Fahri Hamzah dukung SBY ungkap aparat tak netral di Pilkada 2018
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka fakta soal dugaan aparat tak netral di Pilkada. Hal itu harus dilakukan jika pemerintah ingin menindaklanjuti informasi tersebut.
"Mungkin nanti Pak SBY perlu ditanya atau kalau memang pemerintah bersiap melihat faktanya lebih jauh, ya pak SBY mungkin perlu ngomong faktanya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/6).
Melihat informasi yang disampaikan, Fahri menilai, SBY menaruh perhatian yang cukup serius terhadap potensi kecurangan di Pilkada. Untuk itu, Fahri menyarankan Presiden Joko Widodo dan lembaga terkait merespons dugaan SBY.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Bagaimana DPR ingin memastikan netralitas para pihak yang dilibatkan? 'Karena betul-betul dilibatkan langsung pada tiap prosesnya. Namun yang perlu dipastikan juga adalah terkait SOP, harus clear dan seragam. Ini demi meminimalisir potensi adanya kejadian-kejadian tidak netral nantinya. Jadi kalau dengan dilibatkan malah jadi tak netral, nanti kita sanksi keras,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (6/11).
-
Siapa yang minta PPATK buka nama anggota DPR? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar PPATK tidak segan merilis nama-nama anggota dewan yang kedapatan mengakses judol.
-
Bagaimana DPR saran KPK mengusut kebocoran OTT? Bahkan Sahroni merekomendasikan KPK untuk berkolaborasi dengan instansi-instansi terkait, jika ingin serius mengungkap dugaan ini.
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Apa yang dipantau DPR terkait Pilkada? 'Pilkada serentak ini pastinya tidak kalah ‘panas’ dari Pemilu kemarin. Dan salah satu ruang pertarungan ide itu adanya di ruang digital, media sosial. Nah peran Polri di sini yaitu memastikan agar tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Konten-konten ujaran kebencian dan fitnah juga harus dipantau. Jangan sampai ada pihak yang sengaja menggiring dan menyesatkan masyarakat. Saya yakin polisi bisa 100% menjaga kondusifitas keamanan sepanjang Pilkada,' ujar Sahroni dalam keterangan (11/9).
"Jadi kalau yang ngomong itu mantan presiden mbok ya dijawab dong jangan diem-diem aja kan, ini kan bukan namanya omelan anonim. Ini mantan presiden. Harus dong enggak boleh didiemin," tegasnya.
Fahri tidak setuju jika pihak yang gencar memberikan klarifikasi atas dugaan dari SBY adalah PDIP, partai Jokowi. 3 Lembaga yang relevan menyampaikan klarifikasi adalah TNI, Polri dan BIN.
"Gini, yang bantah itu jangan PDIP. Sebaiknya pemerintah dan pihak terkait. Kan yang dituduh kepolisian, BIN, TNI, misalnya. Officialy yang paling bagus jawabannya saya denger itu dari TNI," tegas dia.
"TNI mengatakan kami sedang mengumpulkan data-data dan kami persilakan bapak mantan presiden SBY ada datanya, kami siap menerima, itu bagus begitu," tambah Fahri.
Sebelumnya, SBY mengingatkan lembaga pemerintah termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI harus netral dalam pilkada. Sebab, ia banyak menerima laporan telah terjadi kecurangan di pilkada yang merugikan pasangan calon yang diusung Partai Demokrat.
Salah satunya Pilkada Jabar. Belum lama ini presiden keenam RI tersebut menerima laporan bahwa rumah dinas mantan wakil gubernur jabar yang kini menjadi calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar digeledah.
"Apa harus rumah dinas mantan wakil gubernur digeledah, diperiksa pimpinan penjabat gubernur," kata SBY saat konferensi pers di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komjen Fadil mengkonfirmasi ada enam laporan yang masuk
Baca SelengkapnyaHary Tanoesoedibjo (HT) mengaku hanya untuk melihat dan memantau langsung proses penyidikan
Baca SelengkapnyaKetua Umum NasDem Surya Paloh tampak kecewa berat atas apa yang terjadi dengan kadernya Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaKomjen Fadil pun menyampaikan, jangan sampai berita tidak benar beredar begitu saja tanpa adanya pemeriksaan kebenaran secara tuntas.
Baca SelengkapnyaPenuhi Panggilan Polisi, Jubir TPN Aiman Kantongi Bukti Aparat Tak Netral
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD meminta Pemilu 2024 berjalan adil dan jujur. Mahfud pun meminta agar aparat TNI dan Polri bersikap netral.
Baca SelengkapnyaMegawati pun menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 136/PUU-XXII Tahun 2024 melalui Revisi Pasal 188 Undang-Undang No. 1 Tahun 2018.
Baca SelengkapnyaMabes Polri diingatkan kembali soal netralitas saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD meminta Pemilu 2024 berjalan adil dan jujur
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyindir perlu adanya Panja Netralitas BIN usai beredar pakta integritas dukungan Pj Bupati Sorong ke Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMacam-Macam laporan dugaan kecurangan yang Dilakukan Aparat dan Masyarakat Sipil.
Baca SelengkapnyaAndika mengakui, tekanan terhadap aparat negara agar membantu salah satu calon tertentu pasti ada.
Baca Selengkapnya