Eks relawan yang serang Teman Ahok barisan sakit hati karena dipecat
Merdeka.com - Juru Bicara Teman Ahok, Singgih Widiyastono menilai bahwa acara konferensi pers yang dilakukan oleh para mantan Teman Ahok di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, hanyalah relawan barisan sakit hati. Pasalnya, kelima orang tersebut telah dipecat pasca melakukan pemalsuan data.
"Mereka ini kalau kami sebut adalah relawan barisan sakit hati. Di mana tiga di antara mereka itu sudah kami pecat sejak lama. Alasan kami karena mereka memalsukan data," ujarnya dalam konferensi pers di Sekretariat Teman Ahok, di Jakarta Selatan, Rabu (23/6).
Sementara, kata Singgih, dua orang sisanya baru dipecat hari ini karena sudah menikam Teman Ahok dari belakang. "Mereka ini diam-diam tikam kami dari belakang," tegasnya.
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa saja yang dekat? Salah satunya adalah Safeea Ahmad, yang merupakan satu-satunya adik perempuan. Safeea juga dekat dengan kakak-kakaknya, termasuk El Rumi.
-
Kenapa orang membicarakan kita di belakang? Kalian pun harus berhati-hati dengan orang-orang seperti ini.
-
Siapa yang sedang berada di acara kantor Tiko? 'Di saat acara kantorku dan bintang tamunya adalah istriku sendiri. Thank you sayang @itsmebcl, you are amazing as always,' tulis Tiko sebagai caption.
-
Siapa yang nyikep? Mayoritas warga memilih celurit.
Selain dilakukan konferensi pers di Cikini, lanjutnya, Teman Ahok mendapat broadcast dan juga adanya salah seorang anggota DPR mengatakan bahwa dalam kurun waktu 14 jam ke depan akan ada kabar mengejutkan dari Teman Ahok.
Bahkan tadi pagi, seorang relawan mendatangi markas Teman Ahok. Di mana relawan tersebut menceritakan bahwa dirinya menerima ancaman untuk tergabung dalam konferensi pers tersebut.
"Tadi pagi tepat pukul 9 saya didatangi koordinator posko, beliau datang, maaf kami tidak sebut namanya, datang dengan tergopoh-gopoh, beliau cerita bahwa beliau menerima ancaman dari sebuah ormas yang dulu basicly berjalan saat Jokowi-Ahok dan diresmikan Jokowi. Kami menyebut ormas ini di bawah naungan Parpol, bahkan kediamannya sudah ditunggui oleh puluhan orang," ujarnya.
"Jadi koordinator posko kami menerima ancaman, mereka ditelepon dua hari lalu diminta memberi keterangan, diminta menyebutkan dana anggaran dari Teman Ahok. Nah salah satu koordinator posko ini menjelaskan ke kami bahwa mereka kabur dan mengamankan diri di sini dengan kami. Dan baru saja dia ditelepon bahwa rumahnya dikepung dan diancam," sambungnya.
Hingga kini, koordinator tersebut masih diamankan di markas Teman Ahok dengan tujuan mengorek keterangan lebih lanjut.
"Saat ini masih kami amankan supaya bisa mengorek info darinya," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaGibran yang dianggap telah meninggalkan PDI Perjuangan sehingga harus ditinggalkan saja.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca Selengkapnya