Fahri Hamzah ingatkan pemerintah soal siklus gejolak 20 tahun

Merdeka.com - Kongres Nasional I Keluarga Alumni KAMMI telah resmi dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Ketua DPR RI sekaligus Deklator KMMI Fahri Hamzah. Dalam sambutannya, Fahri sempat mengingatkan pemerintah akan adanya siklus gejolak tiap 20 tahun sekali.

"Dalam sejarah Indonesia ada timeline yang menghasilkan arus besar dan perubahan. Energi itu selalu melesat tiba-tiba setiap 20 tahun sekali," kata Fahri di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11).

Fahri menyebutkan, siklus 20 tahun sekali itu antara lain tahun 1908 di mana organisasi Budi Utomo berdiri sebagai tonggak awal kaum pemuda melawan penjajahan. Lalu berlanjut pada 1928 dimana terjadi Sumpah Pemuda, tahun 1948 lahirnya Partai Komunis Indonesia, tahun 1968 runtuhnya Orde Lama, lalu tahun 1998 jatuhnya Orde Baru.

"Siklus berikutnya adalah tahun 2018. Dan sekarang ini sudah terjadi 'pemanasan'," ujar Fahri.

Meski begitu, dihadapan JK dan para hadirin, Fahri tak ingin dirinya dianggap melakukan privokasi atau bahkan makar terkait ucapannya ini.

"Saya hanya minta pemerintah teliti dalam membaca situasi-situasi seperti itu," pungkasnya.

Kongres ini dihadiri oleh ribuan alumni KAMMI dan beberapa tokoh politik. Namun sayang, Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang dijadwalkan hadir tidak dapat memenuhi undangan. Gatot berhalangan hadir karena harus menghadiri latihan di Pulau Natuna.