Emil merapat ke PDIP, peluang didukung besar, tapi risikonya juga besar
Merdeka.com - Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Firman Manan mengatakan, peluang Ridwan Kamil didukung oleh PDIP cukup besar setelah pertemuan kedua pihak di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Namun dia mengingatkan, dukungan PDIP tidak berbanding lurus dengan kemenangan dan ada risiko besar yang harus dihadapi Emil.
"Peluang (didukung) PDIP besar. Apalagi, kalau melihat perjalanannya, PDIP memang ingin mengusung Ridwan Kamil, meski dalam perjalanannya terganjal persoalan komunikasi," kata Firman saat dihubungi, Rabu (3/1).
Jika memang nantinya didukung oleh PDIP, Ridwan Kamil tentu akan sangat mudah melenggang menuju Pilgub Jabar 2018. Namun, kata Firman, itu tidak berbanding lurus dengan kemenangan. Sebaliknya, risikonya cukup besar bagi Ridwan Kamil sendiri.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Siapa yang Ridwan Kamil harapkan menang? Ketua Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jabar Ridwan Kamil optimis raihan suara Partai Golkar dan pasangan Calon Presiden (Capres) nomer urut 2, Prabowo-Gibran bisa maksimal.
-
Kenapa Ridwan Kamil optimis Prabowo-Gibran menang? Surveinya survei dua Minggu lalu, angkanya di 54-55 dengan sumbangan 54-55 Jabar, maka survei nasionalnya memang persurvei itu tembus di atas 50 persen secara nasional.
-
Kenapa Ridwan Kamil pede dalam debat Pilgub Jakarta? Jika tidak optimis, bagaimana bisa menjadi pemimpin? Saya selalu memiliki sikap optimis berkat pengalaman 10 tahun di Bandung dan Jabar,' ungkap RK kepada awak media di Posko Bang Mul, Jakarta Utara, pada hari Minggu.
Firman menjelaskan, PDIP selalu kalah dalam ajang pesta demokrasi di wilayah Jabar. Selain kalah di Pilgub Jabar 2008 dan Pilgub Jabar 2013, perhelatan Pilpres 2014 juga tidak meraih suara maksimal.
Dia menyebut penyebabnya adalah tipologi masyarakat Jabar yang religius. Sementara banyak kalangan Islam konservatif yang menilai PDIP anti-Islam. Isu itu kini menguat karena romantisme Pilgub DKI Jakarta akan diulang Gerindra dan PKS yang telah sepakat mengusung Sudrajat dan Ahmad Syaikhu.
Selain itu, lanjut Firman, PDIP juga tidak mempunyai calon ideal untuk pendamping Ridwan Kamil. Dengan modal 20 kursi tentu PDIP tidak ingin hanya sebagai penonton saja. PDIP, kata Firman, pasti ingin menduetkan dengan kader dari PDIP.
"Tapi, figur ideal itu tidak dimiliki PDIP. Tidak ada calon PDIP dengan background religius," ucapnya.
Diberitakan merdeka.com sebelumnya, Ridwan Kamil menyambangi Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat .
Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, mengenakan pakaian batik berwarna biru dan kopiah hitam. Emil irit bicara saat ditanya tujuan kedatangannya ke DPP PDIP.
"Ya masing-masing tim berkomunikasi. Jadi menyimpulkan agenda ini dari tim yang sudah sampai. Mendingan nanti kalau sudah selesai biar tuntas dan jelas," kata Emil.
Hingga saat ini PDIP belum menentukan sikap dan arah koalisi di Jawa Barat. PDIP membuka peluang untuk mendukung Emil di Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Emil telah mengantongi dukungan dari PPP, PKB, NasDem dan Hanura dengan total 24 kursi di DPRD Jawa Barat.
Untuk diketahui, proses pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Serentak 2018 akan dibuka pada 8 Januari mendatang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca SelengkapnyaGerindra mengakui tidak bisa memaksa Partai Golkar mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaAda tiga nama kuat dari Gerindra yang berpotensi diusung sebagai Cawagub Jabar
Baca SelengkapnyaKetua DPP PSI Cheryl Tanzil mengaku senang dengan hasil survei Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) mengaku tidak ingin membicarakan terkait dengan elektabilitas atau survei.
Baca SelengkapnyaJika RK ingin menang maka peluang paling rasional adalah maju di Pilkada Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Ridwan Kamil lebih pasti jika maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tetap menjadi prioritas karena peluang menangnya dianggap Golkar sangat besar dibandingkan maju di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tak mau menanggapi hasil survei berlebihan karena menurutnya angka dalam survei selalu bergerak, bisa naik dan turun.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengungkapkan peluang pengusaha jalan tol Jusuf Hamka diusung KIM jadi Cagub Jakarta
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca Selengkapnya