Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fadli Zon sentil Akom: Harusnya tak boleh ada rapat BUMN & Ketua DPR

Fadli Zon sentil Akom: Harusnya tak boleh ada rapat BUMN & Ketua DPR Ade Komaruddin ke kediaman Habibie. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku tidak pernah tahu atau diundang dalam rapat persetujuan antara pimpinan DPR, sembilan perusahaan BUMN dengan Komisi XI terkait penyertaan modal negara (PMN). Fadli menilai seharusnya tidak boleh ada rapat antara perusahaan BUMN dengan Ketua DPR Ade Komarudin kecuali atas persetujuan pimpinan lain.

"Saya sendiri sebagai pimpinan tidak pernah tahu ada rapat tersebut. Seharusnya tidak boleh kalau tidak jelas. Hasil keputusan rapat yang mana," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (17/10).

"Seharusnya tidak boleh ada rapat BUMN dengan ketua DPR kalau tidak merupakan hasil dari rapat pimpinan atau rapat gabungan," sambungnya.

Orang lain juga bertanya?

Apalagi, garis koordinasi Komisi VI dan Komisi XI menjadi wewenang Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Sehingga, Fadli menyebut persetujuan soal adanya rapat Komisi XI dan BUMN seharusnya melalui rapat pimpinan DPR.

Jika tidak ada landasan dan persetujuan pimpinan DPR lain maka rapat tersebut tidak boleh berlangsung.

"Kan ada kecuali itu, hasil rapat pimpinan komisi VI dan komisi XI di bawah koordinasi bapak Taufik kurniawan. Saya kira tidak masalah. Seperti saya bikin rapat gabungan. Kalau tidak ada landasannya tidak boleh. Kecuali hanya ngobrol-ngobrol saja," tandas Fadli.

Waketum Gerindra ini juga menegaskan ada aturan dalam tatib yang mengatur bahwa pimpinan DPR tidak boleh mengambil keputusan tanpa melalui hasil rapat pimpinan. Semua pimpinan juga harus tahu keputusan yang diambil.

"Kalau keputusan itu harus diambil di level pimpinan, semua pimpinan harus tau. Karena diputuskan di rapim. Tidak bisa salah satu pimpinan mengambil putusan tentang sesuatu itu tidak bisa. Saya kira ada mekanisme dalam," tegas Fadli.

Fadli mengaku akan bertanya kepada Akom terkait dugaan pemberian persetujuan rapat Komisi XI dengan direksi BUMN tersebut.

"Saya mau tanyakan. Maksudnya apa di mana karena ini menyangkut masalah kelembagaan," tambahnya.

Ditambahkannya, kesepakatan soal PMN memang menjadi wewenang Komisi VI bukan Komisi XI. Ruang lingkup kerja Komisi VI diputuskan melalui rapat paripurna 2015 silam. Oleh karenanya, Fadli mengaku akan mengecek catatan rapat baik rapat pimpinan atau komisi terkait PMN ini.

"Memang sedikit ada overlap. Kita lihat di mana missnya. Tapi yang jelas PMN di komisi VI bukan di Komisi XI. Nanti kita lihat. Karena setahu saya tidak ada perubahan keputusan bahwa itu dialihkan ke 11. Saya akan periksa monutes of meeting yang ada di rapim atau mungkin di rapat-rapat lain. Karena setahu saya dirapim enggak ada," tutupnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Lagi Bicara Dipotong, Bambang Pacul Akhirnya Keluarkan Surat Kapolri Listyo
VIDEO: Lagi Bicara Dipotong, Bambang Pacul Akhirnya Keluarkan Surat Kapolri Listyo

Bambang Pacul akhirnya mengeluarkan surat dari Kapolri

Baca Selengkapnya
Dasco Jawab Isu Bertemu Jokowi sebelum DPR Batalkan RUU Pilkada
Dasco Jawab Isu Bertemu Jokowi sebelum DPR Batalkan RUU Pilkada

Dasco mengklaim tidak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Jakarta untuk membahas pengesahan revisi undang-undang Pilkada.

Baca Selengkapnya
Saat Interupsi Arteria Dahlan 'Dicueki' Pimpinan Baleg DPR Bahas RUU Pilkada
Saat Interupsi Arteria Dahlan 'Dicueki' Pimpinan Baleg DPR Bahas RUU Pilkada

Saat itu dibahas sekitar 496 Daftar Inventaris Masalah (DIM) dengan beberapa bagian.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Zita Anjani dari PAN Usai Bolos Rapat Paripurna: Kan Boleh Diwakili Salah Satu Pemimpin Saja
Pengakuan Zita Anjani dari PAN Usai Bolos Rapat Paripurna: Kan Boleh Diwakili Salah Satu Pemimpin Saja

Zita absen dalam rapat terkait Penyampaian Jawaban Penjabat Gubernur atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda tentang P2APBD.

Baca Selengkapnya
Mic Mati Ketika Bahas RUU Kementerian Negara, Baleg Bandingkan saat Bahas Revisi Pilkada
Mic Mati Ketika Bahas RUU Kementerian Negara, Baleg Bandingkan saat Bahas Revisi Pilkada

Terlihat petugas pun langsung bergerak untuk membenahi mic para anggota yang mati.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota DPR Keras Ke Pigai: Berkantor Enggak Tunggu Gedung, Tak Tunggu Rp20 Triliun
VIDEO: Anggota DPR Keras Ke Pigai: Berkantor Enggak Tunggu Gedung, Tak Tunggu Rp20 Triliun

Agun mengatakan kepada Pigai bahwa berkantor tidak perlu menunggu gedung dan tidak menunggu anggaran Rp20 triliun

Baca Selengkapnya
VIDEO: Banjir Interupsi, DPR Heboh Erick Thohir Mendadak Tinggalkan Rapat Dipanggil Dasco
VIDEO: Banjir Interupsi, DPR Heboh Erick Thohir Mendadak Tinggalkan Rapat Dipanggil Dasco

Di tengah jalannya rapat, Menteri Erick mendadak dipanggil Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad

Baca Selengkapnya
La Nyalla Coba Sahkan Tatib DPD RI Tanpa Kesepakatan, Ini Kata Pakar Hukum
La Nyalla Coba Sahkan Tatib DPD RI Tanpa Kesepakatan, Ini Kata Pakar Hukum

Para anggota DPD RI mewakili daerah pemilihan masing-masing sehingga memiliki hak yang sama, termasuk untuk menjadi pimpinan lembaga tinggi negara itu.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Bantah PDIP Pernah Bahas Kabinet dengan Gerindra
Said Abdullah Bantah PDIP Pernah Bahas Kabinet dengan Gerindra

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengaku jalinan komunikasinya dengan sejumlah elit Partai Gerindra cukup lancar.

Baca Selengkapnya
Cerita Anggota DPR Pilih Tak Hadiri Paripurna, Rapat Tak Kuorum hingga RUU Pilkada Batal Disahkan
Cerita Anggota DPR Pilih Tak Hadiri Paripurna, Rapat Tak Kuorum hingga RUU Pilkada Batal Disahkan

Revisi UU Pilkada batal disahkan dalam rapat paripurna DPR hari ini karena banyak anggota DPR tidak hadir.

Baca Selengkapnya