Dukungan jor-joran Gubernur Papua untuk Jokowi
Merdeka.com - Gubernur Papua Lukas Enembe memastikan mendukung pasangan bakal capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Keputusan Lukas ini berseberangan dengan partainya, Partai Demokrat yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Akibat keputusannya Lukas terancam sanksi berat, namun itu tidak membuat nyali Lukas ciut. Dia secara jor-joran memberikan dukungan kepada Jokowi dan memastikan Jokowi akan menang di tanah Papua. Berikut ini dukungan Lukas untuk Jokowi-Ma'ruf:
Jokowi Presiden yang paham Papua
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua ini punya alasan tersendiri sehingga memilih beda sikap dengan partainya. Dia mengungkapkan, Jokowi lebih memahami persoalan yang dihadapi Papua ketimbang calon presiden lain. Jokowi, lanjut dia, juga bisa menyelesaikan masalah yang menimpa Papua selama ini.
"Semua presiden tidak mampu menyelesaikan provinsi Papua. Ini kami catat. Siapa pun presiden, tapi saat ini yang terbaik Jokowi. Dia sudah lihat masalah kita banyak di Papua. Semua permasalahan di Papua dia memahami. Selama ini orang Jakarta tidak tahu, tapi Jokowi sudah memahami bahwa ternyata Papua lebih susah," jelasnya.
Lukas: 3 Juta suara ke Jokowi
Lukas Enembe memastikan seluruh kader Partai Demokrat di Papua mendukung pasangan bakal capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. "Saya sudah sampaikan kepada Pak Sekjen (Demokrat), ini semua kader Demokrat, baik bupati semua dukung Jokowi. Sudah saya kasih tahu begitu," kata Lukas Enembe di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/9).
Bahkan, Lukas menjamin suara warga Papua akan memilih Jokowi. "3 juta suara kita kasih semua ke Jokowi," kata Lukas.
Tidak takut dipecat
Akibat mendukung Jokowi-Ma'ruf, Lukas terancam terkena sanksi pemecatan sebagai kader Partai Demokrat. Lukas sendiri tidak takut terhadap sanksi yang akan diberikan, dia mengatakan siap menerima sanksi apapun termasuk dipecat.
"Saya dukung Jokowi. Tidak ada urusan, tidak ada urusan dengan partai. Sanksi silakan saja," kata dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/9).
Sanksi berat untuk Lukas
Bagaimana komentar Demokrat? Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, Lukas Enembe terancam sanksi berat. Lukas Enembe dianggap tak patuh pada keputusan partai untuk mendukung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Ya tentunya kan ada aturan yang baku di partai. Tergantung dari pada bobot kesalahannya kalau dianggap salah," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
John Tabo juga mengklaim masyarakat Papua sangat familiar dengan pasangan nomor urut 2. Termasuk cawapres Gibran adalah anak Jokowi.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca SelengkapnyaPasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen diusung dengan kekuatan besar sebab ada sembilan partai politik (parpol) dan lima partai nonparlemen.
Baca SelengkapnyaLuhut mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat mendengarkan pendapat seluruh pihak.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku menerima banyak aspirasi dan isu masalah yang memerlukan respon cepat.
Baca Selengkapnya“PDIP perlu waspada, karena ‘Jokowi Effect’ di Pilpres itu pernah nyata terjadi,” ungkap Luthfi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut kehadirannya sekadar bentuk ikhtiar dalam mendukung pasangan Luthfi-Yasin.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai sikap dari mantan Wali Kota Solo tersebut sudah diketahui masyarakat sehingga tidak ada lagi keistimewaan.
Baca SelengkapnyaMuzani menambahkan, Presiden Jokowi pernah berkampanye saat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.
Baca SelengkapnyaProjo meyakini jika Presiden Jokowi akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya