Empat kali Wali Kota Risma 'diseruduk banteng' Surabaya
Merdeka.com - Sejak terpilih sebagai Wali Kota Surabaya pada 2010 lalu, Tri Rismaharini yang berpasangan dengan Bambang DH, membuat kebijakan-kebijakan keras. Misalnya, Risma menolak rencana pembangunan jalan tol tengah kota yang disetujui DPRD, menaikkan pajak reklame yang membuat panas pengusaha reklame, termasuk DPRD, hingga mendukung rencana penutupan lokalisasi Dolly.
Risma sudah berkali-kali terlibat ketidaksepahaman dengan Pemprov Jatim dan DPRD Surabaya. Bahkan beberapa fraksi yang ada di DPRD Surabaya sampai pernah mengajukan hak interpelasi reklame, dan mengancam akan memakzulkan Risma.
Anehnya, dalam beberapa hal, Risma juga terlibat ketidaksepahaman dengan Fraksi PDIP. Padahal semua tahu, partai berlambang banteng moncong putih itu adalah pengusung Risma. Apalagi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu membangga-banggakan Risma.
-
Apa yang dibahas Risma dengan Jokowi? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Kapan Risma mendaftar Pilkada Jatim? Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Kenapa Pilkada DIY rawan konflik? Di beberapa daerah, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) rawan terjadi konflik, tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Apa peran Rizki Natakusumah di DPR? Rizki Natakusumah, yang juga dikenal sebagai suami Beby Tsabina, adalah anggota DPR-RI periode 2019-2024. Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya. Setiap momen rapat yang diunggah di Instagram tidak lupa disertai dengan topik yang dibahas, memberikan gambaran jelas tentang peran aktif Rizki di DPR.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Bagaimana Rizki Natakusumah aktif di DPR? Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya. Setiap momen rapat yang diunggah di Instagram tidak lupa disertai dengan topik yang dibahas, memberikan gambaran jelas tentang peran aktif Rizki di DPR.
Ketidaksepahaman itu, misalnya, ketika Risma mengeluarkan kebijakan menaikkan pajak reklame. Fraksi PDIP di DPRD waktu itu menjadi fraksi yang menginisiasi hak interpelasi, sampai pada munculnya wacana pemakzulan. Bahkan konflik PDIP Surabaya Vs Risma ini berlangsung panjang, hingga pernah sampai harus didamaikan di kantor DPP PDIP di Jakarta.
Selain masalah reklame dan pemakzulan, berikut ini beberapa hal yang bikin 'banteng Surabaya' menyeruduk Risma:
PDIP Surabaya ikut makzulkan Risma gara-gara pajak reklame
Tri Rismaharini pernah hendak dimakzulkan hanya karena menaikkan pajak reklame. Waktu itu, enam dari tujuh fraksi di DPRD Kota Surabaya menyetujui pemberhentian Risma dari jabatannya. Enam dari fraksi yang menyetujui itu termasuk Fraksi PDIP yang sebelumnya mengusung Risma menjadi wali kota.Sikap PDIP ini juga diikuti Fraksi PDS dan PKB, Fraksi Amanat Persatuan, Fraksi Demokrat dan Fraksi Golkar. Waktu itu, hanya Fraksi PKS yang menolak pemberhentian Tri Rismaharini.Untuk kasus ini, Risma dinilai telah melanggar undang-undang karena mengeluarkan Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perhitungan Nilai Sewa Reklame dan Perwali Nomor 57 tentang Perhitungan Nilai Sewa Reklame Terbatas di kawasan khusus Kota Surabaya.Namun wali kota perempuan pertama di Surabaya itu beralasan pajak di kawasan khusus perlu dinaikkan agar pengusaha tidak seenaknya memasang iklan di jalan umum, dan agar kota tak menjadi belantara iklan. Dengan pajak tinggi, pemerintah berharap, pengusaha iklan beralih memasang iklan di media massa, ketimbang memasang baliho di jalan-jalan kota.
