahu penyebab jabatan ini sering kosong.
-
Siapa yang seharusnya diberi pemahaman tentang aturan? Romi menjelaskan bahwa orangtua dapat memberikan pemahaman kepada anak melalui komunikasi yang bersifat kognitif, serta memperhatikan dampak emosional yang mungkin timbul jika anak tidak melakukan pelanggaran.
"Siapa menyangka cuma gara-gara kelalaian saja, sehingga puntung rokok dapat melalap habis gedung Kejagung yang sangat besar," ujar politikus Golkar ini.
Adis mendorong pejabat terkait harus bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Tidak bisa yang ditetapkan tersangka hanya bawahan.
"Tidak bisa hanya bawahan, karena semua yang terkait dan yang mempunyai tanggung jawab, harus merasakan hukuman akibat kelalaian yang mengakibatkan terbakarnya gedung itu," kata dia.
"Bagaimana pembersih yang tidak berizin bisa beredar di gedung-gedung pemerintah?, semua kan sudah ada anggarannya, jadi pergunakan anggaran itu untuk membeli barang barang yang berkualitas baik," jelasnya.
Adies mendorong semua kementerian lembaga untuk cermat dan teliti mengelola anggaran. Berkaca pada pengalaman terbakarnya gedung Kejagung.
"Saya harap ada perbaikan di seluruh jajaran Pemerintahan, baik itu eksekutif, legislatif dan yudikatif, agar betul-betul cermat dan teliti dalam mengelola anggaran dan memilih semua material kebutuhan di Instansi nya masing-masing," pungkasnya.
Diberitakan, Bareskrim Polri memastikan kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung karena kelalaian. Dalam insiden tersebut, sebanyak delapan orang ditetapkan sebagai tersangka.
Empat dari delapan tersangka adalah pekerja bangunan yakni T, H, S dan K. Kemudian tukang wallpaper inisial IS dan mandor inisial UAN.
Sisanya adalah Direktur Utama PT ARM inisial R dan PPK (pejabat pembuat komitmen) dari Kejaksaan Agung inisial NH.
"Dari fakta yang kami kumpulkan bahwa kebakaran Gedung Kejaksaan Agung karena kelalaian orang yang bekerja dan kelalaian dalam memilih bahan bahan yang mudah terbakar," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Ferdy Sambo, Jumat (23/10).
Sambo coba mengurai penyelidikan yang dilakukan kepolisian untuk mencari sumber api. Berdasarkan keterangan saksi, katanya, asal mula api dari Aula Biro Kepegawaian di lantai 6.
"Ada 64 saksi yang diperiksa proses penyelidikan ini. Bisa disimpulkan lah bahwa asal api berasal dari lantai 6 Biro Kepegawaian," kata dia.
Saat proses pengerjaan di gedung lantai 6 tersebut lima tukang bekerja sambil merokok. Padahal di lokasi, banyak sekali bahan-bahan mudah terbakar seperti tiner dan lem aibon.
"Sehingga kesimpulan penyidik bahwa penyebab awal kebakaran di lantai 6 aula kepegawaian adalah karena kelalaian dari lima tukang yang bekerja di aula lantai 6 tersebut," ujar dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan ini telah luput dalam mempertimbangkan aspek tenaga kerja dan cukai yang menyertai produk tembakau dan rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaTerhadap Aipda DS, kata Aldi, sudah dilakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaJumlah produksi rokok saat ini secara nasional sebesar 364 miliar batang per tahun.
Baca SelengkapnyaInsiden ledakan dan munculnya api di ruangan Wali Kota Bekasi sempat membuat aktivitas bekerja pegawai terhenti.
Baca SelengkapnyaSalah satu pasal yang menurutnya bisa menimbulkan delik dalam hal pelaksanaan yakni adanya larangan penjualan dalam radius 200 meter di fasilitas pendidikan.
Baca SelengkapnyaDesakan kepada Kemenkes ini diambil setelah adanya kekhawatiran serius tentang dampak negatif aturan itu.
Baca SelengkapnyaAdvokasi terhadap Industri Hasil Tembakau menjadi agenda prioritas demi menjaga keberlangsungan hidup para pekerja
Baca SelengkapnyaKapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, pihaknya tengah mendalami dugaan adanya kelalaian dari pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaSeorang Kombes Polisi pertanyakan kasih sayang bawahannya karena izinkan dirinya pimpin apel sambil merokok.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, masyarakat atau penonton maupun official harus bisa memberikan contoh yang baik.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dan negara melalui BPJS Tenaga Kerja harus memberikan penanganan serius.
Baca SelengkapnyaProduk tembakau yang ada saat ini saja yaitu dalam PP Nomor 109 Tahun 2012 sudah cukup proporsional dan tetap bisa dijalankan.
Baca Selengkapnya