Fadli Zon sentil pemerintah terlalu banyak bikin badan baru
Merdeka.com - Munculnya isu serbuan tenaga asing ilegal asal China membuat pemerintah gerah. Pemerintah meresponnya dengan wacana pembentukan Badan Pengawasan Orang Asing (BPOA) di Indonesia. Badan ini nantinya akan bertugas mengawasi gerak-gerik tenaga kerja asing di Tanah Air.
Sebelum rencana pembentukan BPOA bergulir, pemerintah telah lebih dulu membentuk badan-badan baru untuk menindaklanjuti berbagai masalah yang berkembang. Mulai dari Badan Cyber Nasional, Badan Restorasi Gambut, Badan Kerukunan Nasional.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pemerintah mengkaji ulang rencana pembentukan badan-badan baru. Kajian itu bertujuan agar tidak terjadi pembengkakan anggaran di badan-badan yang baru dibentuk.
-
Apa itu Banpres? Kasus korupsi bantuan Presiden itu bermula dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus suap bantuan Covid-19 yang menjerat mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara.
-
Kenapa Banpres ditimbun? Saat ditemukan, sembako yang dikubur kondisinya sudah membusuk. Ketika digali pun menimbulkan aroma yang cukup menyengat. Sembako yang ditemukan terdapat tulisan bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos (Kementerian Sosial).
-
Kenapa PKB dibentuk? Pembentukan partai ini diusulkan oleh kaum nahdliyin di berbagai daerah. Pasalnya, banyak warga NU yang ingin agar dibentuknya sebuah badan atau partai politik yang mewadahi aspirasi mereka di seluru pelosok Nusantara.
-
Kapan Bappenas pertama kali dibentuk? Untuk membantu menangani perencanaan pembangunan nasional setelah era penjajahan, pemerintah Indonesia kemudian membentuk sebuah departemen atau badan khusus di tahun 1947.
-
Kenapa Kompolnas butuh anggota baru? Hermawan mengajak seluruh masyarakat yang ingin memperbaiki tubuh Polri untuk berbondong-bondong mendaftar seleksi calon pimpinan Kompolnas.
-
Siapa yang mendorong percepatan pembentukan lembaga PDP? Ia mendesak percepatan pengesahan aturan turunan dan pembentukan lembaga PDP karena telah melewati batas waktunya. Menurutnya, industri fintech akan menghadapi dampak serius dari ketiadaan aturan yang jelas dan lembaga yang mengawasi pelaksanaan PDP.'Bisnis fintech sangat bergantung pada reputasi dan kepercayaan pengguna, oleh karena itu pemerintah perlu mempercepat proses finalisasi RPP PDP dan segera membentuk lembaga PDP . Lembaga PDP perlu menjadi badan independen dan berada langsung di bawah Presiden guna menjaga otoritas dan ketegasan dalam penegakan kepatuhan PDP,' ungkapnya.
"Jangan membuat suatu badan-badan baru yang menambah cost," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/1).
Dibentuknya badan-badan baru itu, kata dia, tidak sejalan dengan upaya pemerintah merampingkan Kementerian dan Lembaga. Fadli mengatakan, DPR sejak awal setuju dengan rencana perampingan itu karena dapat menghemat anggaran.
"Perampingan itu kita setujuilah karena itu mengurangi budget tapi jangan membuat badan baru yang tidak perlu juga," tegasnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah mengkaji ulang rencana untuk membuat badan-badan baru yang hanya berpotensi membuang-buang anggaran.
"Saya kira bagian itu harus ada konsistensi dan kajian yang mendalam lah," tutupnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto menggelar rapat koordinasi antar kementerian di bawah wewenangnya, Jumat (6/1). Salah satu poin rapat adalah merumuskan pembentukan Badan Badan Pengawasan Orang Asing (BPOA) di Indonesia.
Wiranto menjelaskan, badan ini bertugas mengawasi pergerakan setiap orang asing selama berada di Indonesia. Pengawasan gerak-gerik warga asing perlu dilakukan salah satunya untuk memantau tenaga kerja ilegal. Belakangan muncul isu maraknya serbuan tenaga kerja ilegal asal China yang membuat pemerintah Jokowi-JK gerah.
"Kita sepakat bahwa kita akan mencoba merumuskan orang asing pergerakannya mulai masuk ke Indonesia itu tetap termonitor. Sehingga mereka tidak kemudian menjadi bagian dari masuk Indonesia untuk maksud-maksud tertentu apa itu terorisme, atau tenaga kerja ilegal atau pergerakan narkoba," kata Wiranto di Kantornya, Jumat (6/1). (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, Prabowo membentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh dan menteri dalam World Water Forum ke-10 Bali melempar usul pembentukan Badan Air Nasional pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMendagri juga meminta masukan dari Baznas terkait UPZ yang ada di OPD, sehingga Kemendagri bisa menginformasikan kepada Pemda atau kepala daerah terkait.
Baca SelengkapnyaFadli juga dikenal sebagai penulis dan editor yang aktif menerbitkan karya-karya di bidang politik dan sosial kebudayaan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Tambah Kementerian, Zulhas: Kader PAN Banyak yang Hebat-Hebat
Baca SelengkapnyaMenurut Basuki, pengelolaan soal air saat ini masih efektif berkat bantuan Dewan Sumber Daya Air Nasional.
Baca SelengkapnyaTugas Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan yang baru dibentuk oleh Prabowo mencakup pengelolaan data, teknologi informasi, dan intelijen keuangan
Baca SelengkapnyaKementerian dan dinas lingkungan hidup sudah ada, sehingga butuh badan yang memonitoring.
Baca SelengkapnyaPembentukan BGN lebih cepat dibandingkan rencana awal.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus untuk memaksimalkan pendapatan negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto meminta para menteri efisien dalam menggunakan anggaran.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Zulkifli Hasan minta Prabowo-Gibran tetap lanjutkan Satgas Barang Impor Ilegal.
Baca Selengkapnya