Dukung Jokowi Paling Pertama, Agung Laksono Minta Menteri Golkar Ditambah
Merdeka.com - Ketua Dewan Pakar Golkar, Agung Laksono menilai, partainya berhak mendapatkan jatah kursi lebih banyak dibanding periode sebelumnya. Sebab, Golkar dianggap partai yang paling pertama mendukung Jokowi kembali maju di Pilpres 2019.
Menurut Agung, setelah Golkar bersikap, baru partai lain ikut mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi.
"Wajar kalau kita mengajukan lebih dibanding sekarang yang hanya dua, karena dari partai koalisi yang pertama kali mengusung pak Jokowi adalah Partai Golkar, baru disusul partai-partai yang lain. Bahkan PDI Perjuangan pun menyusul. Yang pertama kali mengusung adalah Golkar," ujarnya, Jumat (17/7) di Garut.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang diuntungkan jika Jokowi gabung Golkar? 'Paling tidak mempengaruhi kekuasaan pasca pilpres atau pileg dan massa transisi kekuasaan ke depan,' sambungnya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Namun meski demikian, Agung enggan menyebut berapa kursi menteri yang ideal bagi partai Golkar. Ia pun menyebut bahwa Partai Golkar tetap menyadari bahwa mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945, penyusunan kabinet adalah hak prerogatif Presiden.
"Ideal (jumlah menteri untuk Golkar) saya tidak bisa mengatakan. Terserah beliau (Jokowi)," ucapnya.
Dari Partai Golongan Karya sendiri, disebut mantan Ketua DPR ini, sudah menyiapkan kader-kader partai yang mumpuni. Para kader yang diajukan itu siap ditempatkan menjadi menteri, menteri koordinator, dan lainnya. Namun ia pun tidak merinci berapa jumlah kader dan nama-nama yang sudah disiapkan.
"Pokoknya lebih dari satu," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaSenior Partai Golkar Musfihin Dahlan mengungkapkan alasan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Aburizal Bakrie ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi Ketua Umum di Partai Golkar
Baca SelengkapnyaJK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaDia mengingatkan, Golkar merupakan partai pertama yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSenior Golkar Musfihin Dahlan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar bersama Bahlil Lahadalia sebagai Sekjen.
Baca Selengkapnya