Elektabilitas Jokowi-Prabowo Selisih 8 Persen, SPIN Survei Pakai Duit Sendiri
Merdeka.com - Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) merilis survei elektabilitas pasangan calon presiden. Hasilnya, petahana Joko Widodo terkejar dari penantang Prabowo Subianto dengan selisih 8 persen.
Hasil itu berbeda dengan kebanyakan survei lainnya yang mencatat jarak kedua pasangan calon presiden sampai 20 persen. Direktur SPIN, Igor Dirgantara membantah lembaganya merupakan partisan. Menurut pengakuannya, survei ini dibiayai duit kas sendiri.
"Untuk survei ini sendiri independen, kami ada kas sendiri," kata Igor usai rilis survei di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
Kendati mengaku survei tersebut pakai uang sendiri, Igor tidak tutup adanya sumbangan. Kata dia, untuk menutupi kekurangan.
"Survei itu sebenarnya independen. Tapi saya nggak menutup kemungkinan di saat-saat terakhir ada yang sumbang, itu biasa. Kadang malah nggak sekarang, tapi setelah ini. Misal kekurangan biaya ini siapa yang nutupin. Biasanya ada simpatisan gitu yang senang. Saya jujur saja," ujar Igor.
Dia enggan menjelaskan lebih lanjut siapa pihak yang memberikan sumbangan. Sebab, duit itu kadang langsung masuk ke surveyor di lapangan.
"Ya, itu kan tim ya. Saya menduga seperti itu. Ini saya clear kas pribadi. Tapi kan kadang surveyor saya nih, korlap (koordinator lapangan) mungkin bisa saja mainin. Ya, itu kadang pasar gelap. Saya kurang jujur apa nih," jelas pengamat politik dari Universitas Jayabaya itu.
Igor pun mengakui lembaganya tidak terdaftar dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) atau Asosiasi Riset Opini Publik (Aropi). Dia menyebut pernah tergabung dalam Aropi tapi sudah keluar.
Dia menuturkan hanya mendaftar ke KPU. Sedangkan asosiasi survei tidak diminati karena harus independen. "Namanya lembaga survei itu independen. Enggak tergabung sana-sini," ucap Igor.
Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) mencatat elektabilitas petahana Joko Widodo mulai terkejar penantang Prabowo Subianto.
Menurut survei SPIN, pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memiliki keterpilihan sebesar 49 persen. Sementara paslon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 41 persen. Sementara masih ada 10 persen yang belum menentukan.
"Perlahan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi merangkak mengejar Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan selisih 8 persen," kata Direktur SPIN, Igor Dirgantara di saal merilis hasil survei di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3).
SPIN menyelenggarakan survei pada rentang waktu 27 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, dengan melibatkan 1.213 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Elektabilitas PDIP di Jatim Peringkat Pertama, Bagaimana dengan Ganjar?
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKepribadian Prabowo yang dianggap tegas, jujur, dan bersih juga menjadi faktor elektabilitas paling tinggi.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaResponden pun ditanya siapa pasangan calon presiden yang dinilai paling mampu meneruskan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasil survei PPI berbeda dengan LSI yang menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano unggul dari kandidat lain.
Baca SelengkapnyaHasil Survei jika Pilpres Digelar Hari Ini: Prabowo Menang 35,1%, Anies 18,2% dan Ganjar 18%
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaResponden yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami peralihan dukungan ke Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaKeunggulan telak Prabowo atas Ganjar itu selisihnya mencapai angka 8,4 persen.
Baca Selengkapnya