Drama Pilkada Kota Kediri, PDIP batal dukung petahana dan Hanura tolak tanda tangan
Merdeka.com - Ada drama menarik dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kota Kediri. DPC PDIP yang sebelumnya mendukung pasangan incumbent Abdullah Abu Bakar–Lilik Muhibbah, tiba-tiba berbelok arah di hari terakhir pendaftaran ke KPUD. DPP PDIP mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Samsul Ashar-Teguh Junaedi.
Karena peliknya masalah persyaratan pendaftaran perihal syarat administrasi, Samsul Ashar dan Teguh Junaidi sengaja mendaftar ke KPUD di hari terakhir pendaftaran Rabu (10/1) malam. Namun pendaftaran tersebut nyaris gagal karena Ketua DPC Hanura enggan tanda tangan, padahal hal tersebut menjadi prasyarat pendaftaran.
"Pada Rabu malam (10/1) Ketua DPC Hanura sempat menolak tanda tangan surat dari DPP. Alasannya rekomnya dari pusat, sementara daerah merasa ditinggal. Pukul 21.00 WIB akhirnya mau tanda tangan dan langsung ke KPUD. Untuk DPC PDI tidak ada masalah karena tunduk pada instruksi DPP," kata Ahmad Qodiron, juru bicara tim pemenangan Samsul Azhar–Teguh Junaidi, Kamis (11/1).
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
Akibat Ketua DPC Hanura sempat menolak tanda tangan, ratusan kader PDIP dan Hanura meluruk rumah Ketua DPC PDIP Agus Sunoto di Kelurahan Semampir, Gang I No 39, Kota Kediri, Rabu (10/1) malam.
Massa membawa atribut partai, mereka meneriaki Ketua DPC Hanura untuk keluar menemui. Sebab tidak adanya tanda tangan surat mandat pendaftaran terhadap pasangan Samsul Ashar dan Teguh Juniadi membuat ganjalan.
Syarat kehadiran ketua partai oleh KPU Kota Kediri mengakibatkan KPU belum memberikan tanda terima pendaftaran karena syarat yang dimiliki pasangan calon ini masih kurang.
"Kami datang ke mari atas nama kader PDIP. Partai ini besar. Kami tidak ingin dilecehkan seperti ini. Ketua DPC PDIP dan Hanura harus hadir di KPU karena sebagai partai pengusung. DPP telah mengeluarkan rekom dan menginstruksikan DPC untuk mendaftarkan pasangan Samsul Ashar-Teguh Junaidi," tegas Agus Purwanto, salah satu kader PDIP.
Ditambahkan Agus, dari pertemuan yang berlangsung Ketua DPC Partai Hanura, Budi Santoso sempat menolak menandatangani surat mandat.
Tidak ada alasan jelas penolakan tersebut. Tetapi Agus mensinyalir adanya kedekatan antara Budi Santoso dengan calon lain yaitu Sujono Teguh Wijaya, bakal calon Wakil Wali Kota Kediri yang diusung koalisi Partai Golkar, PKB, PPP dan Gerindra.
Massa terus mendesak agar Budi Santoso segera membubuhkan tanda tangan dan bergegas datang ke KPU. Setelah diteriaki beberapa kali, Budi Santoso pun bersedia. Sementara itu, aksi ini mendapatkan pengawalan ketat dari ratusan aparat kepolisian.
Sementara itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang dikonfirmasi merdeka.com, hingga berita ini diturunkan belum memberikan keterangan terkait berubahnya dukungan.
Namun dalam surat yang dikeluarkan DPP PDIP yang juga ditandatangai Dewan Pimpinan Pusat Bambang DH dan Sekjen Hasto Kristiyanto tertanggal 9 Januari 2018, atau sehari sebelum dukungan kepada pasangan petahana, pada surat nomor 3936/IN/DPP/I/2018 telah menginstruksikan kepada DPC PDIP Kota Kediri untuk mendaftarkan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota pasangan Samsul Ashar dan Teguh Junaidi.
Sekretaris Tim Pemenangan incumbent Pasangan Abdullah Abu Bakar–Lilik Muhibbah, Ahmad Khoiron yang dikonfirmasi merdeka.com terkait lepasnya PDIP sebagai partai pendukung mengaku tidak mempermasalahkan.
"Ya mungkin pada saat mendukung incumbent kemarin belum ada surat dari DPP. Karena DPP PDIP sudah mengeluarkan rekom maka secara otomatis memang harus dipatuhi oleh DPC. Sekali lagi kita tidak mempermasalahkan hal tesebut," ujarnya.
Seperti diketahui ada tiga pasangan yang telah mendaftar Pilwali Kota Kediri. Yakni incumbent Abdullah Abu Bakar dengan Lilil Muhibbah. Kedua Aizudin Abdurahman dengan Sujono Teguh Wijaya dan terakhir Samsul Ashar dan Teguh Junaidi. Mereka akan bertarung pada Pilwali yang digelar 27 Juni 2018.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Didampingi Kantor DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, Ketiganya Mengenakan kostum baju lurik dan caping.
Baca SelengkapnyaPKB membuka peluang untuk merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mendukung Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan untuk Pilkada Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPDIP Kabupaten Kediri yakin seluruh kadernya tegak lurus pada keputusan DPP.
Baca SelengkapnyaPilkada Jawa Barat (Jabar) diikuti 4 kandidat. Di mana dua kandidat diusung oleh gabungan beberapa parpol, sedangkan dua lainnya diusung tanpa berkoalisi
Baca SelengkapnyaMegawati menyebutkan Pilkada 2024 menjadi tontonan demokrasi yang kini terancam mati karena penggunaan sumber daya dan alat negara.
Baca SelengkapnyaPeserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaTerbentuknya kerja sama politik di pilgub dari sejumlah daerah dari KIM bahkan KIM Plus harus dilihat konteks politik pasca Pilpres
Baca SelengkapnyaJazilul mengatakan, pembahasan soal pilgub Jawa Barat masih pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024
Baca SelengkapnyaHeri Amalindo merupakan politikus PDIP yang juga menjabat Bupati Penukal Abab Lematang Ilir. Dia sebelumnya telah mendapatkan dukungan dari PAN, PKB, dan Hanura
Baca SelengkapnyaMenurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.
Baca Selengkapnya