Fadli Zon soal twit SBY: Memang banyak hoax dan fitnah di medsos
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai kicauan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono terkait juru fitnah dan penyebar isu hoax merupakan hal yang wajar. Pemerintah harus mengakui berita dan kabar hoax gencar beredar di media sosial.
"Ya saya kira memang banyak berita hoax dan fitnah di medsos. Saya kira ini sudah lama. Harusnya pemerintah mampu membuat satu prosedur untuk cegah terjadinya hoax dan berita-berita fitnah," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/1).
Banyaknya berita hoax, rupanya tidak diiringi dengan penindakan hukum yang cepat dan tegas dari aparat kepolisian. Fadli mengaku telah membuktikan dugaan tersebut saat dirinya difitnah dua kali. Merasa di fitnah, Fadli melapor ke Bareskrim Mabes Polri namun hingga saat ini dua laporannya tidak ada kelanjutan.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kenapa Soeharto menganggap berita hoaks sebagai ujian? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto.
-
Apa yang dilakukan Soeharto saat menghadapi hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto.
"Saya juga sudah berapa bulan lalu melaporkan ke Bareskrim sampai hari ini enggak ada follow up. Saya mau tanya tuh, ada 2-3 laporan di Bareskrim tentang berita-berita yang memfitnah saya enggak ada tuh respons sampai hari ini. Ya bagaimana rakyat ya," tegasnya.
Hal tersebut berbeda ketika ada seseorang yang membawa bendera Indonesia bertuliskan lafaz Sahadat, polisi langsung menangkap. Masalah ini, lanjutnya, menjadi bukti bahwa tidak ada keadilan hukum bagi rakyat.
"Sementara hal-hal kecil kayak orang bawa bendera langsung ditangkap. Saya kira ini ketidakadilan yang semakin mencolok dalam penegakan hukum, tebang pilih kemudian sangat tumpul ke atas dan tajam ke bawah," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengaku prihatin dengan dengan kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini. SBY menyebut juru fitnah dan penyebar hoax sudah berkuasa.
"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang? *SBY*" kicau SBY dalam akun twitternya, Jumat (20/1).
Tanda *SBY* merupakan pernyataan jika cuitan itu ditulis sendiri oleh SBY.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaViral hoaks rekaman omongan antara Anies dengan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaWakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat meralat ucapannya terkait isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon 02
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut saat ini masih dalam proses penjaringan ide-ide.
Baca SelengkapnyaKader Nasdem dan Anggota Komisi III, Ahmad Sahroni berniat, melaporkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaIrjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu
Baca Selengkapnya