Emak-Emak dan Wong Cilik Dukung Jokowi atau Prabowo, Ini Hasil Surveinya
Merdeka.com - Hasil sejumlah survei terbaru pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menunjukkan elektabilitas Jokowi masih mengungguli Prabowo. Namun di beberapa kategori pemilih, Prabowo mampu mengalahkan Jokowi.
Survei telah merekam beberapa kategori pemilih seperti umur, profesi, gender, pendidikan dan penghasilan. Dalam beberapa kategori pemilih, Prabowo mampu mengungguli Jokowi dan sebaliknya. Berikut ini ulasan detail hasil survei terbaru dalam kategori pemilih:
Survei LSI Denny JA: Jokowi Unggul Pemilih Wong Cilik
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Kenapa Prabowo unggul di beberapa provinsi? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, Jokowi unggul di beberapa kategori. Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dalam kategori pemilih wong cilik dengan pendapatan kurang dari Rp 1 juta sebesar 59,2 persen-65,6 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 34,4 persen-40,8 persen. Sementara pemilih dengan pendapatan Rp 1- Rp 3 juta, elektabilitas Jokowi sebesar 58,8 persen-65,2 persen dan Prabowo 34,8 persen-41,2 persen.
Sementara itu Prabowo-Sandi unggul untuk kategori berpendidikan tinggi sebesar 57,8 persen-64,2 persen, Jokowi-Ma'ruf Amin 35,8 persen-42,2 persen.
Sedangkan elektabilitas pasangan capres - cawapres 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin meninggalkan jauh capres-cawapres 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 56,8 hingga 63,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandi 36,8 hingga 43,2 persen.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Ardian Sopa menjelaskan, angka elektabilitas masing-masing capres dibuat dalam bentuk range elektabilitas. Hal ini dilakukan karena pilpres tinggal menghitung hari. LSI telah memperhitungkan angka elektabilitas capres, margin of error dan asumsi golput secara proporsional. Untuk itu diperlukan proyeksi elektabilitas.
Survei dilakukan 18-26 Maret 2019, dengan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan margin of error sebesar 2,8 persen.
Indo Barometer: Prabowo Disukai Guru, Jokowi Unggul Pemilih Ibu Rumah Tangga
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terbaru Pilpres 2019, dari pemilih berdasarkan pekerjaan atau profesi, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di pemilih ibu rumah tangga sebesar 50,1 persen, pemilih masih sekolah sebesar 77,8 persen, petani sebesar 55 persen, buruh sebesar 50,3 persen, pegawai swasta 42,9 persen, pedagang atau pengusaha sebesar 47,4 persen, sopir atau tukang ojek sebesar 45,9 persen, dan belum atau tidak bekerja sebesar 55,6 persen.
Sedangkan pasangan Prabowo-Sandi hanya unggul di profesi guru sebesar 52,2 persen. Dalam aspek penilaian terhadap kepribadian capres, Prabowo lebih unggul dalam aspek, tegas 83,2 persen dan berwibawa sebagai pemimpin 79,9 persen. Sementara itu, Jokowi dinilai lebih berpengalaman 88,3 persen, perhatian dan dekat dengan rakyat 86,2 persen.
Survei ini dilaksanakan di 34 provinsi pada tanggal 15-21 Maret. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka rumah menggunakan kuisioner. Responden survei adalah WNI yang telah memiliki hak pilih.
Indikator: Jokowi Mendominasi Setiap Kelompok Pemilih
Paslon Jokowi-Ma'ruf Amin dominan pada tiap kelompok gender, usia, desa/kota dan kelas ekonomi, etnis jawa, basis NU dan non Islam, pendidikan menengah bawah. Dari kategori usia Jokowi unggul pemilih di usia55 tahun Jokowi 64,1 persen, Prabowo 25,5 persen.
Pemilih di pedesaan Jokowi unggul 60,2 persen sedangkan Prabowo 33,9 persen. Perkotaan Jokowi unggul dengan 50,4 persen, sedangkan Prabowo 41 persen.
Dalam kategori ormas Islam, Jokowi unggul dari kalangan NU 62,7 persen, Prabowo hanya 31,9 persen. Prabowo unggul di kalangan Muhammadiyah 58,1 persen, Jokowi 37,1 persen.
Survei dilakukan pada 22-29 Maret 2019 dengan populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika disurvei.
Populasi dipilih secara random (multistage random sampling) dengan jumlah responden 1.220 responden sebagai sampel basis. Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Roy Morgan: Jokowi didukung Emak-Emak, Prabowo Bapak-Bapak
Survei Roy Morgan kembali merilis hasil survei di Pilpres 2019 terbarunya. Pada Maret 2019 atau satu bulan sebelum pemilihan. Hasilnya, Roy Morgan menganalisis, Jokowi kuat di antara emak-emak, dukungan ini meningkat dari bulan lalu. Dukungan wanita untuk Jokowi telah tumbuh 2 persen hingga 60 persen di bulan Maret dibandingkan dengan Prabowo yang mencapai 40 persen (turun 2%). Dukungan untuk Jokowi di kalangan laki-laki turun 3 persen menjadi 53,5 persen di bulan Maret sementara dukungan untuk Prabowo naik 3 persen menjadi 46,5 persen.
Roy Morgan juga menganalisis tentang sebaran dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Dukungan untuk Jokowi yang terkuat ada di Jawa Tengah dengan memperoleh dua pertiga dukungan: Jokowi 66 persen, Prabowo 34 persen. Dukungan untuk capres petahana bahkan lebih kuat di provinsi tetangga Jawa Timur dan Bali: Jokowi 78 persen dan Prabowo 22 persen.
Prabowo Subianto kuat di provinsi-provinsi utama seperti Jawa Barat, Banten, dan ibu kota Jakarta. Prabowo mendapat 52,5 persen, sementara Jokowi 47,5 persen. Di provinsi Sumatera Selatan, Prabowo menang dengan 56,5 persen, sementara Jokowi tertinggal dengan 43,5 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaPeneliti Polling Institute, Kennedy Muslim mengatakan, elektabilitas Prabowo di kalangan milenial memang terbukti tinggi belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKepribadian Prabowo yang dianggap tegas, jujur, dan bersih juga menjadi faktor elektabilitas paling tinggi.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaDari etnis Minang, Prabowo Subianto berhasil mendapatkan dukungan tertinggi dengan total 50,5 persen. Disusul dari etnis Madura 35,5 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapatkan dukungan sebesar 33,7 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengungkap dua faktor yang membuat elektabilitas Prabowo berada di puncak.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDukungan Prabowo-Gibran dari pemilih berbasis agama ada peningkatan dari pemilih beragama Islam dari 43,2 persen menjadi 47,6 persen.
Baca Selengkapnya