Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fadli Zon Sebut Isu Ekonomi Buat Elektabilitas Prabowo Bisa Kejar Jokowi

Fadli Zon Sebut Isu Ekonomi Buat Elektabilitas Prabowo Bisa Kejar Jokowi Pengundian nomor urut Capres dan Cawapres. ©2018 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon mengungkap faktor meningkatkanya elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Sandi naik karena telah menyampaikan program ekonomi yang aktual dan realistis.

"Saya kira program ekonomi ya. Dan juga program-program yang langsung aktual di sampaikan lebih realistis," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3).

Isu-isu ekonomi itu meliputi impor pangan, kedaulatan pangan hingga masalah UMKM. Masyarakat, kata Fadli menginginkan adanya perubahan secara konkret.

Orang lain juga bertanya?

"Peciptaan lapangan kerja kemudian juga upaya-upaya untuk menurunkan tarif listrik ya artinya memberikan kemudahan-kemudahan hidup bagi masyarakat secara konkret gitu. Dari apa yang sekarang dirasakan masyarakat makin susah," ungkapnya.

Sedangkan terkait survei Litbang Kompas, Fadli menilai lembaga survei Kompas independen. Namun dia tetap mempercayai bahwa dalam survei internal BPN Prabowo-Sandi tetap unggul dari Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau kami sangat optimis bahwa Prabowo-Sandiaga sekarang leading dan menurut survei internal kami sudah melampaui petahana sekarang ini," ucapnya.

Seperti dikutip merdeka.com dari Harian Kompas Rabu (20/3), berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini lebih tipis dibandingkan survei Litbang Kompas Oktober 2018. Elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi - Maruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Ma'ruf 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.

Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari - 5 Maret. Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.

Sebelumnya pada Oktober 2018 lalu, Litbang Kompas juga telah merilis elektabilitas dua pasangan capres. Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebanyak 52,6 persen sedangkan Prabowo- Sandiaga Uno32,7 persen. Sebanyak 14,7 persen masih merahasiakan pilihannya. Saat itu, selisih suara keduanya masih 19,9 persen.

Disebutkan pula, penyebab menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf karena sejumlah hal. Seperti perubahan pandangan atas kinerja pemerintah, berubahnya arah dukungan kalangan menengah atas, membesarnya pemilih ragu pada kelompok bawah dan persoalan militansi pendukung yang berpengaruh pada penguasaan wilayah.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fadli Zon Tepis Rumor Hubungan Jokowi-Prabowo Renggang: Mereka Baik-Baik Saja
Fadli Zon Tepis Rumor Hubungan Jokowi-Prabowo Renggang: Mereka Baik-Baik Saja

Fadli Zon menepis soal rumor renggangnya hubungan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Survei The Economist Sebut Prabowo-Gibran Unggul 50%, Relawan Optimis Jemput Kemenangan
Survei The Economist Sebut Prabowo-Gibran Unggul 50%, Relawan Optimis Jemput Kemenangan

The Economist menyoroti program keberlanjutan yang diusung paslon ini.

Baca Selengkapnya
Waketum NasDem Ingatkan Fahri Hamzah: Kalau Ingin Jadi Menteri Jangan Buru-Buru
Waketum NasDem Ingatkan Fahri Hamzah: Kalau Ingin Jadi Menteri Jangan Buru-Buru

Waketum NasDem Ingatkan Fahri Hamzah untuk tidak terburu-buru menjadi menteri

Baca Selengkapnya
Prabowo Dinilai Bisa Selesaikan Masalah Ekonomi di Indonesia
Prabowo Dinilai Bisa Selesaikan Masalah Ekonomi di Indonesia

Fahri Hamzah menilai Prabowo sangat memahami ekonomi kerakyatan untuk membangun Indonesia menjadi lebih tangguh di masa yang akan datang.

Baca Selengkapnya
Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya
Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya

Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Puji Pembangunan Ekonomi Jokowi, Prabowo Beri Istilah Jokowinomics
Puji Pembangunan Ekonomi Jokowi, Prabowo Beri Istilah Jokowinomics

Prabowo memuji gagasan Jokowi yang menjadi perbincangan dunia.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Beberkan Keuntungan Indonesia Jika Pilpres Satu Putaran
TKN Prabowo-Gibran Beberkan Keuntungan Indonesia Jika Pilpres Satu Putaran

TKN Prabowo-Gibran menilai banyak keuntungan bagi Indonesia jika Pilpres berlangsung dalam satu putaran

Baca Selengkapnya
Prabowo Dinilai Bisa Lanjutkan Program Pembangunan Infrastruktur hingga Transportasi Publik
Prabowo Dinilai Bisa Lanjutkan Program Pembangunan Infrastruktur hingga Transportasi Publik

Relawan Jokowi menilai, Prabowo merupakan sosok yang berkomitmen untuk terus melanjutkan program dan kebijakan yang saat ini sudah berjalan.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: 63 Persen Publik Sepakat Presiden 2024 Harus Sejalan dengan Jokowi
Survei Indikator: 63 Persen Publik Sepakat Presiden 2024 Harus Sejalan dengan Jokowi

Gaya kepemimpinan Jokowi memengaruhi penilaian masyarakat terhadap calon presiden selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik

Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Adu Gagasan Bakal Capres, Prabowo Siap Lanjutkan Program Hilirisasi Jokowi
Adu Gagasan Bakal Capres, Prabowo Siap Lanjutkan Program Hilirisasi Jokowi

Menurut Prabowo, program tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
PDIP soal Solusi Harga Cabai: Prabowo Prioritaskan Menambah Alutsista dan Utang Luar Negeri
PDIP soal Solusi Harga Cabai: Prabowo Prioritaskan Menambah Alutsista dan Utang Luar Negeri

Hasto menilai capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mirip seperti Jokowi.

Baca Selengkapnya