Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Elektabilitas Kalah Dari Gibran, Purnomo Serahkan Keputusan Rekomendasi ke DPP

Elektabilitas Kalah Dari Gibran, Purnomo Serahkan Keputusan Rekomendasi ke DPP Achmad Purnomo. ©2019 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama

Merdeka.com - Dalam sebuah survei yang dirilis Solo Raya Polling hari ini, popularitas dan elektabilitas Achmad Purnomo kalah dari Gibran Rakabuming Raka. Sebagaimana diketahui kedua tokoh beda generasi tersebut sedang bersaing untuk mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk bertarung di Pilkada Solo 2020.

Hasil survei yang dilakukan Solo Raya Polling menunjukkan popularitas Gibran naik menjadi 99 persen, sedangkan Achmad Purnomo 94 persen. Untuk elektabilitas, Gibran berada di angka 55 persen, sedangkan Purnomo 36 persen. Survei ini dilakukan 14-20 Juni terhadap 1.008 responden dengan margin error 3,5 persen.

Achmad Purnomo enggan mengomentari hasil survei tersebut. Dia tetap menyerahkan sepenuhnya rekomendasi Pilkada Solo kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

Orang lain juga bertanya?

"Saya nggak mau komentar apa-apa, ya diamati saja. Kita lihat saja nanti rekomendasi DPP PDIP jatuh pada siapa," ujar Purnomo kepada wartawan, Selasa (23/6).

Purnomo menegaskan, dalam Pilkada 2020, dirinya diusung DPC PDIP. Bukan atas kemauan sendiri mencalonkan diri. Sebagai kader dan petugas partai, wakil wali kota Solo itu akan melaksanakan amanah partai. Dia akan memegang amanah tersebut dengan baik bersama Teguh Prakosa sebagai pasangannya.

"Saya tidak akan mengomentari hasil survei itu. Buat saya sampai sekarang saya ditugasi dan dipercayai oleh DPC PDIP Solo maju Pilkada 2020," tegasnya.

Menurutnya, siapa pun pasangan yang memperoleh rekomendasi dari DPP PDIP adalah pilihan terbaik. Dia berjanji menerima apapun keputusan partai.

"Ya lihat saja nanti DPP pasti akan mengumumkan rekomendasi. Sebagai petugas dan kader partai kita harus patuh terhadap keputusan ketua umum," ucapnya.

Sebelumnya, Solo Raya Polling menyebut, elektabilitas bakal calon wali kota Solo Achmad Purnomo turun akibat manuver politik yang dilakukan. Yakni saat mengundurkan diri dari pencalonan wali kota dan kemudian dibatalkan atau ditolak oleh DPC PDIP Solo.

"Respons masyarakat atas pernyataan mundurnya Purnomo dan ternyata tidak jadi mundur ditanggapi negatif atau sebesar 71 persen. Manuver politik inilah yang diduga menjadi faktor penyebab turunnya elektabilitas Purnomo di survei kami Juni 2020," ujar Ketua Solo Raya Polling, Suwardi, Selasa (23/6).

Suwardi menjelaskan, pengunduran diri Purnomo dari bakal calon Wali Kota Solo PDIP beberapa waktu lalu itu, ternyata banyak di ketahui khalayak. Sebanyak 65 persen warga mendengar keinginan wakil wali kota Solo itu mundur dari bursa pencalonan wali kota Solo.

"Beberapa waktu lalu Achmad Purnomo menyatakan akan mundur dari bursa pencalonan wali kota Solo. Dan ternyata banyak warga yang mendengar. Sebagian responden kami menilai langkah tersebut kurang biasanya," katanya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Depan Jokowi, Ridwan Kamil Tanggapi Elektabilitas di Pilkada Jakarta Turun
Di Depan Jokowi, Ridwan Kamil Tanggapi Elektabilitas di Pilkada Jakarta Turun

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi santai elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Reaksi FX Rudy saat Gibran Dilirik Partai Lain
Reaksi FX Rudy saat Gibran Dilirik Partai Lain

Gibran mempunyai keputusan sendiri, terkait rayuan-rayuan dari partai lain.

Baca Selengkapnya
Reaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres
Reaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres

Reaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres

Baca Selengkapnya
Tak Mau Terlena Hasil Survei, Pramono: Saya Tetap Fight Sampai Akhir
Tak Mau Terlena Hasil Survei, Pramono: Saya Tetap Fight Sampai Akhir

Pramono Anung mengatakan tidak akan terlena dengan hasil survei Litbang Kompas.

Baca Selengkapnya
Respons Santai Ridwan Kamil Elektabilitas Disalip Pramono Anung
Respons Santai Ridwan Kamil Elektabilitas Disalip Pramono Anung

Posisi elektabilitas RK-Suswono berada di bawah Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gibran Kembali Dihujani Interupsi Tajam Fraksi PDIP di DPRD Solo saat Resmi Mundur
VIDEO: Gibran Kembali Dihujani Interupsi Tajam Fraksi PDIP di DPRD Solo saat Resmi Mundur

Suharasono merasa DPRD Solo tidak punya kewenangan menyetujui mundurnya seorang wali kota

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Gibran soal Spanduk ‘Solo Bukan Gibran’
Reaksi Santai Gibran soal Spanduk ‘Solo Bukan Gibran’

Muncul spanduk penolakan terhadap Gibran yang bertuliskan ‘Solo Bukan Gibran’.

Baca Selengkapnya
Rekonsiliasi Setelah Putusan MK, Gibran Tunggu Arahan Prabowo
Rekonsiliasi Setelah Putusan MK, Gibran Tunggu Arahan Prabowo

Gibran belum tahu apakah akan segera melakukan rekonsiliasi dengan kubu pasangan 01 dan 03.

Baca Selengkapnya
FX Rudy Terima Hasil Suara Ganjar di Quick Count: Perjuangan Sudah Maksimal, Tunggu KPU
FX Rudy Terima Hasil Suara Ganjar di Quick Count: Perjuangan Sudah Maksimal, Tunggu KPU

Menurut dia, tidak ada yang perlu disesalkan atas hasil penghitungan cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei.

Baca Selengkapnya
Survei Parameter Politik: Ridwan Kamil-Suswono 47,8%, Pramono-Rano Karno 38%, Dharma-Kun 4,3%
Survei Parameter Politik: Ridwan Kamil-Suswono 47,8%, Pramono-Rano Karno 38%, Dharma-Kun 4,3%

Elektabilitas pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono (RIDO) berada di posisi teratas.

Baca Selengkapnya
Respons Santai Gibran Usai Kalahkan Ganjar di Kandang Banteng
Respons Santai Gibran Usai Kalahkan Ganjar di Kandang Banteng

Respons Santai Gibran Usai Kalahkan Ganjar di Kandang Banteng

Baca Selengkapnya
Soal Peluang Menang Satu Putaran, Pramono: Masih Perlu Kerja Ekstra
Soal Peluang Menang Satu Putaran, Pramono: Masih Perlu Kerja Ekstra

Menurut Pramono hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) bukan merupakan hasil akhir dan masih ada waktu satu bulan untuk berkampanye.

Baca Selengkapnya