Bertikai karena pencalonan Wisnu Sakti Buana
Berita ini paling anyar, ketika Tri Rismaharini kembali berseteru dengan Fraksi PDIP Surabaya. Kali ini masalahnya soal pencalonan Wisnu Sakti Buana menjadi wakil wali kota Surabaya menggantikan Bambang DH yang mundur karena mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Timur.Risma sejak awal agaknya tidak setuju dengan pencalonan Wisnu. Bukan rahasia umum bila Risma dan Wisnu memiliki sejarah pertikaian panjang, terutama sejak Wisnu menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kota Surabaya. Bahkan ketika Wisnu dilantik sebagai wakil wali kota, Risma sampai dikabarkan mundur.Namun kemudian Tri Rismaharini muncul. Dia juga mengaku belum bertemu dengan wakilnya yang baru, Wisnu Sakti Buana. Hal ini lantaran pada saat dilantik sedang berhalangan atau sakit."Saya belum ketemu, tadi pagi saya ke kantor terus ke dokter terus ke sini. Kalau sudah sehat saya ketemu. Kalau ketemu sekarang saya gak enak nanti ketularan saya," kata Tri Rismaharini saat berkunjung di Liponsos Kalijudan Surabaya, Kamis (30/1).Risma menjelaskan sebetulnya tidak ada persoalan antara dirinya secara personal dengan Wisnu Sakti. Hanya saja, lanjut dia, dia masih mempersoalkan proses pemilihan wakil wali kota yang dinilai tidak sesuai prosedur."Saya minta itu sesuai prosedur. Jangan sampai masyarakat menggugat karena itu akan menjadi beban kita semua," katanya.
Berseteru gara-gara tenaga ahli
Perseteruan ini sebenarnya menyangkut rencana pembangunan jalan tol tengah kota di Surabaya. Namun belakangan Fraksi PDIP di DPRD menuding sikap Risma yang menolak rencana pembangunan jalan itu akibat pengaruh dari tenaga ahli Risma, yakni Don Rosano.? Konflik ini berjalan lama, sampai acara rekonsiliasi antara Risma dengan anggota Fraksi PDIP digelar khusus.Pertemuan rekonsiliasi yang digagas DPD PDIP Jatim bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Walikota Surabaya Bambang DH, Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana, Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri di kantor DPD PDIP Jawa Timur.Rapat internal tertutup itu beberapa hal disepakati, tapi beberapa hal lagi mentok. Risma misalnya, waktu itu berkomentar mengenai materi pertemuan yang dikabarkan alot karena adanya tarik ulur terkait keberadaan staf ahli wali kota, Don Rosano. Risma berkukuh mempertahankannya meski didesak agar dicopot.
Risma dituding tidak pro-rakyat
Serudukan lain soal kebijakan Risma yang dianggap oleh politisi PDIP Surabaya tidak pro-rakyat. Padahal, mereka berdalih PDIP merupakan partainya wong cilik. "Bu Risma sudah kita berikan pemahaman garis perjuangan partai dan nantinya kebijakan harus pro rakyat. Misalnya soal penutupan Dolly," kritik itu dilontarkan Bendahra DPC PDIP Surabaya, Baktiono.Baktiono waktu itu mengomentari rencana Risma membangun pusat perdagangan di kawasan Dolly. Diharapkan beberapa eks pekerja Dolly bisa hidup dari pusat perdagangan itu nanti setelah lokalisasi ditutup."Akan, akan, akan terus, tidak segera direalisasikan. Kalau memang mau dibangun, ya langsung saja realisasikan. Bangun segera. Jadi penertiban dampaknya jelas, mereka diberi tempat usaha. Sekarang ini, kalau mereka dilatih masak, merias, menjahit, tapi tidak memiliki tempat usaha, terus bagaimana?"Selain itu, kata Baktiono, kebijakan Risma tidak pro rakyat terlihat pada APBD 2014. Dengan kekuatan anggaran Rp 6,6 triliun, lebih banyak digunakan untuk kepentingan pembangunan multi years. Ironisnya, proyek – proyek infrastruktur yang dibangun tidak langsung bersentuhan dengan rakyat. Padahal, APBD itu setiap tahun diambilkan dari pajak rakyat. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini dipastikan maju dalam bursa Pilkada Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, pengumuman nama Risma menjadi Cagub Jatim akan dilaksanakan besok, Rabu (28/8/2024).
Baca SelengkapnyaMenurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar
Baca SelengkapnyaRisma kabarnya bakal dipasangkan dengan KH Zahrul Azhar Asad atau Gus Han di Pilkada Jatim.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyindir Anies Baswedan yang sekarang mendukung Pramono Anung-Rano Karno
Baca SelengkapnyaSelain Risma, nama Andika Perkasa juga menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga Pilkada Jakarta penuh serangan antara pasangan calon. Kondisi ini membuat debat berlangsung seru dan panas.
Baca SelengkapnyaLangkah ini merupakan bagian dari aspirasi DPC-DPC yang menginginkan ada perubahan di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPDIP akan mengusung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaMegawati disebut memberikan pesan khusus pada seluruh kadernya agar memenangkan pasangan Risma- Gus Hans di Jatim.
Baca Selengkapnya