Efek Jokowi untuk Bakal Calon Presiden 2024 Belum Terasa Signifikan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi faktor penting dalam pertarungan di Pilpres 2024. Jokowi yang sudah tidak lagi bisa bertarung, diprediksi bakal tetap memberikan pengaruh untuk keberlangsungan pembangunan yang telah dikerjakan.
Hanya saja efek Jokowi terhadap bakal calon presiden sampai saat ini masih belum terasa. Sebabnya Jokowi masih belum menunjukan arah politiknya untuk Pilpres 2024.
"Di belakang panggung, dia salah satu bentuk politik yang akan menentukan konsolidasi politik dalam Pilpres 2024. Nah kesamaran itu, komunikasi tersamar dari apa yang dilakukan Pak Jokowi menyebabkan Jokowi effect sampai sekarang tidak terlalu terasa pada salah satu nama calon," kata Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Gun Gun Heryanto kepada wartawan, dikutip Selasa (26/7).
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Bagaimana tahapan Pilkada 2024? Tahapan sendiri dimulai dari Perencanaan Program dan Anggaran telah dilaksanakan sejak Januari 2024 lalu. Tahapan Lengkap Pilkada 2024 Tahapan Pilkada 2024 secara rinci terbagi menjadi dua, yaitu tahapan persiapan dan tahapan penyelenggaraan pemilihan.
-
Mengapa hasil pemilu 2024 berpengaruh terhadap arah kepemimpinan negara? Melansir laman Komisi Pemilihan Umum, dalam sebuah negara demokrasi, pemilu adalah salah satu pilar utama dari proses akumulasi kehendak masyarakat. Pemilu sekaligus merupakan proses demokrasi untuk memilih pemimpin.
-
Siapa yang akan menentukan pemenang Pilpres 2024? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Kenapa Pilpres 2024 akan ditentukan oleh mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
Efek Jokowi ini meski penting tidak berpengaruh signifikan kepada peningkatan elektabilitas tokoh calon presiden. Hal itu masih belum terlihat hari ini. Jokowi pun belum menyebut akan mendukung siapa di 2024, meski diyakini akan memberikan endorse untuk kepentingannya.
"Tentu Pak Jokowi harus memelihara keberlangsungan program dia dan juga harus 'investasi' hubungan baik dengan siapapun yang berpotensi menang di 2024," terang Gun Gun.
Menurutnya, ada dua gaya yang disukai masyarakat. Presiden Jokowi unggul pada pemilu 2014 dan 2019 dengan gaya equalitarian, yang merangkul, turun ke bawah, gampang dicerna. Sementara sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggunakan gaya destructuring style yang rapi dan terorganisir.
"Posisi itu akan terulang di 2024, ini adalah pertarungan dua gaya tersebut," tandasnya.
Jokowi Bisa jadi King Maker di Pilpres 2024
Sementara itu, Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan memandang seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) masuk jadi kandidat 'king maker' Pilpres 2024. Sebab Jokowi sudah tidak bisa mencalonkan lagi sebagai Capres.
"Saya kira memang Pak Jokowi kan tidak mungkin lagi mencalonkan lagi ya. Wacana 3 periode nampaknya sudah cukup berat. Jadi apa secara politik yang diperlukan Pak Jokowi sekarang, yang paling pokok adalah saya kira satu bagaimana dia menjadi king maker," kata Djayadi dalam diskusi Total Politik, di Jakarta, Minggu (3/7).
Djayadi melanjutkan, biasanya sosok incumbent atau petahana cenderung menjaga posisi kepada siapapun kandidat calon presiden nantinya. Tetapi, untuk posisi Jokowi seharusnya berbeda, karena perlunya peran pemerintah dalam menentukan sosok kandidat yang tepat.
Sebab, sosok kandidat Capres 2024 yang tepat berkaitan dengan dua hal. Pertama soal sejumlah progres pertama proyek strategis yang menjadi warisan politik dari pemerintah saat ini.
"Karena orang khawatir kalau dilanjutkan orang yang dianggap tidak mengerti betul apa yang diinginkan Jokowi, (proyek strategis) tidak berlanjut dengan berbagai alasan," kata dia.
Kedua sosok Jokowi seharusnya bisa menjadi king maker karena telah memiliki pengaruh memenangkan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Meski Jokowi bukan sosok pimpinan parpol secara struktural.
Djayadi menambahkan kemampuan Jokowi mempertahankan situasi ekonomi di tengah ancaman krisis juga bisa menjadi daya tawar peluang sebagai sosok king maker nantinya.
"Untuk itu menjadi king maker, bagi Jokowi yakni meningkatkan leveragenya daya tawarnya. Daya tawarnya itu ada di ke manapun, dia mempertahankan situasi ekonomi di tengah ancaman krisis ekonomi itu," kata Djayadi.
Menurut Djayadi, jika sosok Jokowi berhasil menjadi king maker saat Pilpres 2024 nanti, akan berdampak kepada PDIP.
Apabila ke depan Jokowi masuk dalam kandidat sosok king maker nantinya, hal tersebut akan menjadi kekuatan untuk kemenangan di Pilpres 2024 nanti. Termasuk berimbas kepada suara pengaruh partai politik.
"Karena posisinya sebagai king maker itu bisa membantu partai dalam memenangkan baik Pilpres dan Pileg 2024 nanti. Barangkali begitu cara membacanya," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pengaruh Joko Widodo (Jokowi) tidak sebesar ketika masih menjadi Presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi beralasan, fokusnya bekerja saat ini juga dilandasi kekhawatiran situasi global yang tidak menentu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tidak mau banyak berkomentar terkait putusan MA tersebut.
Baca SelengkapnyaGrace menyampaikan bahwa PSI masih menjalin komunikasi dengan calon presiden 2024
Baca SelengkapnyaHakim MK Arief Hidayat membacakan putusan yang menyebutkan bahwa tak terbukti adanya intervensi Presiden terkait penetapan capres-cawapres 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaMenurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, partai politik masih mencari format koalisi yang jelas. Selain itu, cawapresnya juga belum jelas.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan bahwa pilkada melibatkan 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.
Baca SelengkapnyaDia tak mau stabilitas ekonomi terganggu hanya karena situasi tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaIstana menjelaskan kunjungan Jokowi di Jateng dalam kapasitas sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya