Dukung Anies-Sandi, Titiek Soeharto tak bawa atribut Golkar
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Harijadi alias Titiek Soeharto merasa keputusannya mendukung pasangan gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak melanggar aturan partai. Dukungan untuk Anies-Sandiaga murni inisiatif pribadi tanpa membawa atribut partai.
"Saya rasa tidak ada yang salah apalagi melanggar, saya pribadi mendukung pasangan yang menurut agama saya baik. Lagi pula saya enggak mengajak kader lain dan saya enggak pakai atribut partai," kata Titiek di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/3).
Titiek menyamakan arah politiknya itu dengan pengalaman Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono. Saat Agung berbeda sikap dengan keputusan partai soal calon presiden, tidak ada yang mempermasalahkan.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Siapa yang mendukung Titiek Soeharto untuk rujuk? Anak keempat Presiden Soeharto yang kini berusia 65 tahun itu pun juga mendapat dukungan dari banyak orang buat rujuk.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Apa yang membuat Titiek Soeharto bangga? Kesuksesan Gregoria melangkah ke semifinal membuat Titiek sangat bangga.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
"Sebagai contoh dulu juga Pak Agung Laksono beliau sebagai Waketum ketika Partai Golkar dalam memutuskan calon presiden dua, beliau pilih nomor satu, karena itu hati beliau di sana enggak apa-apalah. Kok sekarang saya dipermasalahkan," tegasnya.
DPP Partai Golkar berencana memanggil Titiek untuk meminta klarifikasi atas sikapnya itu. Titiek mengaku tak masalah dan akan hadir memenuhi panggilan partainya.
"Panggil saja, saya juga engak ada maksud apa-apa, saya sebagai pribadi menurut yang terbaik pilihan saya dan secara saya sebagai orang Islam saya pilih apa saya meyakini ini betul," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menegaskan, kader yang melakukan tindakan indisipliner harus diberikan sanksi. Pernyataan Agung menyikapi dukungan dari Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Padahal, Golkar tetap mendukung pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua.
"Tetapi kalau ada kekeliruan yang jelas-jelas disadari apalagi tergolong kepada tindakan indisipliner wajib dikenakan sanksi, besarnya tergantung," kata Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2).
Namun, dewan pakar tidak memiliki wewenang untuk menjatuhkan sanksi kepada Titiek. Pemberian sanksi kepada kader indisipliner merupakan wewenang dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Dewan pakar hanya bisa memberikan rekomendasi soal sanksi Titiek. Oleh karenanya, Agung belum bisa memastikan sanksi untuk Titiek.
"Siapa yang berhak memberikan sanksi? Adalah DPP. Bukan dewan pakar. Sanksi itu bisa ringan, sedang, dan berat," tegasnya.
Agung menambahkan, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto telah bersikap bijaksana menindaklanjuti sikap Titiek. Menurutnya, DPP partai Golkar akan memanggil Titiek terlebih dahulu untuk dimintai keterangan terkait dukungannya kepada Anies-Sandiaga.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK menyebut kandidat untuk calon presiden di kontestasi Pilpres hanya ada antara Ganjar dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku sudah tidak kaget jika tidak mendapat dukungan dari Golkar.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaKetum Golkar, Bahlil Lahadalia mengatakan, politik itu bersifat dinamis dan ada selalu ada komunikasi di dalamnya
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan menyambut baik usulan PDIP duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 10 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaMeski Airin telah mendapat rekomendasi PDIP, Tatu menegaskan adik iparnya itu bukan berarti pindah partai.
Baca SelengkapnyaDiketahui, PDIP akhirnya memutuskan untuk mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, bahwa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi calon ketua umum tunggal.
Baca SelengkapnyaPengurus DPD Golkar yakin rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk calon kepala daerah tidak akan terdampak dari keputusan Airlangga mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Golkar Sarmuji menyakini KIM dan Prabowo Subianto bakal menerima keputusan Golkar mengusung Airin-Ade Sumardi di Pilkada Banten.
Baca Selengkapnya