Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahmi Idris minta Golkar tunjuk Plt ketum ketimbang gelar Munaslub

Fahmi Idris minta Golkar tunjuk Plt ketum ketimbang gelar Munaslub Fahmi Idris eksponen 66 dukung Anies-Sandiaga. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Senior Partai Golkar Fahmi Idris menganggap wajar ada suara-suara mendesak agar partai menggelar Munaslub pasca Ketua Umum Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek e-KTP. Terlebih, ada yurisprudensi di Golkar, bahwa ketum tak perlu mundur meski berstatus tersangka seperti yang terjadi pada Akbar Tanjung tahun 2002 lalu.

Fahmi mengatakan, luka yang ditimbulkan dari Munaslub akan sulit disembuhkan nantinya. Apalagi, Pemilu akan digelar dua tahun lagi. Belum lagi, Pilkada serentak yang akan digelar tahun depan.

"Desakan memang nampaknya mudah dikemukakan, tapi dalam praktiknya, jika Munas maka akan terjadi kompetisi antar calon, itu sudah menimbulkan riak gelombang persaingan. Satu calon terpilih nanti akan menimbulkan konflik lagi yang tidak sederhana, sementara waktunya pendek. pro kontra nanti bergeser ke munas ada pengurus yang masuk dan yang lama keluar itu menimbulkan konflik lagi," kata Fahmi saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (19/7).

Fahmi melihat, konflik yang ditimbulkan akibar Munas akan lebih parah ketimbang konflik yang tengah dialami Partai Golkar saat ini. Oleh sebab itu, dia menolak adanya Munaslub pasca Novanto ditetapkan sebagai tersangka.

"Selama belum ada keputusan hukum (Novanto tetap ketum), kan tadi awal saya katakan Golkar menjunjung azas praduga tidak bersalah, kalau sudah ada keputusan hukum ya kita ikut," kata Fahmi.

Fahmi adalah saksi sejarah gonjang ganjing Golkar ketika dipimpin Akbar Tanjung. Akbar harus duduk di kursi pesakitan menjadi terdakwa kasus dana nonbujeter Bulog. Akbar divonis tiga tahun penjara, karena disebut korupsi sebesar Rp 40 miliar. Namun, di tingkat kasasi, Mahkamah Agung (MA) putuskan Akbar bebas.

Fahmi mengatakan, proses perlawanan hukum Akbar memakan waktu kurang lebih satu tahun. Untuk kasus Setya Novanto, dia berharap, mantan Bendum Golkar itu bisa bebas seperti Akbar. Namun, jika divonis bersalah, Fahmi berharap tak ada Munaslub, tapi cukup ditunjuk Plt.

"Jika Novanto dinyatakan bersalah, langsung ditunjuk Plt saja, lebih mudah memanage konflik menjelang munas, ketimbang memanage konflik setelah munas," terang dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga: Tidak Ada Munaslub, Kalau Minat jadi Ketum Golkar di 2024
Airlangga: Tidak Ada Munaslub, Kalau Minat jadi Ketum Golkar di 2024

Airlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.

Baca Selengkapnya
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir

Munaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
DPR dan KPU Rapat Bahas Antisipasi Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024
DPR dan KPU Rapat Bahas Antisipasi Bila Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024

DPR RI bersama KPU, Bawaslu dan Pemerintah akan melakukan rapat dengar pendapat untuk mengantisipasi bila kotak kosong menang dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh
Ditolak Golkar Daerah, Idrus Marham dinilai Tidak Punya Pengaruh

Dalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember

"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK

Baca Selengkapnya
Senior Golkar Ingin Airlangga Diganti: Luhut Paling Punya Kapasitas Jadi Ketum
Senior Golkar Ingin Airlangga Diganti: Luhut Paling Punya Kapasitas Jadi Ketum

Menurutnya, karena waktu yang sangat mepet dengan Pemilu 2024, maka Luhut yang menjadi prioritas.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Munas Golkar Digelar Desember 2024
Airlangga: Munas Golkar Digelar Desember 2024

Airlangga mengatakan penyelenggaraan Munas sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Didorong Ambil Alih Kursi Ketum Golkar, Luhut: Lihat Sajalah
Didorong Ambil Alih Kursi Ketum Golkar, Luhut: Lihat Sajalah

Kepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.

Baca Selengkapnya
Muncul Usulan Pilkada 2024 Dimajukan, Cak Imin: Sebetulnya PKB Menolak
Muncul Usulan Pilkada 2024 Dimajukan, Cak Imin: Sebetulnya PKB Menolak

Tito menyebut salah satu alasan percepatan pilkada lantaran menghindari kekosongan kepala daerah pada 1 Januari 2025.

Baca Selengkapnya
Diskusi Ricuh, Generasi Muda Golkar Singgung Upaya Penyelamatan Partai
Diskusi Ricuh, Generasi Muda Golkar Singgung Upaya Penyelamatan Partai

Jelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Celah Untuk Munaslub Golkar
Tak Ada Celah Untuk Munaslub Golkar

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menegaskan, tidak ada dorongan Munaslub oleh Dewan Pakar Golkar.

Baca Selengkapnya
Tegas, Akbar Tandjung Minta Wacana Munaslub Golkar Dihentikan
Tegas, Akbar Tandjung Minta Wacana Munaslub Golkar Dihentikan

Akbar meminta seluruh pengurus dan kader Golkar menjaga kekompakan dan soliditas partai.

Baca Selengkapnya