Fadli Soroti Blunder Jokowi, dari Pembebasan Ba'asyir Hingga Ekonomi Nyungsep
Merdeka.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN), Prabowo-Sandi, Fadli Zon menyoroti sejumlah kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang blunder. Pertama soal pembebasan ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang hingga kini pembebasannya tidak jelas.
Hal itu disampaikan Fadli Zon saat diskusi bertajuk 'Jelang Pilpres Jokowi Blunder dan Panik'? di Kantor Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto No 93, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
"Blunder lain termasuk soal Buni Yani, Abu Bakar Ba'asyir. Mungkin mereka berpikir ada game changer karena mungkin mereka berpandangan atau pembisik-pembisik bahwa sebagian besar umat Islam enggak dukung petahana maka harus dicari caranya, caranya bebaskan Ustaz Abu Bakar," ucap Fadli.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam korupsi Bansos Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
Namun, cara itu gagal. Sebab pembebasan terpidana terorisme itu langsung disoroti negara Australia. Pembebasan Ba'asyir pun menjadi tidak jelas.
"Ternyata menimbulkan kontroversi, baru dinyatakan PM Aussie saja langsung mengerut, konon katanya itu di-WA (WhatsApp) dan langsung blunder. Terus dapat gelar Cak Jan.. (Cak Jancuk)," sambung Fadli.
Menurut politisi Partai Gerindra itu, Jokowi kerap melakukan blunder. Fadli lantas menyoroti keadaan ekonomi yang di janjikan meroket hingga 7 persen.
"Hampir setiap hari ada blunder yang diciptakan yang menurut saya sebagian masuk hoaks, termasuk bagaimana ekonomi akan meroket ternyata nyungsep," ujar Fadli.
"Dan apa yang dijanjikan 7-8 persen ternyata hanya 5 persen. Itu pun komanya nggak tercapai. Target 5,4 tercapai 5,1. Jadi tidak pernah ada yang tercapai dari target itu," lanjutnya.
Fadli memandang, kebijakan Jokowi yang blunder disebabkan elektabilitasnya yang mandek. Sehingga, Jokowi mencari cara yang ternyata salah kaprah. Menurutnya, masyarakat saat ini mudah melihat kebijakan Jokowi yang blunder lewat media online dan media sosial.
"Tidak bisa lagi dikontrol oleh kekuasaan jadi info berjalan begitu cepat. Jadi kalau mereka mau mengontrol dan gunakan pasal ITE saya kira ini juga akan blunder. Jadi blunder after blunder jadi menurut saya akan semakin dorong elektabilitas dia turun," pungkasnya.
Sebelumnya pemerintah memastikan terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir batal dibebaskan jika tak mengakui Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini disampaikan langsung Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Ya kalau tidak ada sesuatu yang berubah (tak mau mengakui Pancasila dan NKRI) dari pikiran beliaunya ya begitu (batal dibebaskan)," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/1).
Mantan Panglima TNI ini menegaskan, syarat menandatangani ikrar setia kepada NKRI dan Pancasila bagi narapidana yang akan dibebaskan bersifat final. Sebagaimana tercantum dalam dalam Pasal 84 huruf d ayat (1) Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 3 Tahun 2018.
"Kan sudah kita jelasin tergantung kembali kepada beliaunya, karena negara sudah mengatakan tidak ada yang bisa dinegosiasikan terhadap NKRI dan Pancasila. Itu kunci," kata Moeldoko.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia pun memuji almarhum sebagai pribadi yang kerap mengoreksi kebijakan pemerintah apabila dipandang kurang baik.
Baca SelengkapnyaFaisal paparkan 'Bansos Menjelang Pemilu 2024 Sangat Ugal-Ugalan untuk Memenangkan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya"(Almarhum) Detail dalam menyampaikan data-data lapangan dan juga bisa mengkoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang baik," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, Jokowi sempat menanyakan terkiat masalah PKB dan PBNU.
Baca SelengkapnyaEkonom Senior Faisal Basri menyuarakan ajakan untuk mengajak Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono mundur dari kabinet Jokowi
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca SelengkapnyaDPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaNawawi Pomolango kini menggantikan Firli Bahuri yang menjadi tersangka kasus pemerasan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Mahfud menyindir langkah Presiden Jokowi sebagai politik yang salah.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan dipanggil DPR sebagai buntut pernyataannya terkait dana bansos dari uang Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaGibran juga merespons tudingan keterlibatan Jokowi yang memberi dukungan untuk paslon 02.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menyebut, pihaknya yang akan mencari jalan keluar mengenai masalah dengan PKB.
Baca Selengkapnya