Dukung Prabowo, Cucu Pendiri NU Tegaskan Nahdliyin Bebas Pilih Capres
Merdeka.com - Muhammad Hasib Wahab, putra KH Wahab Hasbullah dan cucu pendiri Nahdlatul Ulama, mengatakan tidak ada ketentuan Nahdliyin harus mengikuti pilihan politik pemimpinnya. Menurutnya sudah khittah, warga NU dibebaskan untuk memilih pasangan calon presiden siapapun.
"Warga NU dibebaskan pilpres memilih sesuai hati nurani masing-masing. Enggak ada satu ketentuan kalau pemimpinnya A harus A, enggak ada," tegasnya dalam Konferensi Nasional Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Senin (17/12).
Seperti diketahui, Ma'ruf Amin merupakan pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama (Rais Aam), sebelum terpilih sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Maka dari itu, pilihan politik NU dipercaya bakal mengarah ke pasangan calon presiden petahana.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa yang berhak memilih pemimpin dalam Islam? Proses pemilihan pemimpin harus melibatkan konsultasi dengan anggota masyarakat.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Siapa yang berhak memilih? KPU sudah menentukan siapa saja yang bisa menjadi pemilih dalam pemilu.hal itu tertuang dalam peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 sebagai berikut: 1. Genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Apa yang menentukan mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Mereka yang bekerja sepenuh hati berbasis loyalitas, kesamaan frekuensi ideologis, dan keyakinan intelektualitas, akan bekerja lebih rapi ketimbang para influencer atau buzzer bayaran (seprofesional apapun mereka, pasti hasil kerjanya akan bebeda).
Namun, menurut Hasib warga NU dibebaskan memilih pilihan sesuai hati nurani. Seperti dirinya dan beberapa tokoh cucu pendiri NU dari dua pesantren, Tebuireng dan Tambak Beras. Mereka telah mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Sandiaga.
"Adalah warga dibebaskan untuk memilih sesuai hati nurani masing-masing," imbuhnya.
Hasib pun menangkis tuduhan bahwa Prabowo adalah Islam beraliran keras. Dia meyakini bahwa Prabowo jika terpilih tak bakal mengganti dasar negara.
"Tetap karena kami adalah prajurit tentara yang membela NKRI jadi sosmed yang mengatakan akan ganti dasar negara itu tidak betul dan hoaks," kata Hasib menirukan jawaban Prabowo.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem menilai PBNU sebagai organisasi struktural tentu tidak dapat melarang masyarakat NU untuk berpolitik
Baca SelengkapnyaKetua PB NU yang juga putra pendiri NU itu mengaku bangga Cak Imin menjadi cawapres 2024.
Baca SelengkapnyaGus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.
Baca SelengkapnyaGus Yahya mempersilakan seluruh warga NU memilih siapapun di pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"nanti kita jangan sampai kita perang klaim-klaiman seperti itu," Ketua DPP PKB Cucun Ahmad
Baca SelengkapnyaNU telah memiliki aturan yang jelas jika terdapat kader NU yang maju dalam kontestasi politik.
Baca SelengkapnyaTidak ada calon presiden dari NU, jika ingin maju dengan kapasitas sendiri.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid meminta Barikade Gus Dur tidak memilih Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGas Yahya meminta calon pemimpin akan berkontestasi tidak menjual embel-embel NU dan agama demi meraih suara.
Baca SelengkapnyaGus Nadir secara blak - blakan menyampaikan bahwa struktural PBNU mendapatkan arahan untuk memberikan dukungan kepada Prabowo - Gibran.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menegaskan dirinya bukan seorang Nahdlatul Ulama (NU) naturalisasi.
Baca Selengkapnya