'Drama-Drama' di KPU saat Rekapitulasi Suara Hasil Pemilu 2019
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merampungkan rekapitulasi suara hasil Pemilu 2019 di 34 provinsi pada Senin (20/5) dini hari. Hasilnya, pasangan Joko Widodo- Ma'ruf Amin menang dalam Pilpres 2019.
Pasangan calon nomor urut 01 unggul di 21 provinsi sedangkan pasangan nomor urut 02 unggul di 13 provinsi. Data resmi itu telah disahkan, tertanggal Senin 20 Mei 2019, sekitar pukul 24.00 WIB.
Dalam proses rekapitulasi akhir di KPU, sempat diwarnai drama. Peristiwa itu sempat bikin suasana menjadi tegang. Namun tak lama semua berakhir dengan damai. Berikut rangkumannya peristiwa saat penetapan rekapitulasi di KPU hasil Pemilu 2019:
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
-
Siapa yang menang di pemilu 2019? Hasil Pemilu 2019 menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Partai apa yang menang Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Kubu Prabowo-Sandi Tolak Tanda Tangan
Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan pasangan Nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf sebagai pemenangan Pilpres 2019. Namun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menolak menandatangani berita acara hasil penghitungan pilpres tersebut.
"BPN 02 menyatakan menolak hasil Pilpres yang telah diumumkan. Penolakan ini sebagai monumen moral bahwa kami tidak menyerah untuk melawan ketidakadilan, untuk melawan kecurangan," ujar Saksi BPN Prabowo-Sandiaga, Azis Subekti
Gebrak Meja
Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon dengan politikus PDIP sempat bersitegang. Hal itu bermula dari proses politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon yang menyampaikan protes. Jansen menyatakan, banyak masalah yang tidak dapat dituntaskan KPU ataupun Bawaslu.
Dia juga mempermasalahkan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diklaimnya menyepelekan masukan para perwakilan partai yang menyampaikan keberatan dalam forum rapat, namun ditanggapi seadanya.
"Jadi tidak tepat bahasa yang mengatakan nanti bawa ke MK, bawa ke MK, kalau ada MK di sini pasti marah sama yang ngomong gitu, kok sedikit-dikit buang ke MK, memang tempat sampah MK ini?!," tegas Jansen.
Mendengar pernyataan Jansen, salah satu perwakilan dari partai pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak terima. Dia meminta agar Jansen berbicara sesuai konteks soal masalah hasil Pileg DPR. Namun demikian, respons perwakilan kubu Jokowi itu justru dibalas pernyataan keras dari Jansen.
"Hei, jangan dipotong aku sedang bicara," ucap Jansen sambil menggebrak meja.
Gebrakan meja itu berbalas dengan gebrakan meja dari pendukung kubu Jokowi-Ma'ruf. Dia meminta Jansen menghormati forum. "Tadi kau pukul meja. Kita hormati forum ini," ucap dia.
TKN-BPN Berpelukan
Meski diwarnai ketegangan saat penetapan hasil rekapitulasi, tapi momen sejuk juga terjadi di ruangan KPU. Di mana perwakilan dari saksi parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saling jabat tangan dan berpelukan.
Mereka adalah I Gusti Putu Artha dari saksi Jokowi, sedangkan dua orang saksi dari Prabowo-Sandi adalah Didik Haryanto dan Aziz. Mereka saling jabat tangan dan berpelukan usai Jokowi ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019.
Momen langka itu seketika membuat suasana menjadi cair. Seisi ruangan nampak gembira melihat perwakilan dari dua kubu 01 dan 02 berpelukan.
ÂÂ
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian serupa juga pernah muncul saat rapat pleno rekapitulasi nasional untuk provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dinyatakan unggul telak dengan perolehan 1.542.346 suara.
Baca SelengkapnyaRekapitulasi KPU pasangan Prabowo-Gibran menang telak dengan dua digit ketimbang pesaingnya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Jatim.
Baca SelengkapnyaHasil penghitungan KPU juga memastikan Prabowo-Gibran memenuhi ketentuan syarat perolehan suara di setiap provinsi.
Baca SelengkapnyaPaslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
Baca SelengkapnyaJumlah surat suara sah di NTT 2.910.704 lembar dan surat suara tidak sah 44.092 lembar.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI-Polri ikut amankan aksi demonstrasi di depan kantor KPU RI, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaHal ini berkaitan gugatan yang dilakukan pasasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar Mahfud ke MK
Baca SelengkapnyaKeduanya masih bicara tajam mengkritisi proses Pemilu karena diduga banyak kecurangan.
Baca SelengkapnyaAlasannya pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melanggar batas usia minimal pendaftaran cawapres.
Baca Selengkapnya"Jadi untuk DPR Provinsi Bali sudah selesai dan kita sudah buatkan SK penghitungan suaranya juga dan tentu akan menunggu SK dari KPU RI."
Baca SelengkapnyaKeadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.
Baca Selengkapnya