Fadli zon sebut paket reformasi hukum Jokowi tidak jelas
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik paket kebijakan reformasi hukum yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo. Fadli menilai tidak perlu adanya paket reformasi hukum. Sebab, semua aturan yang mengatur soal pelaksanaan hukum di Indonesia sudah ada.
Seharusnya, kata Fadli, yang dilakukan pemerintah adalah langkah penegakan hukum yang maksimal, profesional dan adil. Selain itu, perlu adanya pengoptimalan penegak hukum agar hukum berjalan dengan baik.
"Reformasi hukum apa yang mau dijalankan. Hukumnya sudah jelas kok. Tinggal diimplementasikan, hukum ditegakan seadil-adilnya, penegak hukum bekerja secara profesional, objektif, disiplin. Saya kira tak perlu ada reformasi hukum sebenarnya. Tapi menjalankan hukum," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/10).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Kenapa Jokowi desak DPR selesaikan UU Perampasan Aset? 'Menurut saya, UU perampasan aset tindak pidana ini penting segera di selesaikan. Karena ini adalah sebuah mekanisme untuk pengembalian kerugian negara dan memberikan efek jera,'
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
Waketum Partai Gerindra ini melihat realitas hukum di Indonesia jauh dari kata adil. Alasannya, hukum kerap dijadikan alat politik dan kekuasaan.
"Sekarang di masyarakat tidak ada keadilan hukum. Hukum sangat tumpul ke atas, tajam ke bawah. Hukum sering kali jadi alat politik dan kekuasaan. Itu masalahnya, jadi enggak perlu ada reformasi-reformasian," tegasnya.
Bahkan, Fadli menilai target paket reformasi hukum Jokowi tidak jelas. Sebab, dalam paket itu targetan dan sasaran reformasi tidak diatur. Paket ini, lanjutnya, dibuat seolah-olah menjadi produk regulasi baru.
"Paket ini enggak jelas paket-paket apa. Kalau target reformasi hukum, hukumnya sudah ada, jelas. Yang direformasi apanya. Apakah normanya, aparatnya atau apa. Ini banyak ketidakjelasan," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi buka suara mengenai rapat baleg DPR RI yang disorot karena diduga untuk menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang UU Pilkada
Baca Selengkapnya"Enggak ada, pikiran saja enggak ada, masa (terbitkan Perppu Pilkada)," kata Jokowi kepada wartawan di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Masinton menanggapi pembahasan RUU Pilkada di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI yang berlangsung kilat.
Baca SelengkapnyaDasco mengklaim tidak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Jakarta untuk membahas pengesahan revisi undang-undang Pilkada.
Baca Selengkapnya"Setelah 79 tahun merdeka, akhirnya kita memiliki Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang baru sebagai upaya memodernisasi hukum Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan pemakzulan kepada Presiden Jokowi harus diputuskan DPR.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan pemerintah akan mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat pencalonan kepala daerah pada Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPadahal, RUU Masyarakat Adat sudah dibahas selama 15 tahun terakhir
Baca SelengkapnyaSupratman sebelum dilantik sebagai menteri merupakan Ketua Badan Legislasi di DPR RI.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Wayan Sudirta mengkritik pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD. Dia menilai, pidato Jokowi terlalu irit.
Baca SelengkapnyaPihak Golkar maupun Gerindra mengaku belum mendengar adanya wacana itu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.
Baca Selengkapnya