Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Elektabilitas Capres-Cawapres Stagnan, Mesin Partai Politik Dinilai Tak Maksimal

Elektabilitas Capres-Cawapres Stagnan, Mesin Partai Politik Dinilai Tak Maksimal Pengundian nomor urut Capres dan Cawapres. ©2018 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Pengamat politik, Emrus Sihombing menilai elektabilitas dua pasangan capres-cawapres di masa kampanye sejak September hingga April tidak ada perubahan signifikan. Sejauh ini hasil survei sejumlah lembaga survei menunjukkan elektoral capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.

Hasil survei terbaru dari litbang Kompas menunjukkan, Jokowi-Ma'ruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya dan margin of error kurang lebih 2,2 persen.

Jika dilihat persentase margin of error, Emrus mengatakan hal tersebut masih berada dalam batas wajar. Sebab, dalam penelitian sosial, batas toleransi margin error berada di angka 5 persen. Dengan data hasil survei selama ini, tidak bisa otomatis dijadikan sebagai gambaran kemenangan.

Orang lain juga bertanya?

"Adalah yang mengejutkan naik 10 persen baru bisa kita prediksi mendekati kemenangan dan mendekati kekalahan," ujar Emrus dalam satu diskusi Mengukur Berbagai Hasil Survei, di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).

Kecenderungan stagnasi terhadap dua pasangan capres-cawapres ditengarai lantaran kurang maksimalnya kinerja partai koalisi. Padahal, durasi masa kampanye Pemilu, pemilihan Presiden dan legislatif, kali ini sangat panjang. Kurang gregetnya partai boleh jadi karena fokus yang terpecah antara kampanye legislatif dan Pilpres.

"Saya menduga mesin politik partai belum bekerja maksimal. Boleh jadi, saya melihat teman-teman di timses adalah caleg juga sibuk di dapil mereka masing-masing, seharusnya timses jangan caleg," katanya.

Dia menyebut tim pemenangan kedua kubu sedianya kembali membangun komunikasi dan memastikan mesin kerja partai koalisi berjalan baik. Sehingga tidak menimbulkan swing partai.

"Oleh karena itu partai politik dan kader harus militan partai jangan sampe swing partai lah. Swing voters boleh karena itu hak mereka, tapi jangan sampai swing partai," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
LSI Denny JA Ungkap Kaesang Belum Bisa Dongrak Suara PSI, Elektabilitasnya Hanya 1,5%
LSI Denny JA Ungkap Kaesang Belum Bisa Dongrak Suara PSI, Elektabilitasnya Hanya 1,5%

LSI Denny JA mengungkapkan kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai naik.

Baca Selengkapnya
Angka Golput Tinggi, DPR Evaluasi Jadwal Pilkada Berdekatan dengan Pileg dan Pilpres
Angka Golput Tinggi, DPR Evaluasi Jadwal Pilkada Berdekatan dengan Pileg dan Pilpres

DPR tengah mencermati implikasi penyelenggaraan Pilkada serentak 2024 dengan rendahnya tingkat partisipasi politik warga dalam menggunakan hak suaranya.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Banyaknya Calon Tunggal di Pilkada Serentak 2024
Ini Penyebab Banyaknya Calon Tunggal di Pilkada Serentak 2024

Terdapat 41 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah atau calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 berdasarkan data per Rabu (4/9).

Baca Selengkapnya
Partisipasi Pemilih Rendah, Pemerintah Buka Peluang Revisi Jarak Pilpres dan Pilkada
Partisipasi Pemilih Rendah, Pemerintah Buka Peluang Revisi Jarak Pilpres dan Pilkada

Salah satu penyebab rendahnya partisipasi karena kejenuhan masyarakat akibat jadwal pemilu yang terlalu berdekatan.

Baca Selengkapnya
Kampanye dan Debat Tak Pengaruhi Elektabilitas Capres, Ini Alasannya
Kampanye dan Debat Tak Pengaruhi Elektabilitas Capres, Ini Alasannya

Debat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Populi Center: Tiga Faktor Ini Membuat Elektabilitas Anies-Muhaimin Stagnan
Survei Terbaru Populi Center: Tiga Faktor Ini Membuat Elektabilitas Anies-Muhaimin Stagnan

Dari sisi kekuatan wilayah, Anies-Muhaimin mengalami penurunan dukungan di Sumatera. Dari 36,8 persen menjadi 29,2 persen.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Capres Setelah Putusan MK, Ada yang Turun dan Naik
Survei Terbaru Capres Setelah Putusan MK, Ada yang Turun dan Naik

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kontroversi ternyata mempengaruhi elektabilitas para capres.

Baca Selengkapnya
Perludem Kritik Debat Kedua Pilpres 2024: Pendukung Bikin Riuh, Panelis Tak Dalami Gagasan Cawapres
Perludem Kritik Debat Kedua Pilpres 2024: Pendukung Bikin Riuh, Panelis Tak Dalami Gagasan Cawapres

Menurut Khoirunnisa, keberadaan pendukung dengan jumlah yang banyak justru membuat suasana di lokasi debat menjadi riuh.

Baca Selengkapnya
Analisis Lengkap Dua Lembaga, Penyebab Suara Ganjar-Mahfud Anjlok Versi Quick Count Pilpres 2024
Analisis Lengkap Dua Lembaga, Penyebab Suara Ganjar-Mahfud Anjlok Versi Quick Count Pilpres 2024

Namun, hal itu berbanding terbalik dengan suara PDI Perjuangan yang tinggi pada Pemilu 2024 ini

Baca Selengkapnya
Empat Hasil Survei Pilpres Terbaru di Januari 2024, Elektabilitas Capres Cawapres Bersaing
Empat Hasil Survei Pilpres Terbaru di Januari 2024, Elektabilitas Capres Cawapres Bersaing

Hari pencoblosan Pemilu semakin dekat. Empat lembaga survei memotret elektabilitas para Capres Cawapres.

Baca Selengkapnya
Dana Kampanye Paling Besar Rp506 Miliar, Kenapa Suara Ganjar-Mahfud Hanya 16 Persen?
Dana Kampanye Paling Besar Rp506 Miliar, Kenapa Suara Ganjar-Mahfud Hanya 16 Persen?

Menurut laporan, Ganjar-Mahfud menghabiskan dana kampanye Rp506 miliar, tepatnya Rp506.892.847.566.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei CSIS Ungkap Pemilih PDIP Belum Solid: 64,8% Dukung Ganjar, 5,6% ke Anies dan 25,4% ke Prabowo
Hasil Survei CSIS Ungkap Pemilih PDIP Belum Solid: 64,8% Dukung Ganjar, 5,6% ke Anies dan 25,4% ke Prabowo

Hasil Survei CSIS mengungkapkan rata-rata pemilih partai belum solid mendukung capres

Baca Selengkapnya