Elektabilitas Jokowi sebagai capres mulai menurun
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) masih unggul sebagai calon presiden yang potensial dalam setiap survei. Namun, dia mengalami penurunan elektabilitas tiap bulannya.
Survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB) bertema 'Catatan Politik 2014' disebutkan bahwa Jokowi turun presentasenya sejak bulan September 2013 sampai dengan Januari 2014. Penurunannya mencapai mencapai 8 persen.
Pada bulan September 2013, Jokowi memperoleh elektabilitas sebesar 36 persen. Masuk Januari, elektabilitas mantan wali kota Solo ini turun menjadi 28 persen.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang prihatin dengan banjir rob Demak? Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono mengaku prihatin dengan banjir rob yang melanda pesisir Demak, Jawa Tengah.
-
Apa dampak banjir Demak? Akibatnya banjir meluas hingga ke desa lain seperti Desa Undaan Lor, Undaan Kidul, Karanganyar, dan Wonorejo. Bahkan akibat banjir, jalur pantura lumpuh total dan tergenang air sepanjang 2 km di wilayah Kecamatan Karanganyar dengan ketinggian lebih dari dua meter.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kenapa banjir rob Demak terjadi? Dia menilai, banjir rob di Demak akibat dari kebijakan pembangunan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan jangka panjang. Seperti penambangan pasir laut, reklamasi, hingga pengambilan air tanah secara berlebihan.
-
Kenapa Banjir Rob di Demak terjadi? Banjir rob terjadi karena kondisi halaman sekolah yang cukup rendah. Sehingga saat musim hujan, atau saat pasang air laut tiba, kondisi sekolah tersebut pasti tergenang. Kondisi itupun sudah terjadi selama setahun terakhir.
Meski begitu, Jokowi masih menduduki peringkat teratas. Tetapi, angka tersebut kemungkinan bisa turun lagi akibat bencana banjir yang sedang menimpa ibu kota saat ini.
"Saya tidak tahu, apakah habis banjir akan menurunkan (elektabilitasnya)," kata pendiri PDB, Didik Junaidi Rachbini di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (17/1).
Sedangkan pesaing terdekat Jokowi, mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto mengalami kenaikan. Terhitung, dari September 2013 dia memperoleh presentase 6,6 persen dan Januari 2014 mendapat 10,7 persen.
"Yang bisa mengimbangi Jokowi sekarang Prabowo," jelasnya.
Survei ini sendiri dilakukan sejak tanggal 4-8 Januari 2014, menggunakan metode telepolling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 orang. Untuk margin of error kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaIndikator Politik mencatat adanya Jokowi effect dalam melesatnya elektabilitas Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPuan menyakini pernyataan yang telah disampaikan Ganjar belakangan sudah berdasarkan data.
Baca SelengkapnyaDalam survei LSI Denny JA mengungkap empat alasan mengapa elektabilitas Ganjar melorot di Jateng.
Baca SelengkapnyaElektabilitas keduanya bisa naik dan Prabowo-Gibran bisa turun ketika ada hal khusus.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023
Baca Selengkapnya