Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dradjad: Belum tentu yang kecewa dengan PKS lari ke PAN

Dradjad: Belum tentu yang kecewa dengan PKS lari ke PAN Luthfi Hasan Ishaaq. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) disebut-sebut sebagai partai yang paling diuntungkan dengan kasus yang menerpa PKS. Banyak pemilih PKS diprediksi akan kabur dan berpindah ke PAN.

Namun hal ini dibantah oleh oleh Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo. Menurut Dradjad keliru jika ada anggapan bahwa PAN paling diuntungkan dalam kasus penangkapan Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS.

"Keliru kalau dianggap PAN otomatis diuntungkan dengan adanya penangkapan mantan Presiden PKS. Apalagi kalau dikatakan bahwa pemilih yang kecewa dengan PKS akan ramai-ramai memilih PAN," ujar Dradjad kepada merdeka.com, Minggu (3/2).

Menurut Dradjad, PAN diuntungkan dalam PKS hanya asumsi akademis saja yang tidak didasarkan pada realita politik. Meski antara para pemilih PAN dan PKS terdapat irisan segmen yang sama, yaitu pemilih Islam dengan tingkat pendidikan dan karakter sosial yang mirip, namun belum tentu pemilih yang kecewa dengan PKS akan lari ke PAN.

"Saya cukup intensif berinteraksi dengan kelompok pemilih ini. Banyak di antara mereka mengatakan akan golput. Kalau pun berorientasi organisasi, mereka cenderung bersimpati kepada ormas seperti Hizbut Tahrir," terangnya.

Faktor kedua, sebagian dari pemilih PKS mempunyai sikap yang sangat kritis kepada pemerintah. Mereka selama ini cenderung mendukung sikap PKS yang boleh dikatakan 'nakal' dalam berkoalisi di dalam pemerintahan.

"Dan bagi mereka, PAN kurang 'nakal'. Meski demikian, saya harus mengakui, dengan strategi tertentu dan kerja politik yang sangat keras, PAN masih bisa menarik simpati dari pemilih mengambang, bukan hanya eks PKS atau parpol lain, tapi juga yang selama ini golput," terangnya.

Kasus penangkapan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq dapat memberikan keuntungan bagi Partai Amanat Nasional (PAN). Partai berlambang matahari bentukan Amien Rais itu berpeluang merebut suara dari PKS.

Menurut pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, kedua partai tersebut memiliki kesamaan karakteristik dilihat dari segi pemilihnya masing-masing.

"Irisan pemilih PKS itu hampir sama dengan PAN dari sisi pendidikan, pemilih dua partai ini sama dari middle class, sama-sama dari Islam modern berbasis Muhammadiyah, Persis, kedua pemilih ini sama-sama berasal dari kota," kata pengamat politik, Burhanudin di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/2).

Persamaan itu sangat mempengaruhi jumlah suara dan simpatisan dari kedua partai tersebut. Jika salah satu mengalami penurunan, maka lawannya justru meraih hasil yang cukup memadai, begitu pula sebaliknya.

"Pemilih PAN dan PKS antogonistik, kalau PAN naik PKS turun, PKS turun PAN naik ada irisan ceklis dari PAN dan PKS," tutur dia. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKS Tolak Wacana Ganjar-Anies: Tidak Tergoda, Anies Bukan Cawapres
PKS Tolak Wacana Ganjar-Anies: Tidak Tergoda, Anies Bukan Cawapres

PKS menilai apabila menduetkan Anies sebagai cawapres Ganjar aneh dan tidak sesuai keputusan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab PSI Merapat ke Prabowo: Usulan Kurang Direspons PDIP dan Ganjar
Ini Penyebab PSI Merapat ke Prabowo: Usulan Kurang Direspons PDIP dan Ganjar

Terungkap, Ini Penyebab PSI Berpaling dari Ganjar ke Prabowo

Baca Selengkapnya
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP

Kader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PKS Balik Lempar Wacana Ganjar Jadi Cawapres Anies, Begini Reaksi Keras PDIP
VIDEO: PKS Balik Lempar Wacana Ganjar Jadi Cawapres Anies, Begini Reaksi Keras PDIP

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak jika Anies Baswedan menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Beratnya Jadi Partai Oposisi di Indonesia
Beratnya Jadi Partai Oposisi di Indonesia

Alih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.

Baca Selengkapnya
Arsul Sani PPP: Teman-Teman Dengar Kemungkinan Sandiaga Tak Pilih jadi Cawapres Ganjar
Arsul Sani PPP: Teman-Teman Dengar Kemungkinan Sandiaga Tak Pilih jadi Cawapres Ganjar

Arsul Sani PPP: Teman-Teman Dengar Kemungkinan Sandiaga Tak Pilih jadi Cawapres Ganjar

Baca Selengkapnya
NasDem Gandeng PKB Usung Anies-Cak Imin, Ganjar Tidak Khawatir PPP Keluar Koalisi
NasDem Gandeng PKB Usung Anies-Cak Imin, Ganjar Tidak Khawatir PPP Keluar Koalisi

Ganjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.

Baca Selengkapnya
Poros Sandi-AHY Kian Meredup, Meski Ganjar-Ridwan Kamil Menguat
Poros Sandi-AHY Kian Meredup, Meski Ganjar-Ridwan Kamil Menguat

Namun PPP berpeluang untuk meninggalkan koalisi Ganjar, jika Ridwan Kamil jadi Cawapres.

Baca Selengkapnya
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik

PPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan

JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Puan Maharani soal PKB Sindir Kaesang Bidak Catur Jokowi di 2024
VIDEO: Respons Puan Maharani soal PKB Sindir Kaesang Bidak Catur Jokowi di 2024

Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak ingin mengomentari terkait dengan tuduhan terhadap Ketum PSI Kaesang Pangarep yang disebut sebagai bidak catur politik Presiden

Baca Selengkapnya
Saat Berbohong dan Ingkar Janji jadi Perkara Biasa dalam Pilkada, Hari Ini Kawan Besok Lawan
Saat Berbohong dan Ingkar Janji jadi Perkara Biasa dalam Pilkada, Hari Ini Kawan Besok Lawan

Pengamat Politik Adi Prayitno mengunggah komentar, terkait panas-dingin hubungan PKS dan Anies yang tampak pecah kongsi di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya