'Dukungan Demokrat ke Prabowo tanda keberpihakan SBY di Pilpres'
Merdeka.com - Partai Demokrat telah resmi mendukung pasangan Prabowo - Hatta dalam Pilpres 9 Juli nanti. Dukungan tersebut dinilai sebagai tanda keberpihakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) kepada pasangan calon nomor urut satu itu.
"Dukungan SBY dan Partai Demokrat di tahap akhir putaran kampanye memperkuat indikasi keberpihakan SBY pada pasangan Prabowo dan Hatta . Walaupun SBY pernah mengungkapkan akan mengambil posisi netral, namun dalam kenyataannya sinyal keberpihakan semakin kuat," kata Pengamat politik UGM, Ari Dwipayana saat dihubungi, Selasa (1/7).
Menurutnya, selain memberi restu diam-diam pada elite Partai Demokrat yang merapat ke Prabowo - Hatta , ada dua hal yang memperlihatkan SBY mendukung Prabowo - Hatta .
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi undang capres? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pertama, kata Ari, membiarkan kampanye hitam terhadap Jokowi yang digerakkan oleh lingkaran terdekatnya. Seperti upaya kampanye hitam dilakukan dengan broadcast pesan maupun peredaran tabloid Obor Rakyat.
"Kampanye hitam itu tidak mungkin tidak diketahui oleh SBY ," tegasnya.
Seperti diketahui, pihak Istana sudah menyatakan tidak akan memberi sanksi apapun kepada pemimpin redaksi tabloid Obor Rakyat, Setyardi Budiono. Tabloid Obor Rakyat yang melakukan kampanye hitam terhadap capres Joko Widodo dipimpin Setyardi yang merupakan asisten Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otda, Velix Wanggai.
Ari Dwipayana menyatakan indikasi kedua atas keberpihakan SBY pada Prabowo - Hatta adalah kasus mobilisasi Babinsa TNI AD di beberapa daerah. Hal itu semakin memperkuat indikasi bahwa telah terjadi penggunaan intelijen dan tentara untuk mendata dukungan sekaligus menggiring dukungan di akar rumput terhadap pasangan tertentu.
"Jokowi adalah capres yang tidak dikehendaki oleh oligarki politik dan bisnis yang menginginkan status quo dan jaminan survivalitas mereka pasca 2014. Dan Oligarki politik demikian hanya bisa dihadapi dengan kekuatan rakyat."
Menurutnya, Jokowi bisa menjadi simbol kekuatan rakyat yang tengah berhadapan dengan kekuatan oligarki politik.
"Kekuatan rakyat dan relawan harus melawan kekuatan oligarki politik yang pasti akan menggunakan kekuatan uang dan berbagai langkah intimidasi serta kecurangan yang digerakan oleh kekuatan status quo," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaDemokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaBendahara Umum Projo, Panel Barus menegaskan, jika Projo tidak ingin Presiden Jokowi buru-buru ‘pensiun’ dari kancah politik nasional.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca Selengkapnya"Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," kata Sekjen PSI
Baca SelengkapnyaKecocokan itu muncul karena saling percaya dan menghormati satu sama lain meskipun terkadang ada perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan bahwa saat ini berada di tim Jokowi, jadi tak masalah jika menjual nama Jokowi.
Baca Selengkapnya