Effendi Simbolon: Lebih Berbobot Puan Maharani Duet dengan Anies Dibanding Prabowo
Merdeka.com - Politisi PDP Effendi Simbolon mengusulkan pasangan Puan Maharani dan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024. Dia mengusulkan dua figur tersebut dipersiapkan dalam dua tahun ini.
"Kalau mau dalam dua tahun ini dipersiapkan Puan Anies itu lebih punya perhatian dari publik. Biar saja publik setahun ini menilai sendiri dulu," kata Effendi saat dihubungi, Selasa (1/6).
Dia punya alasan mengusulkan duet Anies dan Puan. Menurutnya, Anies memiliki kantong suara dari kaum religius. Sementara Puan dari golongan nasionalis. Sehingga, duet Puan-Anies bisa mendapat suara maksimal.
-
Bagaimana PKS mendukung Anies di Pilpres 2024? Relawan dari berbagai simpul diharapkan bisa saling mendukung dan bekerja sama memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai alasan mengapa harus memilih Anies Baswedan.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang mendukung Anies-Cak Imin? Megawati mendukung Ganjar-Mahfud, SBY mendukung Prabowo-Gibran dan JK berada di belakang Anies-Cak Imin.
-
Kenapa PKB mempertimbangkan untuk mendukung Anies? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
Ikuti berita Prabowo Subianto di Liputan6.com
"Ya harus campuran yang dari nasionalis dan komunitas yang religilah ya, kalau nasionalis dan nasionalis maksimum berapa persen sih," ucapnya.
"Dua nasionalis dan religius dan kaum muda milenial, orang PDIP bisa nyalonin (Capres) sendiri kok," sambung anggota Komisi I DPR ini.
Effendi menilai, Anies merupakan tokoh yang memiliki suara mayoritas muslim. "Tokoh muslim saya kira cuma Anies. Saya kira tidak ada lagi," ucapnya.
Dalam pandangan politiknya, pasangan Puan-Anies lebih berbobot ketimbang Puan dipasangkan dengan Prabowo. Alasannya, prestasi Prabowo juga tak terlalu unggul.
"Ya sudah cukuplah Prabowo umurnya juga sudah 70 berapa kalau tahun 2024, kan juga prestasinya biasa biasa saja lah. Tidak ada yang excelent," ungkapnya.
"Itu jauh lebih berbobot (Puan-Anies) kalau Prabowo-Puan maksimal cuma berapa persen kan bisa dihitung," ujar Effendi.
Meski demikian, lanjut Effendi, semua kembali ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mega yang memiliki wewenang menentukan Capres yang diusung PDIP. Kongres memutuskan, Megawati diberikan mandat penuh dalam penentuan calon.
Effendi meminta partai Gerindra mendukung calon dari PDIP di Pilpres 2024. "Gerindra kali ini mendukung calonnya PDIP lah jangan dibalik-balik. Gerindra ke-GR-an tuh," ujarnya.
Respons Gerindra
Sebelumnya, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi santai soal usulan Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang menjagokan Puan Maharani sebagai calon presiden dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden.
Dasco menilai itu merupakan pernyataan pribadi Effendi bukan sikap resmi dari PDIP.
"Seorang WN itu boleh saja menyampaikan pendapat mau memasangkan siapa dengan siapa untuk Pilpres dan itu bukan sikap pribadi partai," ujar Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Senin (31/5).
Sebelumnya, Puan Maharani digadang bisa maju di Pilpres berpasangan dengan Prabowo Subianto. Sebabnya, hubungan baik Gerindra dan PDIP hari ini. Hal itu diakui oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani maupun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sementara, Effendi punya pendapat sendiri. Dasco tidak masalah dengan pernyataan tersebut. Dia bilang tidak bakal berpengaruh terhadap Gerindra.
"Jadi bebas saja mau disampaikan siapa dengan siapa, enggak ada pengaruh juga dengan Gerindra, silakan saja itu hak beliau," ujar Dasco.
Sementara, Waketum Gerindra Habiburokhman bilang koalisi untuk Pilpres 2024 terbuka dengan pihak manapun. Namun, jelasnya dengan siapa baru akan terlihat saat injury time.
"Namanya politik teman teman tahu sendiri format politik injury time itu sangat menentukan. Boleh kita hari ini ada masing-masing punya ancang-ancang tapi waktu injury time itu gak bisa diabaikan faktor faktor X bisa-bisa muncul tiba-tiba," kata Habiburokhman.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lantunan demi lantunan membuat Anies bersama istrinya Ferry Farhati serta Cak Imin dan Rustini Murtadho bergoyang tipis.
Baca SelengkapnyaWacana duet Ganjar dan Anies merupakan komposisi yang menarik.
Baca SelengkapnyaKedua calon pemimpin ini akan saling melengkapi bilamana benar menjadi duet di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka opsi duet Ganjar-Anies di Pemilu 2024. Dua kubu berseberangan ini belakangan menguat jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDi satu sisi, masyarakat non-muslim yang tadinya mendukung Pramono-Rano Karno akan beralih dukungan ke Ridwan Kamil-Suswono.
Baca Selengkapnya"mantan-mantan pendukung Pak Jokowi banyak yang mendukung Pak Anies."
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, dukungan para kiai NU kepada Prabowo memperkokoh elektabilitas jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSaat bersalaman, Prabowo nampak gemas dengan Anies hingga mengguncang-guncang badannya.
Baca SelengkapnyaDesainer ternama Indonesia ini berada di belakang Kubu AMIN
Baca SelengkapnyaPrabowo juga unggul dipilih ormas Islam lain selain NU dan Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyebut paslon nomor urut 3 disebut bakal ditinggalkan oleh pendukung non-muslim
Baca Selengkapnya