Elektabilitas Golkar stagnan karena tak punya tokoh sentral
Merdeka.com - Pengamat politik dari Charta Politica, Yunarto Wijaya menilai, Golkar perlu sosok tokoh untuk mendongkrak elektabilitasnya demi mendulang suara di Pemilu 2019. Sebab, masyarakat juga cenderung memilih dari figur ketokohan partai.
Menurut Yunarto, hasil survei elektabilitas Golkar adalah, pada Maret 2017 12,1 persen, September 2017 10,8 persen, dan Januari 2018 13,2 persen. Survei ini merupakan rangkuman yang dilakukan Charta Politika satu tahun belakangan.
"Kalau kita lihat Golkar tidak pernah naik juga sedemikian tajam karena tidak memiliki tokoh yang tidak memiliki elektoral yang dimiliki Gerindra dengan Prabowonya, yang juga Jokowi dan Megawatinya. Dan juga Demokrat yang dimiliki nama Yudhoyono," kata Yunarto saat menjadi pembicara di Rakernas Golkar, Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Jumat (23/3).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Golkar meningkatkan suaranya di pemilu 2024? 'Cara ini terbukti efektif dan efisien, karena kandidat kepala daerah yang akan diusung lebih banyak sudah teruji di Pemilu 2024,' ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, Senin (25/3).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Lanjut Yunarto, partai berlambang pohon beringin ini juga tidak pernah menang Pemilihan Presiden. Ini menjadi tantangan bagi Airlangga Hartarto untuk menghadapi pertarungan terbesar 2019.
"Golkar tidak menang Pilpres, Golkar belum pernah mendapatkan tokoh elektoral yang bisa mendongkrak Pilpres. Dan itu menjadi tantagan berat ketika pertama kalinya tahun depan Pilpres dan Pileg akan digabung serentak, dari suara Pileg lebih bergantung lagi kepada hasil Pilpres dan tantangan pada partai Golkar," papar Yunarto.
Oleh karenanya, Golkar perlu membuat terobosan dari ketokohan Airlangga Hartarto, infrastruktur partai dan manajemen isu.
"Kalau tidak mau stuck di angka itu itu saja faktor tokoh dan juga dikombinasikan dengan infrastruktur yang kuat juga isu manajemen yang selama setahun terakhir ini turun itu bisa menjadi daya ledak untuk memperbaiki posisi Golkar yang cenderung stagnan dalam pemilihan ke depan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Golkar merupakan partai besar dengan daya tawar tinggi.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaSenior Partai Golkar mendesak digelar Munaslub untuk memilih Ketum baru. Hal ini karena elektabilitas partai jeblok
Baca SelengkapnyaJelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar meraih 23.208.654 atau 15,28 persen suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaReal Count sementara KPU, Golkar meraih 15 persen suara
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai naik.
Baca SelengkapnyaHasto kemudian berbicara soal calon Kepala Daerah yang diusung dengan membendung koalisi.
Baca Selengkapnya