Fadli Zon sebut duet Jokowi-Prabowo di Pilpres 2019 tidak cocok
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan duet Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Prabowo Subianto tidak cocok. Sebab dua elit partai tersebut memiliki arah tujuan yang berbeda dalam memimpin Indonesia.
"Ya menurut saya enggak cocok lah, platformnya berbeda, cara Pak jokowi seperti sekarang dengan Prabowo kan orientasinya berbeda," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4).
Dia menjelaskan, Prabowo dan Jokowi juga memiliki cara pandang yang berbeda. Baik dalam hal ekonomi ataupun kebijakan.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Prabowo menjadi calon wakil presiden? Dia kembali mengikuti proses demokrasi pada tahun 2009 dengan menjadi cawapres pendamping Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Kapan Presiden Prabowo memanggil ketua umum partai? Seperti diketahui, hari ini Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah ketua umum partai politik ke Istana Negara, Jakarta.
"Jadi beda cara pencapaiannya, Pak Jokowi memberi karpet merah untuk tenaga kerja asing, nah kita pasti akan mencegah tenaga kerja asing untuk masuk," ungkapnya.
"Jadi beda lah cara pandangnya, pak jokowi mau impor dosen. Kalau kita bukan kalau kita dosen-dosen kita sekolahin ke luar negeri supaya mereka lebih bagus bisa lebih kompetitif," ucapnya.
Wakil Ketua DPR ini juga menegaskan, hingga saat ini memang belum ada lagi pertemuan dengan PDIP sebagai partai pengusung Jokowi di Pilpres 2019 dengan Gerindra untuk membahas kemungkinan Prabowo menjadi calon wakil presiden. Sebab, tambah dia, Gerindra telah memastikan akan mengusung Prabowo sebagai calon presiden 2019.
"Belum ada sih belum, ya artinya waktu itu kan lobi-lobi. Tapi kan di Gerindra prosesnya udah final melalui rapimnas itu menjadikan Pak Prabowo sebagai capres bukan memberikan kepada orang lain," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duet Ganjar-Prabowo menguat setelah terlihat mesra saat menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pekalongan beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaGerindra mengaku tidak masalah dengan duet Prabowo-Ganjar. Tetapi justru sulit untuk menyakinkan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan, Prabowo tak masuk dalam bursa cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membuka peluang bagi Ganjar Pranowo untuk berduet dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPDIP memastikan tidak akan menjadikan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres. Walaupun Prabowo Subianto sempat menyampaikan keinginannya meminang Ganjar.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani bicara peluang Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berpasangan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBukan hanya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang berpeluang jadi cawapres Prabowo
Baca SelengkapnyaKetika ditanya nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya, Prabowo tidak menjawab.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak PDIP masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaArsjad menegaskan, tidak ada pembahasan duet Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBacapres Ganjar Pranowo hingga saat ini belum menentukan siapa pendampingnya di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya