Fadli Zon: Meneg BUMN remehkan kemampuan orang Indonesia
Merdeka.com - Menteri BUMN Rini Soemarno membuka peluang jabatan direksi BUMN diisi oleh orang asing. Namun hal ini dinilai meremehkan kemampuan orang Indonesia.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, tidak mungkin dari sekian banyak penduduk Indonesia mumpuni menjadi bos BUMN.
"Kalau tidak ada lagi orang Indonesia yang pinter bisa jadi CEO, maka ya boleh dibilang silakan cari dari negara lain. Tapi saya sangat yakin masih banyak orang Indonesia yang bisa jadi CEO. Yang paling penting adalah jangan political appointed," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/12).
-
Mengapa Tanri Abeng ditunjuk jadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa Menteri BUMN pertama? Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini,' ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
-
Bagaimana Arini Subianto memimpin bisnis? Keberhasilannya dalam mengelola Persada Capital Investama serta berbagai perusahaan lainnya mencerminkan kemampuan manajerial yang luar biasa.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Apa target Gerindra untuk Ridwan Kamil? 'Kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang,' tegas Habiburokhman.
-
Siapa yang menunjuk Tanri Abeng menjadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
Dia menilai, pernyataan Rini sangat meremehkan kemampuan orang-orang Indonesia. Seharusnya, kata dia, pemerintah mencari putra putri terbaik di negara ini untuk mengisi jabatan bos-bos BUMN.
"Menurut saya agak meremehkan. Seolah orang Indonesia enggak ada yang sanggup dan pintar. Harusnya tetap kita cari puta-putri terbaik Indonesia, mereka kan ada di perusahaan-perusahaan. Kalau memang perlu digaji lebih besar dari menteri ya enggak papa. Tapi dicari itu. Gunakan pengalaman mereka untuk memimpin. Kecuali sudah tidak ada lagi baru cari orang asing," tegas dia. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mufti Anam mencecar keras Menteri BUMN Erick Thohir terkait kinerja banyak perusahaan pelat merah
Baca SelengkapnyaRosan Roeslani dilantik menjadi Menteri Investasi untuk menggantikan Bahlil Lahadalia yang dilantik menjadi Menteri ESDM.
Baca SelengkapnyaGanjar ingin agar operasional bisnis perusahaan BUMN tidak merugikan sektor swasta hingga UMKM.
Baca SelengkapnyaUsai dilantik Jokowi, Wakil Menteri BUMN, Rosan Perkasa Roeslani langsung menemui Erick Thohir di Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaTerlebih hari ini Dony juga baru ditunjuk sebagai wakil komisari Garuda Indonesia
Baca SelengkapnyaPihaknya curiga ada pihak asing tidak senang atas kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSayangnya, Hendy menilai posisi dubes RI di suatu negara saat ini lebih banyak diisi oleh pensiunan pejabat yang kurang memahami proses pemasaran.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menuturkan bahwa kapabilitas dan kredibilitas Rosan Roeslani tidak perlu diragukan lagi.
Baca SelengkapnyaRosan Roeslani bersama Sandiaga Uno, dan Elvin Ramli mendirikan Recapital Advisors, sebuah perusahaan yang bergerak di jasa penasihat keuangan.
Baca SelengkapnyaPengamat Kebijakan Publik IDP-LP Riko Noviantoro mengatakan, Menteri BUMN pilihan Prabowo harus memenuhi sejumlah kriteria.
Baca SelengkapnyaDewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut Anies-Cak Imin justru bakal membenahi tata kelola BUMN
Baca SelengkapnyaRonny menyoroti kendala laten terjadi pada pergerakan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnya