Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dukung Evaluasi Pilkada Langsung, Ridwan Kamil Usulkan Digital Voting Seperti India

Dukung Evaluasi Pilkada Langsung, Ridwan Kamil Usulkan Digital Voting Seperti India Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Menghadiri Milad Daarut Tauhiid ke 28 di Gymnasium UPI Bandung. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta pemerintah fokus mengkaji Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara langsung dengan biaya yang murah. Lebih penting, ia meminta mekanisme dan proses pemilihan tidak lagi menimbulkan korban jiwa dari para petugas pemilu.

Hal itu ia sampaikan merespon usulan evaluasi Pilkada langsung oleh Mendagri Tito Karnavian yang dianggap memiliki sisi negatif, di antaranya biaya yang besar harus dikeluarkan calon kepala daerah. Dalam rapat dengan Komisi II di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (6/11/2019), Tito mengaku sedang tengah mengkaji sejumlah opsi, antara lain tetap pilkada langsung dengan meminimalisasi efek negatifnya, pilkada kembali ke DPRD, atau pilkada asimetris.

Menurut Ridwan Kamil, demokrasi adalah pilihan yang sudah diputuskan oleh negara. 34 gubernur, 510 bupati/walikota hingga kepala desa dipilih secara langsung oleh masyarakat. Untuk itu, fokus yang bisa dilakukan adalah mengkaji pelaksanaan pemilihan secara langsung tetapi tidak memerlukan biaya yang mahal. Salah satu caranya dengan memanfaatkan sistem digital seperti yang sudah dilakukan oleh negara lain.

"India sudah digital. Kita belum berani. Belum ada kepercayaan dan takut dihack (diretas). Jadi, sekali lagi, (sistem pemilihan) ini hanya soal pilihan," kata dia saat ditemui usai menghadiri acara Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Jabar di Trans Studio Mall, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (20/11/2019).

Dia menambahkan, pemilihan langsung oleh rakyat merupakan bentuk demokrasi yang sudah disepakati bersama. "Tiap pilihan ada resiko. Resiko ini diminimalisir oleh Bawaslu. Kita tidak mau ada lagi (pemerintah) otoriter. Kekuasaan yang terlalu lama cenderung korup," ujarnya.

Di sisi lain, ia mengakui bahwa demokrasi langsung terhadap jumlah penduduk yang banyak pasti rumit. Itu berbanding lurus dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan pengawas semua proses awal hingga akhir yang membutuhkan biaya. Risikonya pun harus ditanggung oleh peserta pemilu yang harus mengeluarkan biaya saksi dengan upah Rp50-100 ribu. Jumlah itu dikalikan dengan ribuan TPS yang ada.

Akui Biaya Pilkada Mahal

Pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat, jumlah TPS yang tersebar kurang lebih 70 ribu titik. Ridwan mengaku harus menggadaikan motor Harley Davidson dan sejumlah barang lainnya untuk menutupi biaya pilkada yang sangat mahal.

"Tapi, itu adalah dasar membangun sebuah sistem yang adil. Karena one man one vote membuahkan pilihan yang sesuai dengan maunya rakyat. Karena pilihan demokrasi langsung," jelas dia.

"Pilihan (sistem pemilihan) tidak digital juga risiko. Di India jumlah penduduk pencoblos lebih banyak tapi mereka menggunakan digital voting kan. Sehingga lebih mudah murah. Sebenarnya itu pilihan. Jadi jika ditanya apakah ada demokrasi langsung yang murah tinggal didiskusikan secara ilmiah. Saya kira masih ada kemungkinan itu," ia melanjutkan.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Emil ini menilai usia Demokrasi Indonesia masih muda. Maka, sangat wajar jika pemerintah masih terus mencari sistem ideal dalam prose pemilihan kepala daerah. Namun, ketika pemilihan sampai menimbulkan korban jiwa, maka itu harus cepat menjadi pembelajaran.

"Sebenarnya yang penting eksesnya. Serentak ga ada masalah, tapi tetap harus memberi waktu ke petugas lebih manusiawi. Waktu kemarin (pilkada serentak) ga bisa tidur karena ada deadline, apalagi kebanyakan petugas usianya sepuh. Kan yang meninggal di atas 500an paling banyak di jabar," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepakat dengan Prabowo, Rano Karno Nilai Pilkada Langsung Melelahkan
Sepakat dengan Prabowo, Rano Karno Nilai Pilkada Langsung Melelahkan

Mengenai wacana mengubah sistem pilkada menjadi tidak langsung atau calon dipilih DPRD, politikus PDIP ini menyerahkan kepada partai politik

Baca Selengkapnya
Tunggu Masukan DPR dan Parpol, Kemendagri Tegaskan Tak Buru-Buru Putuskan soal Usulan Pilkada Lewat DPRD
Tunggu Masukan DPR dan Parpol, Kemendagri Tegaskan Tak Buru-Buru Putuskan soal Usulan Pilkada Lewat DPRD

Baru-baru ini, muncul usulan kepala daerah dipilih lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Hidupkan Lagi Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Karena Angka Golput Pilkada 2024 Tinggi
Pemerintah Hidupkan Lagi Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Karena Angka Golput Pilkada 2024 Tinggi

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyambut positif wacana pemilihan kepala daerah lewat DPRD.

Baca Selengkapnya
Prabowo Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD, MUI: Gagasan Realistis dan Lebih Maslahat
Prabowo Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD, MUI: Gagasan Realistis dan Lebih Maslahat

Presiden Prabowo Subianto ingin adanya perubahan sistem politik dimana kepala daerah dipilih oleh DPRD. Menurutnya, dengan sistem ini bisa menghemat uang negara

Baca Selengkapnya
PKB soal Pilgub Lewat DPRD: Bukan Bajak Hak Rakyat, Tapi Kekuasaan Tertinggi Diserahkan ke Perwakilannya
PKB soal Pilgub Lewat DPRD: Bukan Bajak Hak Rakyat, Tapi Kekuasaan Tertinggi Diserahkan ke Perwakilannya

Anggota Komisi II Fraksi PKB DPR RI Indrajaya mengatakan wacana pilkada oleh DPRD bukan untuk membajak hak politik rakyat.

Baca Selengkapnya
Golkar Kaji Serius Wacana Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD: Terlalu Mahal Ini Demokrasi
Golkar Kaji Serius Wacana Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD: Terlalu Mahal Ini Demokrasi

Bahlil berdalih, salah satu alasan menggulirkan wacana itu agar biaya pemilu yang efisien.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Tak Ingin Ada Polemik Penggunaan Sirekap di Pilkada 2024
Ridwan Kamil Tak Ingin Ada Polemik Penggunaan Sirekap di Pilkada 2024

KPU telah memikirkan metode pengunaan Sirekap secara baik di Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Debat Pilkada Jakarta Fokus Solusi, Jangan Ngomongin Pribadi Kayak Pilpres
Ridwan Kamil: Debat Pilkada Jakarta Fokus Solusi, Jangan Ngomongin Pribadi Kayak Pilpres

Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta Ridwan Kamil berharap debat Pilkada ke depan tak seperti debat Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Respons Menkum soal Prabowo Ingin Pilkada Dipilih DPRD: Perlu Dipertimbangkan
Respons Menkum soal Prabowo Ingin Pilkada Dipilih DPRD: Perlu Dipertimbangkan

Diksi pada undang-undang pemilu tiap calon yang dipilih secara demokratis, tak berarti harus dipilih langsung oleh rakyat.

Baca Selengkapnya
Mendagri Dukung Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD: Kita Lihat Sendiri Besarnya Biaya Pilkada
Mendagri Dukung Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD: Kita Lihat Sendiri Besarnya Biaya Pilkada

Mendagri Tito Karnavian sependapat dengan usulan Presiden Prabowo Subianto soal kepala daerah dipilih oleh DPRD.

Baca Selengkapnya
Ramai Pencatutan KTP untuk Dukungan Dharma-Kun, Ridwan Kamil Tegaskan Soal Aturan
Ramai Pencatutan KTP untuk Dukungan Dharma-Kun, Ridwan Kamil Tegaskan Soal Aturan

Kang Emil membeberkan alasan tak ingin melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya
Nasihat Ridwan Kamil kepada Pemilih Muda: Harus Ikut Memilih, Pilih yang Anda Sukai
Nasihat Ridwan Kamil kepada Pemilih Muda: Harus Ikut Memilih, Pilih yang Anda Sukai

Ridwan Kamil meminta pemilih muda tidak apatis mengenai Pemilu.

Baca Selengkapnya