Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fadli Zon sebut jika didiamkan China caplok wilayah RI di Natuna

Fadli Zon sebut jika didiamkan China caplok wilayah RI di Natuna Fadli Zon. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendukung penuh nota protes yang dilayangkan pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Pemerintah China. Hal tersebut untuk menolak masuknya kapal KM Kway Fey 10078 dan kapal penjaga pantai negeri tirai bambu itu ke perairan Natuna, Kepulauan Riau. ‎Sebab, bagi Fadli‎, ‎pihak China akan mengulangi hal serupa jika tidak diprotes.

"Memang kalau didiamkan ini akan bisa menjadi kebiasaan dan lama-lama bahkan bisa mengambil wilayah di Zona Ekonomi Eksklusif, bahkan lebih jauh dari itu, meskipun ada ‎satu insiden di awal Zona Ekonomi Eksklusif di Natuna itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3).

Politikus Gerindra ini berujar, Indonesia harus berani menjaga wilayah yang menjadi kekuasaannya. Menurutnya, wilayah kedaulatan negara harus dilindungi dari kepentingan asing. ‎

"Karena kedaulatan kita itu harus kita bela walaupun sejengkal, ibaratnya sejengkal tanah gitu ya harus kita bela, tidak boleh dicampuri atau diintervensi oleh kepentingan lain, ini masalah kedaulatan," tuturnya.‎

Namun dia menyarankan agar pemerintah tetap konsisten dengan sikap protes tersebut dalam menghadapi persoalan semacam itu. Karena tidak menutup kemungkinan kejadian serupa terjadi ke depannya.

"Laut China Selatan ini kan masalah konflik yang sudah terjadi. Karena di situ juga ada beberapa kepentingan Internasional begitu kuat di sana," pungkasnya.‎

Seperti diketahui sebelumnya, tim penyidik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengincar sebuah kapal berbendera China pada Sabtu (19/3) lalu. Operasi gabungan KKP dibantu TNI AL di atas Kapal KP Hiu 11 itu mengitari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Target operasi yang berhasil diidentifikasi adalah kapal Kway Fey 10078. Para petugas di atas KP Hiu menangkap basah para pelaku pencurian ikan (illegal fishing) pukul 14.15 WIB. Penangkapan ini terjadi di wilayah Indonesia, tepatnya 4,34 km dari garis pantai Pulau Natuna.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya
Bertemu Dubes Palestina, Fadli Zon Tegaskan Dukung Kemerdekaan Palestina
Bertemu Dubes Palestina, Fadli Zon Tegaskan Dukung Kemerdekaan Palestina

Fadli turut mendorong agar konflik kedua negara tersebut bisa diselesaikan dengan cara damai,

Baca Selengkapnya
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu

Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan

"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam

Baca Selengkapnya
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China

Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.

Baca Selengkapnya
Jokowi Yakin China Bisa Cegah Eskalasi di Timur Tengah
Jokowi Yakin China Bisa Cegah Eskalasi di Timur Tengah

Indonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Kunjungi China Lalu ke Amerika: Bandul Diplomasi Prabowo di Mata Dunia
Kunjungi China Lalu ke Amerika: Bandul Diplomasi Prabowo di Mata Dunia

Prabowo memilih kunjungan pertamanya ke China setelah jadi presiden. Kemudian, dia langsung bertolak ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sehari Usai Prabowo Dilantik, Bakamla Usir Kapal Coast Guard China Dari Natuna
VIDEO: Sehari Usai Prabowo Dilantik, Bakamla Usir Kapal Coast Guard China Dari Natuna

Kapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara

Baca Selengkapnya
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Baca Selengkapnya
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Tanpa Kekuatan Militer yang Kuat, Akan Dilindas Seperti di Gazza
Prabowo: Tanpa Kekuatan Militer yang Kuat, Akan Dilindas Seperti di Gazza

Prabowo: Tanpa Kekuatan Militer yang Kuat, Akan Dilindas Seperti di Gazza

Baca Selengkapnya