Ejekan-ejekan Ruhut Sitompul buat hina rekan satu partai
Merdeka.com - Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul dikenal sebagai orang yang blak-blakan. Dirinya pun menjadi incaran jurnalis untuk mengomentari sejumlah kasus, mulai dari soal DPR sampai internal partainya.
Meski satu partai, Ruhut tidak segat menyindir rekan sejawatnya jika tertangkap, atau dinyatakan terlibat permasalahan tertentu. Tidak hanya sindiran, bahkan dia juga mengejek mereka.
Orang pertama yang mendapat ledekan itu adalah Gede Pasek Suardika. Pasek merupakan salah satu loyalis Anas Urbaningrum, yang juga mantan Ketua Umum Partai Demokrat.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Apa isi anekdot lucu tentang wakil rakyat? Siang hari saat cuaca sedang panas, di sebuah warung kopi ada dua pemuda yang menikmati kopinya sambil berbincang-bincang. Dadang: Wakil rakyat saat ini bukannya menyejahterakan rakyat, tapi malah menyengsarakan rakyat. Edi: Lebih parahnya lagi banyak wakil rakyat yang terjerat kasus korupsi. Dadang: Emang parah, Ed. Rakyat makin susah, eh wakil rakyat malah makin semringah. Banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan, eh wakil rakyat malah bersenang-senang. Betapa bahagia dan sejahtera sekali mereka menempati kursi DPR.
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa yang bercanda dengan Rudi? Dito: 'Ehmm…kasih tau ga yaaaa..? Ya pokoknya kalau mau masuk website ya harus ketik 'www' dulu. Kalau ga salah, itu singkatan dari Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh'
-
Siapa yang sering melempar candaan kepada orang yang disukainya? Dia yang diam-diam suka sering kali berusaha untuk melempar candaan atau gurauan kepada orang yang disukainya, hanya demi tetap terlihat santai dan tidak terlalu serius, meski sebenarnya hatinya sedang berdebar-debar.
Hingga kini, setidaknya ada empat orang yang mendapat ejekan dari Ruhut. Berikut rangkumannya:
Pasek muka badak
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul langsung emosi ketika dimintai komentarnya soal Gede Pasek Suardika yang menginginkan agar Syarief Hasan mundur dari posisi ketua harian. Bahkan Ruhut menyebut loyalis Anas Urbaningrum itu muka badak dan orang stres."Orang stres kalian wawancara, orang yang sudah dipecat kan omongannya apa saja," ujar Ruhut di Gedung DPR , Jakarta, Kamis (30/1).Menurutnya, Pasek sudah bukan lagi kader Demokrat. Dalam AD ART partainya, lanjut dia, Pasek sudah resmi dipecat."Itu kan kata dia (belum dipecat). UU Ormas keorganisasian kan jelas, kok ngotot. Dia sudah bukan bagian dari kami lagi, dia sudah selesai," tegas anggota Komisi III DPR ini.Dia pun menyebut, Pasek muka badak jika masih ikut rapat yang digelar Fraksi Partai Demokrat . Sebab, Pasek sudah dipecat dan bukan lagi anggota Partai Demokrat ."Muka badak saja kalau dia masih datang, Dia sudah dipecat, AD ART jelas, dia sudah selesai. Kalau dia masih ada, muka badak," pungkasnya.
Nurhayati dipanggil Mak Lampir
Ketua Fraksi DPR Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mencopot Ruhut dari Badan Legislatif menjadi wakil ketua Fraksi Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) MPR. Malahan Ruhut saat ini sudah tidak memiliki jabatan strategis partai.Marah atas pencopotan itu, Ruhut menyebut Nurhayati Assegaf sebagai mak lampir."Saya malas meladeni dia (Nurhayati Ali Assegaf), kayak Nenek Lampir, Mak lampir tahu kan mak lampir?" ujar Ruhut beberapa waktu lalu.Selain itu, Ruhut juga menuding aktor dibalik pelengseran dirinya sebagai Ketua DPP Demokrat, akibat ulah dari kongkalikong antara Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dengan Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.
Max SudahTua
Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyatakan mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, adalah penggagas aksi menarik diri (walk out) dalam rapat paripurna pembahasan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah pada pekan lalu.Bahkan, dia mengisyaratkan sikap keduanya tidak sesuai dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan dianggap bermain mata dengan Koalisi Merah Putih.Dalam acara diskusi di Restoran Warung Daun, Jakarta, Sabtu (4/10), Ruhut mengungkap keretakan di dalam tubuh partai. Dia malah sempat bergurau dengan mengucap nama Max Sopacua menjadi Max Sudahtua."Kalau walk out, tanya ke Nurhayati dan Max Sudahtua, eh Sopacua," kata Ruhut.Ruhut mengklaim tidak ada permainan dari Partai Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengesahan UU Pilkada maupun penerbitan Peraturan Presiden Pengganti Undang-Undang. Dia menyatakan, sampai saat ini sikap Demokrat netral dan konsisten menjadi penyeimbang kekuatan politik."Max Sudahtua, eh Sopacua, dan Nurhayati selalu mengklaim mereka (Koalisi) Merah Putih. Saya katakan, kami ini penyeimbang. Tapi mereka yang di lapangan selalu menyatakan dekat dengan merah putih," ujar Ruhut.
Nazaruddin disebut baby face
Ada kejadian menarik dalam sidang Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (7/8). Politikus Partai Demokrat , Ruhut Sitompul , secara mengejutkan masih memanggil Anas dengan sebutan Ketua Umum.Entah apa motivasi dia melakukan hal itu. Kejadian itu berlangsung dua kali dalam sesi berbeda. Pertama saat Ruhut menjelaskan sosok Muhammad Nazaruddin sanggup memikat banyak orang, termasuk Anas."Orang suka sekali sekat dengan Nazaruddin. Kocak kayanya pak. Udah gitu baby face. Mungkin karena dia pdkt (pendekatan) nya pintar ke semua orang. Termasuk sama Ketua Umum saya, Pak Anas," kata RuhutKejadian kedua adalah saat Ruhut menjawab pertanyaan Anas ihwal tudingan adanya pembentukan pos pemenangan di Senayan City dan Hotel Ritz Carlton, sekaligus pertemuan antar relawan."Siap ketua umum, saya tidak pernah hadir di tempat itu," ujar Ruhut.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Silfester nyaris baku hantam dengan pengamat politik Rocky Gerung saat debat panas di salah satu stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil beri klarifikasi usai ramai dikritik netizen setelah cuitan lamanya di platform media sosial X kembali viral.
Baca SelengkapnyaRDPU menghadirkan pihak Binus Simprug, kuasa hukum terduga pelaku dan korban hingga korban itu sendiri. Pemuda inisial RE.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PKB Kota Depok, M. Faizin mengatakan, laporan tersebut terkait dugaan pencemaran nama naik dan ujaran kebencian dilakukan Lukman Edy.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak mengetahui apa yang dimaksud oleh RE dalam rapat.
Baca SelengkapnyaSilfester mengatakan, selama ini orang-orang tidak ada yang pernah membalas Rocky Gerung dan hanya berdiam diri saja. Tapi dia melawan.
Baca SelengkapnyaDebat panas Silfester Matutina vs Rocky Gerung di acara TV swasta mendadak viral usai keduanya saling melempar kata kasar.
Baca SelengkapnyaProjo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Baca SelengkapnyaMengadu ke DPR, RE pun menceritakan kejadian yang telah menimpa dirinya.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPernyataan Rocky dinilainya dapat memecah belah konstitusi sejak Pilpres 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran
Baca Selengkapnya