Fadli Zon nilai permintaan maaf Ahok telat, polisi harus tetap usut
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap melakukan penistaan agama lantaran pernyataannya soal surah Al Maidah ayat 51 yang dikaitkan dengan Pilgub DKI. Ahok juga telah dilaporkan ke penegak hukum soal pernyataannya yang menyebut 'dibohongi' dan 'dibodohi' pakai Surat Al Maidah ayat 51.
Setelah beberapa isu ini bergulir, Ahok akhirnya minta maaf kepada seluruh umat Islam dan semua pihak yang merasa tersinggung atas ucapannya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai permintaan Ahok sudah terlambat. Namun demikian, dia menilai baik apa yang telah dilakukan Ahok itu.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Saya kira agak terlambat, tapi saya kira lebih bagus daripada tidak sama sekali. Hal yang menyangkut SARA adalah sensitif," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10).
Fadli juga meminta aparat kepolisian untuk netral dan tidak berpihak dalam mengusut laporan pihak yang tersinggung atas ucapan Ahok itu. Sehingga, menurutnya, penegak hukum perlu menindaklanjuti laporan atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
"Polisi, aparat penegak hukum harus cerdas karena yang menimbulkan kegaduhan dia sendiri. Seharusnya aparat penegak hukum vertikal netral dan wajar jangan berpihak kepada Ahok," tegasnya.
Apabila laporan atas Ahok tidak diproses, Fadli memastikan Komisi III DPR akan memanggil institusi Polri untuk meminta penjelasan.
"Kalau di situ diproses tapi Ahok enggak dipanggil ini masalah pasti saya panggil komisi III. Jangan menjadikan politik sebagai kekuatan hukum," ujar Wakil Ketua DPR ini.
Selain itu, Fadli menyebut pemilik akun Facebook Buni Yani yang menyebarkan video rekaman Ahok di Kepulauan Seribu itu tidak bersalah dan tidak ada unsur fitnah.
"Orang yang menyebarkan itu bukan fitnah. Tidak ada masalah kalau disebarluaskan tidak masalah itu tidak kejahatan," tandasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai permintaan maaf Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya wajar saja
Baca Selengkapnya“Mendorong Kapolda metro Jaya Irjen Karyoto menunda sementara proses hukum terhadap Aiman Witjaksono," kata Ketua IPW
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaMPR Yakin Masyarakat Memaafkan Jokowi, Tapi Perlu Ungkap Janji yang Sudah Ditepati dan Belum
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, hampir semua kepala pemerintahan di dunia menyampaikan hal serupa jelang pensiun.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono menjelaskan duduk perkara munculnya enam laporan dugaan hoaks usai sebut aparat tidak netral.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca Selengkapnya