Dukung Ganjar di Pilpres 2024, Presiden KSPSI: Dia Bukan Pembentuk Omnibus Law
Merdeka.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menjawab kritik soal pemberian dukungan kepada calon presiden (capres) 2024, Ganjar Pranowo. Kritik datang karena Ganjar merupakan kader PDIP yang merupakan partai pengusung UU Cipta Kerja Omnibus Law.
Andi Gani menyebut bahwa Ganjar Pranowo yang menjabat Gubernur Jawa Tengah, bukan sosok yang membuat UU Cipta Kerja Omnibus Law. Dia menilai Ganjar tak ada hubungannya dengan UU Cipta Kerja yang selama ini ditolak para buruh.
"Jadi, saya ulangi sekali lagi, Pak Ganjar itu bukan pembentuk UU Omnibus Law. Jadi apa salahnya dia? Enggak ada. Ini yang mesti kita ubah opini publik," jelas Andi Gani di Kantor Perwakilan Pemprov Jawa Tengah di Jakarta Selatan, Senin (1/5).
-
Kenapa Ganjar tidak heran dengan pernyataan Prabowo? Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan tersebut. Sebab, menurut dia, banyak pihak yang mengklaim saat masa kampanye.
-
Siapa yang tanggapi pernyataan Ganjar? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merepons, pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kenapa Ganjar tidak ingin bagi-bagi jabatan? Mereka bekerja dengan tulus ikhlas tanpa menginginkan embel-embel jabatan.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa buruh Semarang menolak Tapera? 'Setelah 50 tahun, uang iuran itu baru akan terkumpul Rp48 juta. Lima puluh tahun lagi, mana ada harga rumah Rp48 juta. Rumah saat ini paling murah saja Rp155 juta. Jadi ini cuma akal-akalan pemerintah saja. Menurut kami ini bukan jaminan sosial,' kata Aulia Hakim, sekretaris KSPI Jateng, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (10/6).
-
Apa pernyataan Ganjar tentang pemerintahan Prabowo-Gibran? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merepons, pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia menyadari banyak pihak yang menyerang buruh karena menyampaikan dukungan untuk Ganjar di Pilpres 2024. Andi pun meminta masyarakat tak mempermasalahkan Ganjar yang berasal dari partai pendukung Omnibus Law.
"Hari ini banyak di medsos mungkin dari pihak yang sebelah "sana" menyerang buruh, kok mendukung Ganjar dan berasal dari partai Omnibus Law. Kan terpisahkan. Ganjar sebagai capres dan sebagai kader PDIP. Itu hak-hak dari partainya," ujarnya.
"Jangan ada beberapa opini menggiring bahwa partai buruh yang selama ini membenci Omnibus Law mendukung Ganjar dari partai yang mendukung Omnibus Law. Ganjar sebagai pribadi bukan sebagai pembuat keputusan UU Omnibus Law," sambung Andi Gani.
Sebelumnya, Sejumlah pimpinan organisasi serikat buruh menemui calon presiden (capres) 2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo di Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Jakarta Selatan, Senin (1/5/2023).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, mereka tiba di lokasi pada pukul 16.56 WIB, usai melakukan aksi demonstrasi Hari Buruh atau May Day di sejumlah lokasi di Jakarta.
Tampak hadir Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea hingga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Mereka pun diterima bertemu dengan Ganjar di sebuah ruangan.
"Hari ini saya bersama 10 ketua umum federasi kita akan menemui Pak Ganjar Pranowo," kata Andi Gani kepada wartawan di lokasi, Senin (1/5/2023).
Dia mengakui pertemuan ini sebagai sinyal dukungan untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Pasalnya, Gubernur Jawa Tengah itu disebut sosok pemimpin yang berani menemui dan mendengarkan aspirasi para buruh.
"Artinya kita memberikan sinyal, saya harus berterus terang sebagaian konfederasi buruh terbesar di Indonesia akan all out mendukung Pak Ganjar Pranowo. Sekali lagi akan all out mendukung Ganjar Pranowo," jelasnya.
"Kenapa? Alasannya sangat kuat, karena Pak Ganjar lah pemimpin di daerah yang waktu itu saat memimpin Jawa Tengah sampai hari ini berani menemui buruh, berani mendengarkan aspirasi buruh," sambung Andi Gani.
Bahkan, kata dia, Ganjar pernah turun langsung menemui para buruh untuk mengajak dialog. Andi Gani menilai Indonesia membutuhkan pemimpin seperti Ganjar.
"Bukan di dalam ruangan, langsung turun di jalan, berani beedialog, berani bertanya. Itu yang kita butuhkan untuk pemimpin masa depan Indonesia," tutur dia.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP melihat ikut membangun bangsa tak harus gabung pemerintahan
Baca SelengkapnyaArsul tidak akan ikut mengambil keputusan atau menangani sengketa Pilpres
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini partai di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri itu belum menyatakan secara resmi sikap politik ke depannya.
Baca SelengkapnyaApabila nantinya Ganjar mengkritisi pemerintah secara perorangan atau pribadi maka kurang kuat.
Baca SelengkapnyaGolkar merupakan partai besar yang tak bisa ditekan oleh siapapun.
Baca SelengkapnyaDiketahui, Pertemuan antara PSI dengan Partai Golkar berlangsung pada Kamis (11/7)
Baca SelengkapnyaGanjar mendeklarasikan keputusannya tersebut pada pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Jakarta, Senin (6/5) malam
Baca SelengkapnyaPPP menutup rapat-rapat peluang untuk membentuk poros alternatif.
Baca SelengkapnyaBamsoet berharap seluruh pihak bergotong-royong untuk bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo lebih memilih berada di luar pemerintahan dibanding mengisi jabatan menteri Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPKS menilai apabila menduetkan Anies sebagai cawapres Ganjar aneh dan tidak sesuai keputusan Majelis Syuro.
Baca Selengkapnya