Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Drajad: Pilih ketum aklamasi, partai selamat dari perpecahan

Drajad: Pilih ketum aklamasi, partai selamat dari perpecahan Drajad Wibowo. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai-partai politik di Indonesia melakukan sistem voting dan aklamasi ketika memilih ketua umum partai yang baru. Banyak kalangan menganggap sistem aklamasi cenderung kurang demokratis. Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo mengatakan, sebenarnya dalam demokrasi voting dan aklamasi keduanya bisa terjadi. Menurut dia, selama reformasi, voting cenderung memecah internal partai partai.

"Hampir 100% ujungnya pecah. Sebagian menimbulkan partai sempalan. Jadi kita coba lihat cara teman-teman di parpol untuk menghitungnya," kata dia dalam sebuah diskusi bertajuk 'Tren Aklamasi dan Regenerasi' di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/1).

Drajad menegaskan, kecuali Partai Golkar dengan pecahannya Partai NasDem, hampir semua partai sempalan gagal eksis untuk melenggang ke Senayan. Dia mencontohkan PDIP yang pernah ada sempalannya, semuanya tidak lolos treshold dan tidak masuk di parlemen.

"Yang besar PPP, sempalannya PBR, PBB tapi poinnya tidak ada di parlemen. PKB sempalannya PKNU, dan lain-lain. Sempalan PKB hilang tidak masuk di parlemen. PAN punya PNB, tapi tidak masuk di parlemen. Cuma Golkar kecuali PKPI," jelasnya.

Menurut Drajad, partai sempalan hanya bergantung satu dua tokoh saja. Hal ini berbeda di Partai Golkar yang banyak melahirkan tokoh-tokoh. Seperti Partai Gerindra, NasDem, dan Hanura yang asal muasalnya dari Partai Golkar.

"Di kalangan pimpinan parpol, kita menghitung kalau kita paksakan voting yang sangat demokratis itu apa tidak terbelah. Bahkan PAN ditinggalkan Fuad Bawazier, selalu terjadi seperti itu," terangnya.

Oleh karena itu, lanjut Drajad, wajar bilamana semua partai politik lebih cenderung menggunakan sistem aklamasi ketika memilih ketua umum yang baru.

"Faktanya, hampir semua partai aklamasi, Golkar voting walaupun misah-misah akhirnya aklamasi, PDIP aklamasi, PPP voting dan pecah, yang lainnya aklamasi, NasDem aklamasi, Hanura aklamasi, Gerindra aklamasi, PAN aklamasi dan partai ini selamat dari perpecahan," tandasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengertian Sistem Pemilu Proporsional Tertutup,  Lengkap dengan Kekurangan dan Kelebihannya
Pengertian Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Lengkap dengan Kekurangan dan Kelebihannya

Dalam sistem ini, pemilih memberikan suaranya kepada partai politik, bukan kandidat individual.

Baca Selengkapnya
DPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran
DPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran

Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.

Baca Selengkapnya
Tito Sebut Pilkada Langsung Hambat Pembangunan, Ini Respons Demokrat
Tito Sebut Pilkada Langsung Hambat Pembangunan, Ini Respons Demokrat

Dengan pilkada langsung, Demokrat menilai masyarakat bisa memilih pemimpin yang dekat dengan rakyat

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jahil Bahlil Roasting Senior Golkar, Sindir Suara Kencang Kader Ada Maunya
VIDEO: Jahil Bahlil Roasting Senior Golkar, Sindir Suara Kencang Kader Ada Maunya

Dalam pidatonya Bahlil menyindir seniornya di Partai Beringin soal olah mengolah

Baca Selengkapnya
Golkar soal Putusan MK: Ubah Peta Politik dan Pencalonan Pilkada
Golkar soal Putusan MK: Ubah Peta Politik dan Pencalonan Pilkada

"Hampir di semua tempat provinsi, kabupaten kota akan bisa mengubah peta ya, peta politik pencalonan nanti," kata Waketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Meutya Hafid Usul Tidak Perlu Voting Tentukan Plt Ketum Golkar, Waketum Diminta Lakukan Musyawarah Mufakat
Meutya Hafid Usul Tidak Perlu Voting Tentukan Plt Ketum Golkar, Waketum Diminta Lakukan Musyawarah Mufakat

Rapat pleno penunjukan Plt ketua umum Golkar akan digelar pada Selasa (13/8).

Baca Selengkapnya
Putusan MK, Gerindra Buka Kesempatan Partai di KIM Calonkan Kadernya Dalam Pilkada
Putusan MK, Gerindra Buka Kesempatan Partai di KIM Calonkan Kadernya Dalam Pilkada

Muzani tetap berharap internal KIM tetap solid dalam Pilkada 2024 demi meraih kemenangan yang maksimal.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Bicara Partai Kecil Kalah dari Duit, Dorong Partai Politik Berbenah Total
Cak Imin Bicara Partai Kecil Kalah dari Duit, Dorong Partai Politik Berbenah Total

Hal itu dikatakan Cak Imin saat Silaturahmi Kebangsaan Tokoh Lintas Agama Bersama Muhaimin Iskandar di Kelenteng Kong Miao, TMII, Jakarta, Kamis (14/9).

Baca Selengkapnya
Menimbang Untung Rugi Wacana Pemilihan Kades Lewat Parpol
Menimbang Untung Rugi Wacana Pemilihan Kades Lewat Parpol

Salah satu alasan DPR mewacana hal tersebut karena melihat pertarungan dalam Pilkades lebih keras bahkan banyak korban jiwa.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sistem KomandanTe yang Buat Sejumlah Caleg PDIP Terancam Tak Dilantik
Mengenal Sistem KomandanTe yang Buat Sejumlah Caleg PDIP Terancam Tak Dilantik

Aturan sistem tertuang dalam Peraturan Partai (PP) nomor 01 tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Parpol Bisa Usung Cagub Meski Tak Dapat Kursi DPRD, PDIP Gembira: Kemenangan Melawan Pembajak Demokrasi
Parpol Bisa Usung Cagub Meski Tak Dapat Kursi DPRD, PDIP Gembira: Kemenangan Melawan Pembajak Demokrasi

Sebuah partai atau gabungan partai politik dapat mengajukan calon kepala daerah meski tidak punya kursi DPRD, tentunya dengan syarat tertentu.

Baca Selengkapnya