Effendi Simbolon sebut Sudirman Said ikut menikmati hasil Petral
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon mengatakan, kisruh antara Menteri ESDM Sudirman Said dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pembubaran PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), sebenarnya hanya polemik antar sesama rival saja. Bahkan Effendi menyebut, Sudirman Said sebenarnya orang yang juga ikut terlibat dalam politik migas nasional terkait kinerja Petral selama ini.
"Ini sebenarnya hanya pecah kongsi antara Petral dulu. Yang menuding itu juga yang menikmati kok. Sudirman Said ini kan anak buahnya Ari Sumarno," ujar Effendi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5).
"Dia menuding dirinya sendiri juga. Silakan ditindaklanjuti melalui audit forensik," katanya menambahkan.
-
Apa yang dikatakan Sudirman terkait berkas pendaftarannya? 'Alhamdulillah ,kami tentu mengucapkan terima kasih banyak dan mohon maaf. Ketua tim pemenangan kami Bapak Irjen Pol (Purn) Andi Danu (Andi Damisnur),' ujarnya di KPU Sulsel, Kamis (29/8).Adek Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ini mengaku bersyukur seluruh berkas dan dokumen pendaftaran pasangan Cagub dan Cawagub Sulsel dianggap lengkap dan memenuhi syarat untuk diproses tahapan selanjutnya.'Alhamdulillah sebagaimana yang dibacakan, seluruh berkas dinyatakan lengkap dan siap untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa tugas Sudjono dari Soeharto tahun 1967? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
-
Bagaimana Sudirman Said melihat AHY dan Anies? 'Saya melihat kedua tokoh muda yang saya kenal baik, Mas AHY dan Mas Anies Baswedan adalah generasi baru Pemimpin Indonesia yang cerdas, santun, visioner, dan tetap menjunjung etika dan integritas,' Sudirman menyampaikan, tidak ada pengkhianatan yang terjadi antara Anies dan AHY.
-
Siapa yang menggantikan Soeharto? Dia kemudian digantikan BJ Habibie sebagai Presiden ketiga RI.
-
Kenapa Soeharto copot Kemal Idris? 'Dia terlalu populer di sana. Popularitas itu diperlukannya untuk memperoleh jabatan tertinggi. Laporan itu konon ditulis oleh Ali Moertopo. 'Dulu dia berani melawan Bung Karno yang sedang dalam puncak kejayaannya. Tentu dia akan berani pula melawan Soeharto,' tulis laporan itu.
-
Bagaimana Soeharto menyingkirkan jenderal? Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
Lebih lanjut, Effendi menduga polemik pembubaran Petral hanyalah proses transisi di antara sejumlah kartel yang bermain dalam bisnis dari BUMN anak perusahaan Pertamina tersebut. Dia bahkan menantang semua pihak untuk dilakukan audit guna melihat pihak-pihak mana saja yang selama ini mengambil keuntungan dari Petral.
"Upaya membubarkan Petral sampai sekarang itu saja belum bubar. Sekarang ini hanya buka chasing. Makanya, silakan audit forensik, audit investigasi. Siapa yang selama ini yang diuntungkan, dan siapa yang berkepentingan. Silakan saja ditindaklanjuti," ujar Effendi.
"Ini kan hanya pindah tangan dari kartel A ke kartel B. Sudirman Said kan bagian dari kartel B, yang sekarang HSC. Kita juga tidak bisa menutup mata begitu saja, bahwa selama ini ada pihak-pihak yang menikmati Petral," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agus yang juga Kepala Pabrik PT RBT mengaku hanya baru mengenal Harvey melalui Suparta.
Baca SelengkapnyaHelmut ditahan selama 20 hari sejak 7 Desember 2023 hingga 26 Desember 2023 di rumah tahanan KPK.
Baca Selengkapnya