Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Elite Demokrat soal cuitan Andi Arief: Saya tak boleh katakan tak ada, tapi tak tahu

Elite Demokrat soal cuitan Andi Arief: Saya tak boleh katakan tak ada, tapi tak tahu Amir Syamsuddin. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat, Amir Syamsuddin mengatakan tidak tahu ada perintah dari partainya untuk memberikan instruksi kepada Wakil Sekjennya Andi Arief, bicara di publik mengenai dugaan mahar politik dari Sandiaga Uno, yang diberikan untuk PKS dan PAN sebanyak Rp 500 miliar.

"Saya tidak pernah tahu, saya sendiri tidak pernah tahu ada perintah. Saya tidak boleh mengatakan tidak ada, tapi tidak tahu. Karena lain antara tidak ada dan tidak tahu. Kalau yang namanya perintah partai itu kan apakah resmi atau bagaimana, saya tidak tahu saja. Itu kan urusan di DPP perintah seperti itu," ucap Amir kepada Liputan6.com, Selasa (14/8/2018).

Dia mengaku, sejauh ini belum ada sanksi yang diberikan untuk Andi Arief. Karena tidak ada indikasi pelanggarannya.

Orang lain juga bertanya?

"Tergantung konteksnya. Sejauh ini saya tidak melihat indikasi ada pelanggaran yang dilakukan. Tapi kita lihat saja perjalanannya," ucap pria yang duduk sebagai Ketua Kehormatan Demokrat ini juga," ungkap Amir.

Dia pun meminta kepada semua pihak, untum ingat bahwa Demokrat telah mengusung Prabowo. Alangkah baiknya soal ini jangan bergulir terus.

"Dan alangkah baiknya, hal seperti ini jangan bergulir, karena kontraproduktif untuk perjuangan kita ke depan. Apalagi, kita melihat sendiri, calon kita yang semula AHY itu sudah sangat ikhlas dan tidak mempersoalkan hal ini. Sudah berjiwa besar," tukas Amir.

Dia pun menjelaskan, ke depan, hal ini agar tidak terjadi. Untuk menjaga suasana tetal kondusif.

"Jadi ini menjadi, seharusnya kita semua mempedomani kondisi seperti ini, kondusif ke depan dalam memperjuangkan capres kita ini. Agar sukses dan berhasil," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam sebuah acara televisi, Andi Arief mengakui bahwa perkataan soal mahar tersebut diperintah partainya, Demokrat.

"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah partai bicara ini," jelas Andi.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demokrat Akui Adanya Dinamika Poros Sandiaga-AHY
Demokrat Akui Adanya Dinamika Poros Sandiaga-AHY

Demokrat saat ini masih berkomitmen bersama Koalisi Perubahan. Tetapi, diakui dinamika politik terkait poros baru itu sedang berkembang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KPK Tegas Tepis Isu Liar Anies Baswedan Jadi Tersangka Kasus Formula E
VIDEO: KPK Tegas Tepis Isu Liar Anies Baswedan Jadi Tersangka Kasus Formula E

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menepis isu dugaan korupsi Formula E yang menyeret nama mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kemenkumham Blak-blakan Wamen Eddy Hiariej Ditetapkan Tersangka Tanpa Pernah Diperiksa
VIDEO: Kemenkumham Blak-blakan Wamen Eddy Hiariej Ditetapkan Tersangka Tanpa Pernah Diperiksa

Koordinator Humas Setjen Kemenkumham, Tubagus Erif Faturahman menanggapi, kasus dugaan gratifikasi yang menjerat Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono Terancam Pasal Penyebaran Berita Bohong Usai Tuding Polisi Tak Netralitas
Aiman Witjaksono Terancam Pasal Penyebaran Berita Bohong Usai Tuding Polisi Tak Netralitas

Saat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Puspom TNI: Mayor Dedi Tak Langgar Pidana Geruduk Polrestabes Medan Minta Kerabat Dibebaskan
Puspom TNI: Mayor Dedi Tak Langgar Pidana Geruduk Polrestabes Medan Minta Kerabat Dibebaskan

Karena tidak ditemukannya unsur pidana, proses sanksi etik Mayor Dedi diserahkan kembali ke Kodam I/Bukit Barisan.

Baca Selengkapnya