Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Empat sikap politik Dewan Pakar Golkar pasca Setya Novanto ditahan KPK

Empat sikap politik Dewan Pakar Golkar pasca Setya Novanto ditahan KPK dewan pakar golkar agung laksono pimpin pleno bahas munaslub. ©2017 Merdeka.com/hari ariyanti

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto resmi jadi tahanan KPK sejak Minggu (19/11) malam. Ia diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi e-KTP. Menyikapi penahanan itu, Dewan Pakar Partai Golkar mengeluarkan empat sikap politik.

Empat sikap politik ini diputuskan setelah Dewan Pakar menggelar rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar pada Senin (20/11). Rapat dipimpin Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono.

Agung menyebutkan empat sikap Dewan Pakar tersebut yaitu:

1. Meminta KPK agar bersikap adil dan tidak tebang pilih dalam melakukan penegakan hukum kasus e-KTP kepada semua pihak yang diduga terlibat dalam kasus tersebut secara menyeluruh dengan tidak hanya terfokus pada kader-kader Partai Golkar saja.

2. Mengusulkan kepada DPP Partai Golkar agar agenda musyawarah luar biasa (Munaslub) bersifat tunggal yaitu memilih dan menetapkan Ketum Partai Golkar.

3. Mendukung usulan Ketum DPP Partai Golkar yang menunjuk saudara Idrus Marham sebagai Plt Ketum dengan tugas melaksanakan kegiatan DPP Partai Golkar sehari-hari dan khususnya untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan Munaslub Partai Golkar sesegera mungkin. Sedangkan untuk Plt Sekjen kami usulkan untuk dipilih oleh DPP Partai Golkar yaitu sebagai berikut; Agus Gumiwang Kartasasmita, Lamhot Sinaga, dan Sarmuji.

4. Dewan Pakar sedang mempersiapkan usulan tata cara pemilihan Ketum yang baru, yang pada intinya mencegah terjadinya money politic yang bersifat transaksional.

Agung Laksono mengatakan, pencegahan politik uang ini juga dilakukan dalam pemilihan Ketua Partai di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota.

"Mudah-mudahan usulan ini diterima dan sekali lagi bahwa Dewan Pakar memandang Munaslub adalah satu langkah besar untuk sekaligus secara menyeluruh memperbaiki dan membangun kembali jati diri Partai Golkar. Tentu diharapkan lebih baik dari selama ini," ujarnya.

empat sikap politik dewan pakar golkar pasca novanto ditahan

empat sikap politik dewan pakar golkar pasca Novanto ditahan ©2017 Merdeka.com/istimewa

Pemilihan ketum, lanjutnya, harus berdasarkan pada objektivitas dan mengutamakan kompetensi calon termasuk juga prestasi dan dedikasi para calon serta tidak melakukan perbuatan tercela. Pembahasan dalam rapat pleno baru membahas Plt Ketum Golkar, tak sampai pada usulan penggantian Ketua DPR yang juga dijabat Setnov.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Tersangak KPK, Hasto Singgung Pemecatan Sosok yang Ingin Tiga Periode
Jadi Tersangak KPK, Hasto Singgung Pemecatan Sosok yang Ingin Tiga Periode

Hasto menyinggung pemecatan sebagai kader PDIP, yakni sosok yang menginginkan tiga periode.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov

Moeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.

Baca Selengkapnya
Langkah KPK Tetapkan Hasto Sebagai Tersangka Dianggap Berani dan Patut Diapresiasi
Langkah KPK Tetapkan Hasto Sebagai Tersangka Dianggap Berani dan Patut Diapresiasi

Terdapat delapan pandangan positif dari keputusan KPK dalam mentepakan Hasto sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tok! DPR Tetapkan Nama-Nama Pimpinan dan Dewas KPK Baru, Ini Hasil Pollingnya
VIDEO: Tok! DPR Tetapkan Nama-Nama Pimpinan dan Dewas KPK Baru, Ini Hasil Pollingnya

Dari 10 nama yang ditunjukkan, ada lima nama yang terpilih sebagai pimpinan KPK dan lima nama untuk Dewas KPK.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum Sebut Hasto Ditarget Harus Masuk Penjara Sebelum Kongres PDIP
Tim Hukum Sebut Hasto Ditarget Harus Masuk Penjara Sebelum Kongres PDIP

Penahanan Hasto bertujuan untuk mengganggu proses konsolidasi partai.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan
Ramai-Ramai Anak Buah Asep Guntur Kecewa ke Pimpinan KPK: Cuci Tangan & Salahkan Bawahan

Disusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan

Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan

Baca Selengkapnya
Disetujui di Paripurna, DPR Sahkan Pimpinan dan Dewas KPK Periode 2024-2029
Disetujui di Paripurna, DPR Sahkan Pimpinan dan Dewas KPK Periode 2024-2029

Ketua KPK periode 2024-2029 dijabat oleh Setyo Budiyanto.

Baca Selengkapnya
Pesan Penting BG ke Ketua KPK Terpilih Setyo Budiyanto
Pesan Penting BG ke Ketua KPK Terpilih Setyo Budiyanto

Setyo mendapat suara terbanyak dalam pemilihan capim KPK di Komisi III DPR.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Lengkap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Usai Jadi Tersangka Kasus Harun Masiku
Pernyataan Lengkap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Usai Jadi Tersangka Kasus Harun Masiku

Hasto menyadari sejak awal saat mengkritisi demokrasi dan pemerintah, ia  paham resiko akan dipenjara suatu hari nanti.

Baca Selengkapnya
Singgung Buku Bung Karno, Hasto: Masuk Penjara Bagian dari Pengorbanan Cita-cita
Singgung Buku Bung Karno, Hasto: Masuk Penjara Bagian dari Pengorbanan Cita-cita

Hasto menyebut berbagai intimidasi diterima PDIP usai memecat Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bergetar Hasto PDIP Tersangka KPK Kutip Soekarno, Penjara Bagian dari Pengorbanan
VIDEO: Bergetar Hasto PDIP Tersangka KPK Kutip Soekarno, Penjara Bagian dari Pengorbanan

Hasto menyadari sejak awal saat mengkritisi demokrasi dan pemerintah, ia paham resiko akan dipenjara suatu hari nanti

Baca Selengkapnya