Elite Golkar berubah sikap, kini malah dukung Ical cawapres

Merdeka.com - Bakal calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) bersedia menjadi cawapres Prabowo Subianto. Hal itu diungkapkan Ical setelah sowan ke rumah Prabowo di daerah Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Alasan Ical bersedia menjadi calon RI 2 memang masuk akal. Menurutnya, jabatan presiden maupun wakil presiden hanya instrumen. Akunya, yang paling penting adalah kebaikan bangsa dan negara.

"Kalau bisa dua presiden enak. Buat saya, kalau jadi nomor satu atau nomor dua buat kita tidak masalah, itu hanya instrumen," kata Ical.

Banyak kader Golkar kemudian mendukung langkah sang ketum. Berikut politisi top Golkar yang setuju Ical jadi cawapres Prabowo:

Fadel Muhammad

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mendukung Ical jadi cawapres Prabowo. Menurut Fadel, Ical bersedia menurunkan ego yang awalnya ngotot menjadi capres dan akhirnya bersedia menjadi cawapres. Apalagi elektabilitas Prabowo dianggap lebih tinggi dibandingkan Ical"Saya setuju dan tak masalah kalau ARB jadi cawapresnya Prabowo," kata Fadel.

Ade Komarudin

Ketua DPP Partai Golkar Ade Komarudin satu suara dengan Fadel, soal wacana Ical menjadi cawapres Prabowo. Ade mengaitkan dukungannya itu dengan masalah pengabdian kepada bangsa."Sekali lagi prinsip kami ingin maksimal. Mengabdi itu kita berperan baik sebagai capres maupun cawapres, yang penting itu maksimal," terang Ade.

DPD II Golkar Depok

Ketua DPD II Partai Golkar Depok, Jawa Barat, Babai Suhaemi tak masalah jika akhirnya Ical dicalonkan sebagai cawapres. Kader Golkar akan mengikuti apapun keputusan dari rapimnas yang bakal digelar pertengahan Mei nanti."Semua berpulang pada DPP seperti itu, apapun yang diputuskan karena DPP lebih tahu bagaimana yang membangun koalisi dan komitmen DPD Golkar, apapun kami samina waathona, kita akan mengikuti keputusan DPP," ujar Babai.

Pendiri Soksi

Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Suhardiman tak setuju Ical jadi capres. Namun kalau Ical cawapres, politisi senior Golkar ini berpendapat lain. "Itu lebih bagus, hanya presidennya harus Prabowo," kata Suhardiman.Alasan Suhardiman bahwa, calon pemimpin Indonesia yang populer sekarang ini berasal dari Jawa. Salah satunya adalah Prabowo. (mdk/cob)