Fahri Hamzah Minta Kubu Prabowo Terus Tagih Janji Jokowi Supaya Kelimpungan
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan saat ini pemerintah terlihat terlalu cepat mempersiapkan pemilu untuk mempertahankan kekuasaan. Sehingga pengelolaan kabinet dan pemerintah amburadul.
"Pemerintahan ini nuansanya kemenangan, niatnya untuk re-election," katanya saat diskusi bertema '2019, Adios Jokowi?' di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto 93, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/2).
Fahri mengaku tak bermaksud membela rival Jokowi yakni Prabowo Subianto. Alasannya, karena Prabowo belum pernah menjabat di pemerintahan. Namun demikian, dia menilai Prabowo punya banyak jasa untuk negara.
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Kapan pemilu presiden? Indonesia bakal menggelar pesta demokrasi pada 14 Februari 2024.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pemilu? Komisi Pemilihan Umum (KPU) bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pemilu, mulai dari perencanaan, pemutakhiran data pemilih, hingga pengaturan tahapan pemilu.
-
Apa saja tahapan pelaksanaan pemilu? Tahapan-tahapan ini mencakup persiapan, pemilihan, dan penghitungan suara yang memainkan peran krusial dalam menentukan hasil akhir dan legitimasi pemerintahan.
-
Siapa yang menyelenggarakan pemilu di Indonesia? Di Indonesia, pemilu diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemilu di Indonesia? Komisi Pemilihan Umum (KPU) didirikan pada tahun 1999 sebagai lembaga independen yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan Pemilu di Indonesia.
"Saya enggak bisa mengkritik Pak Prabowo karena dia bukan pemerintah, tapi jasa dan jejaknya dalam negara besar sekali, termasuk memperkenalkan orang namanya Jokowi, bahkan Ahok juga, bahkan yang saya dengar bukan memperkenalkan tapi juga membiayai," tutur Fahri.
Fahri melanjutkan, kebijakan pemerintahan Jokowi juga tak didasari janji kampanye awal. Justru, kata dia, Prabowo malah mengantar sosok bernama Jokowi sebagai politikus sukses.
"Makanya tim Prabowo tagih saja (janji), pasti kelimpungan dia," tukas Fahri.
Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung melihat elektabilitas capres petahana Jokowi saat ini keropos karena timnya sendiri. Sebabnya, simpatisan Jokowi kerap menyerang personal bukan program.
"Saya melihat Pak Jokowi dikeroposi timnya sendiri. Karena tiap kali para buzzer menyerang saya elektabilitas pak Jokowi turun nol koma sekian persen per detik, karena menyerang personal, pembully, pemfitnah," ujar Rocky di lokasi sama.
"Karena dari dalam sendiri yang melakukan itu, bukan saya yang membuat elektabilitas Pak Jokowi turun," sambungnya.
Rocky heran saat ini petahana kerap menyerang. Apalagi, elektabilitasnya juga turun dan tak mungkin lagi dicegah. Dia menambahkan, pada 17 Januari nanti petahana sudah tak punya bekal dalam duel debat capres cawapres.
"Apa yang mau ditampilkan dalam debat nanti? Seluruh prestasi yang diklaim oleh rezim hanya pertumbuhan 5 persen, di bawah SBY. Kalau di bawah yang sebelumnya berarti tidak lulus," kata Rocky.
"Jalan tol? Siapapun bisa membangun jalan tol bedanya gratis atau enggak. Jadi konsep jalan tol itu tugas negara membangun jalanan," tambah Dosen Filsafat tersebut.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah berbicara soal perumahan, usai bertemu dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaHasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya saat menyatakan dukungan, Fahri Hamzah berterus terang jika dia menginginkan Prabowo Subianto memimpin selama dua periode.
Baca SelengkapnyaFahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaHasto menilai, pencalonan Gibran sebagai calon wakil presiden merupakan politik ketidakpatuhan terhadap konstitusi dan rakyat.
Baca SelengkapnyaDia tak mau stabilitas ekonomi terganggu hanya karena situasi tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaAndreas pun menyinggung soal cawe-cawe Jokowi agar tetap berkuasa.
Baca SelengkapnyaDasco menilai, pernyataan Hashim bukan sebagai bentuk calon menter
Baca SelengkapnyaJokowi lantas menitipkan pesan penting untuk Prabowo dan Gibran
Baca SelengkapnyaJustru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaIa menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca Selengkapnya