Elektabilitas Disalip Demokrat, Gerindra Penasaran Ingin Pelajari Penyebabnya
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani santai menanggapi turunnya elektabilitas Gerindra di sejumlah lembaga survei. Muzani menilai, naik turun elektabilitas di Pemilu merupakan hal yang biasa.
"Enggak apa-apa, itu kan biasa di survei kan terus menerus mengalami situasi naik turun seperti itu. Bahkan jadi itu sesuatu yang biasa," kata Muzani di DPR, Jakarta, Kamis (6/5).
Muzani menyebut, penurunan elektabilitas bukan masalah serius. Justru ia penasaran apa yang menjadi penyebabnya.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Siapa yang melakukan survei tentang Gibran sebagai cawapres? Survei Charta Politika mencatat bahwa sebanyak 48,9 persen masyarakat merasa Gibran tidak pantas menjadi Cawapres pada Pemilu, sedangkan 38,2 persen menyatakan sebaliknya, bahwa Gibran masih pantas untuk melaju sebagai Cawapres.
-
Bagaimana integritas pemilu diukur? Integritas pemilu dapat diukur melalui sejumlah parameter atau indikator yang mencerminkan kualitas dan keadilan dalam setiap tahapan pemilihan umum.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
"Saya juga pengen lihat itu apa penyebabnya, tapi saya harus pelajari," katanya.
Penilaian survei itu menjadi perhatian Gerindra sebagai perbaikan gerakan partai. Namun, Muzani mengaku hasil survei internal partai, Gerindra masih aman.
"Kami menganggapnya sebagai sebuah hal yang juga harus jadi perhatian kami di partai supaya partai mengalami perbaikan-perbaikan gerakan," kata Muzani.
Diberitakan, Lembaga Pendidikan, Penelitian, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menggelar survei elektabilitas partai politik teranyar. Survei dilakukan pada 8-15 April melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi Indonesia. Margin of error 2,8 persen.
Hasilnya, PDIP masih menjadi parpol tertinggi dengan elektabilitas 24 persen. Namun secara mengejutkan, Demokrat melejit ke urutan kedua di angka 11,2 persen. Parpol pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mengalahkan dominasi Gerindra dan Golkar di urutan dua dan tiga.
"Sementara Partai Gerindra berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 9 persen. Disusul dengan Partai Golkar dengan elektabilitas 7,4 persen," kata Direktur LP3ES Fajar Nursahid dalam pemaparan hasil survei terbaru lembaganya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaDalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik (parpol).
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca Selengkapnya