Eks Teman Ahok ngaku KTP beli di kelurahan, dapat bonus Rp 500 ribu
Merdeka.com - Mantan Teman Ahok membeberkan bukti jika Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dikumpulkan untuk Basuki T Purnama tidak semuanya sukarela dari masyarakat. Bahkan KTP-KTP itu didapat dengan cara membeli.
Dodi Haryadi mengungkapkan KTP terkumpul banyak yang ganda. Menurutnya, ada honor yang diterima para relawan jika mampu mengumpulkan KTP dalam jumlah banyak.
"Kami sebagai penanggungjawab kelurahan dibayar per 140 KTP per minggu sebesar Rp 500 ribu atau Rp 2 juta per minggu," ungkapnya dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/6).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kapan Ahok menikahi Puput? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
-
Siapa yang menikah dengan Ahok? Puput Nastiti Devi menjadi sorotan publik sejak menikahi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
Menurutnya, di setiap kelurahan ada 153 orang penanggungjawab. "Jika mencapai target 560 KTP maka kami diberikan bonus Rp 500 ribu," ujarnya.
Dia juga membongkar cara-cara memperoleh KTP. Pertama data KTP didapat dari program KKS Jokowi. Agar memenuhi 1 juta target para relawan bahkan beli ke sana-kemari.
"Beli dari oknum-oknum kelurahan atau RT, barter KTP dengan sesama rekrutan Teman Ahok di wilayah lain, membeli KTP dari beberapa counter pulsa dan cara yang lain," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Baca SelengkapnyaMomen dua orang bule di Jogja iseng minta tinta ke TPS ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaAnggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Empat Lawang, Sumatera Selatan, diduga menjual surat suara sisa kepada calon anggota legislatif.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaUang tersebut diberikan kepadanya untuk menutup mulut saat menemukan tahanan yang membawa telepon genggam ke dalam rutan.
Baca Selengkapnya