Dugaan politik uang, Anies sayangkan Bawaslu tidak konfirmasi
Merdeka.com - Akhir pekan lalu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta melansir daftar pelanggaran yang dilakukan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta. Ketiga pasangan diduga melakukan pelanggaran. Salah satunya pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diduga melakukan politik uang.
Anies Baswedan mengaku sudah mengetahui kabar itu. Dia mempertanyakan dasar Bawaslu melansir itu.
"Saya sudah dengar dari dua hari yang lalu. Dua hari lalu tim hukum kami sudah mendapatkan informasinya. Kami itu bukan protes, kami nanya, mana nih politik uang?," ujar Anies saat ditemui di Kampung Duri, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, Senin (14/11).
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Kenapa Anies meminta masyarakat agar tidak menghukumnya? Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat tidak menghukumnya dengan janji-janji pemimpin lain yang tidak dipenuhi.
-
Bagaimana Anies meminta para pendukungnya bersikap? 'Saya berharap kepada semuanya untuk tertib, untuk menaati semua peraturan bagi semua yang ikut hadir dan kita akan dengarkan bersama,' kata Anies.
-
Apa yang Anies Baswedan katakan di video yang beredar? 'Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer,' Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar.'Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings.'
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, seharusnya Bawaslu DKI Jakarta tidak tergesa-gesa melansir itu. Perlu dikonfirmasi terlebih dahulu temuan di lapangan sebelum mengumumkan kepada masyarakat.
"Saya tuh malah ngerasa, lain kali dikonfirmasi dulu baru diumumin. Karena kalau sudah diumumin begitu kan orang tahunya sudah terjadi. Mengkoreksi itu lebih sulit. Lain kali dikonfirmasi dulu baru diumumkan," terang Anies.
Anies mendengar kabar bahwa dugaan pelanggaran itu tidak benar dan tidak sesuai temuan di lapangan.
"Karena itu saat kemarin ditanya, saya bilang biarlah bawaslu yang ngomong. Karena kan lebih pas mereka yang ngomong, orang mereka yang menemukan dan ternyata enggak benar," tutur Anies.
Anies mengaku tak memiliki uang untuk membayar warga demi mendapatkan dukungan.
"Enggak ada duit, Mas, mau bayar pakai apa," singkat Anies.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies meminta warga mewaspadai adanya godaan berupa uang hingga Bansos bersyarat
Baca SelengkapnyaBeredar video mengklaim Anies berhasil bongkar dana ilegal milik Prabowo senilai Rp1 M, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaHeru pun mempersilakan calon yang ingin berkontestasi di Pilkada Jakarta berlaga dengan cara yang sehat
Baca SelengkapnyaSejauh ini Anies masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaAnies juga berjanji memberikan hadiah atau reward kepada masyarakat berperan dalam memburu koruptor.
Baca SelengkapnyaHak Angket dan Sengketa Pemilu Digembosi Setelah Prabowo Bertemu Surya Paloh? Ini Jawaban Anies
Baca SelengkapnyaAnies mencontohkan saat kampanye di Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies
Baca SelengkapnyaBawaslu mengatakan, setelah berkoordinasi dengan Kapolres, tidak ada surat pemberitahuan dari Anies maupun panitia setempat untuk melakukan pendaratan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan, mengingatkan para pendukungnya agar tak mengalihkan dukungan hanya karena ditawari uang, sembako, hingga bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaDiketahui, beberapa waktu lalu izin acara 'Desak Anies' di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dibatalkan sepihak.
Baca Selengkapnya