Fahri Hamzah: Laoly bisa dituduh seret Jokowi untuk dijatuhkan
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai keputusan Menkum HAM Yasonna Laloy atas kisruh Golkar bukan sesuatu yang final. Hal itu karena salah satu kubu tidak menerima keputusan tersebut.
"Tidak ada dokumen satu pun yang menunjukkan adanya keputusan Menkum HAM, tidak ada, yang ada hanya konferensi pers. Penjelasan konferensi pers juga enggak ada keputusan, karena itu kami enggak bisa ngomong kiri-kanan ini, karena keputusan belum ada padahal keputusan itu sendiri dalam interpretasi Pak ARB dkk adalah satu tindakan yang melawan hukum," kata Fahri Hamzah di gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (18/3).
Menurutnya, pengakuan Menkum HAM Yasonna kepada kepengurusan versi Munas Ancol sangat multi tafsir. Apalagi, keputusan itu membuat konflik Golkar bergejolak dan banyak tudingan yang menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
"Nah, Pak Laoly sudah bikin konferensi pers seolah-olah dia bikin keputusan, padahal enggak ada keputusan. Dan sekarang pengen nyeret-nyeret presiden, ini kan tambah kacau nanti, Pak Laoly bisa dituduh orang, menyeret presiden untuk dijatuhkan. Kalau melanggar kan langgar saja sendiri, jangan bawa-bawa presiden dong," tegas Fahri.
Fahri menduga, kasus kisruh Golkar ini akan menyeret Presiden Jokowi. Padahal konflik Golkar ini menjadi semakin parah akibat tindakan Menkum HAM.
"Saya khawatir, dia nyeret presiden dalam suatu persoalan yang akhirnya getahnya nanti kena presiden. Padahal itu tanggung jawab menteri saja," pungkas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaSenior Golkar Musfihin Dahlan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar bersama Bahlil Lahadalia sebagai Sekjen.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaKabar menteri NasDem dan PKB akan mundur dari kabinet Jokowi disampaikan Fahri lewat cuitan di akun X miliknya, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dengan merebut PDIP dan Golkar.
Baca SelengkapnyaTermasuk, langkah Golkar dalam bergabung ke Koalisi Indonesia Maju bersama Partai Gerindra.
Baca Selengkapnya