Fadli Zon tak yakin radikalisme berkembang di kampus-kampus
Merdeka.com - Pada Sabtu (2/6) lalu, Densus 88 Antiteror menggeledah gelanggang mahasiswa FISIP Universitas Riau, Pekanbaru. Hasilnya, diamankan tiga orang dan bahan peledak jenis TATP (triaceton triperoxide) yang sudah jadi. TATP merupakan bom kimiawi yang sangat berbahaya dan memiliki daya ledak tinggi (high explosive).
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan tak yakin jika ada bibit radikalisme berkembang di kampus-kampus dengan adanya temuan Densus 88 di Universitas Riau itu. Menurutnya asumsi itu harus diverifikasi.
"Saya masih tidak yakin bahwa kampus-kampus kita itu mudah sekali diintervensi dengan gagasan-gagasan yang radikal. Apalagi ini adalah tempat ilmu pengetahuan. Saya kira harus diverifikasi apakah betul seperti itu," jelasnya di ruang kerjanya, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (4/6).
-
Kenapa Firli laporkan ancaman ke Kapolri? “Karena itu adalah tanggungjawab kepada Kapolri untuk mengungkap siapa yang menyuruh mengirim bunga, darimana bunga itu dikirim, kapan dibuat, siapa pemesannya. Itu tugasnya Kapolri,“ pungkasnya.
-
Kenapa informasi yang salah berbahaya? 'Sering kali orang terdekat justru memberikan informasi yang tidak terbukti kebenarannya sehingga menghalangi para pejuang kanker payudara mendapatkan pengobatan lanjutan,' jelasnya.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana caranya untuk memverifikasi informasi? Metode verifikasi yang dapat digunakan untuk memastikan kebenaran informasi, seperti pemeriksaan fakta, cross-checking dengan sumber resmi, wawancara, dan analisis konteks.
-
Kenapa verifikasi penting? Tanpa adanya verifikasi, bisa saja akun media sosial atau akun lain yang Anda miliki diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
Jika ada bibit radikalisme berkembang di perguruan tinggi, menurutnya menjadi pertanda ada kegagalan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun ia kembali menegaskan tak yakin dengan asumsi itu.
Fadli mengatakan harus ditelusuri juga latar belakang tiga orang yang diamankan Densus 88. Apakah mereka kebetulan lagi kampus itu atau memang benar mahasiswa?
"Ini harus ada transparansi," ujarnya.
"Menurut saya informasi ini sangat mengganggu kalau misalnya perguruan tinggi dianggap mudah diintervensi sebagai sarang radikal apalagi teroris. Saya kira ini membahayakan dan merugikan pemerintah sendiri," lanjutnya.
Fadli juga meminta aparat melakukan verifikasi atas informasi yang beredar. Jangan sampai informasi yang beredar justru merugikan citra perguruan tinggi di Indonesia.
"Apalagi ini perguruan tinggi ternama, terkemuka. Kalau tercoreng itu kan nanti akan merugikan civitas akademika dari perguruan tinggi tersebut dan bahkan perguruan tinggi seluruh Indonesia," tegasnya.
Dia mengatakan tak yakin bahwa bahan peledak yang disita akan diledakkan di Gedung DPRD dan DPR RI. Informasi itu, kata dia, harus diverifikasi.
"Saya kira itu juga harus diverifikasi, harus diklarifikasi apa benar. Saya ini kok enggak yakin ya. DPR ini rumah rakyat, DPRD juga rumah rakyat. Untuk apa mereka menargetkan itu? Benar atau enggak itu? Dicek dulu lah. Saya belum percaya itu," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Baca SelengkapnyaTindakan intimidasi tentunya sangat disayangkan, untuk membuat video yang intinya mendukung pemerintah.
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerpikir kiritis dan logis mutlak dalam mencerna dan menyimpulkan konten yang tersebar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaBahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaKampus memiliki kebebasan akademik untuk menyuarakan pandangan mereka.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaPAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.
Baca Selengkapnya