Elektabilitas stagnan karena Anies bertemu FPI, ini kata Sandi
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bakal keok di putaran pertama jika Pilkada DKI Jakarta digelar hari ini. LSI menuturkan, hal ini terjadi karena elektabilitas pasangan cagub-cawagub DKI nomor urut tiga ini cenderung stagnan.
Salah satu penyebabnya dikarenakan Anies Baswedan menyambangi markas Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu dalam masa kampanye.
Terkait itu, Sandiaga Uno enggan mengomentari penyebab elektabilitas stagnan dikarenakan pertemuan Anies Baswedan dan Imam Besar FPI Rizieq Syihab. Dia hanya mengatakan pertemuan tersebut merupakan langkah dari Anies Baswedan untuk dapat dapat menemui seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang dituduh menghalangi Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal.'Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,' ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Kenapa Anies tidak jadi diusung di Jabar? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
"Setiap pemimpin itu harus bertemu dengan seluruh lapisan golongan masyarakat, setiap pemimpin itu harus bisa mewakili setiap masyarakat. Setiap pemimpin itu harus mampu mempersatukan," kata Sandiaga usai menghadiri Perayaan Natal dan Tahun oleh Partai Gerindra di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (17/1).
Sandi justru menyatakan pertemuan antara Anies Baswedan dan FPI tersebut merupakan suatu langkah yang positif. Sebab, dia menilai hal ini membuktikan Anies Baswedan dapat diterima oleh setiap lapisan masyarakat di ibukota negara.
"Kami menilai masyarakat bisa menilai seluruhnya, masyarakat bisa melihat siapa yang sebetulnya diterima oleh masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, Peneliti LSI, Ardian Sopa, mengatakan, ada tiga alasan utama yang pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKS itu selalu menempati posisi paling bawah dalam setiap survei yang mereka lakukan. Setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan mereka sulit unggul dari dua pasangan lainnya.
Pertama yakni blunder Anies-Sandi di segmen pemilih rasional. "Berdasarkan survei LSI Denny JA, salah satu basis segmen pemilih Anies-Sandi yakni pemilih berpendidikan tinggi dan kelas ekonomi menengah atas. Pada Januari 2017 ini menunjukkan bahwa ada penurunan suara pasangan Anies-Sandi di segmen pemilih ini," kata dia.
Sementara, Anies malah melakukan pertemuan dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab. "Habib Rizieq populer di menengah bawah, tapi kurang sejalan dengan menengah atas yang umumnya muslim moderat. Basis dukungan dari segmen pendapatan atas dan pendidikan atas berkurang terhadap Anies-Sandi," ujar Sopa.
Alasan kedua, pasangan ini tidak pernah menunjukkan apa yang menjadi program unggulan mereka. Program unggulan Anies-Sandi kurang terdengar oleh publik. Padahal, banyak program Anies-Sandi yang dinilai bagus.
"Anies-Sandi banyak program bagus, tapi kurang terdengar karena gagal dilempar dan kurang menarik perhatian publik. Agus-Sylvi sejak awal dinilai fokus menyasar pemilih kelas menengah ke bawah yang paling besar angka pemilihnya. Sementara Ahok- Djarot mudah menarik simpati para pemilihnya karena sudah berjalan dan dirasakan manfaatnya," jelasnya.
Alasan ketiga, pasangan Anies-Sandi dinilai kurang memiliki daya tarik dibandingkan dua pasangan lainnya Agus dan Ahok.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies belum mau mengungkapkan isi pertemuan dan langsung masuk ke dalam rumah SBY.
Baca SelengkapnyaAnies sebelumnya bertemu dengan Sandiaga untuk menonton bareng di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDari sisi kekuatan wilayah, Anies-Muhaimin mengalami penurunan dukungan di Sumatera. Dari 36,8 persen menjadi 29,2 persen.
Baca SelengkapnyaPertemuan yang juga nonton bioskop ini dilakukan bersama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno
Baca SelengkapnyaKuasa partai merupakan kunci utama bagi kandidat yang bakal bertarung di Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, hasil survei hari ini belum menunjukkan kondisi ril pencoblosan 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan tidak khawatir mengenai elektabilitasnya yang selalu berada di urutan terbawah di antara capres lainnya
Baca SelengkapnyaAnies tidak mempersoalkan hasil survei terbaru itu
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, hasil survei yang berkembang saat ini tidak bisa menjadi parameter kemenangan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaFaktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Baca Selengkapnya